
Bola.net - Kiprah Kai Havertz mendapat banyak sorotan pada musim 2020/2021. Maklum, transfernya dari Bayer Leverkusen menuju Chelsea menjadi rekor paling mahal pada awal musim lalu.
Chelsea harus membayar 71 juta euro untuk bisa membeli Kai Havertz dari Leverkusen. Harga itu bisa menjadi jauh lebih mahal jika ditambah klausul bonus yang ada di kontraknya.
Sebagai pemegang rekor transfer paling mahal, Kai Havertz belum tampil optimal. Dia sempat tampil gemilang dengan mencetak hattrick, tetapi itu terjadi pada ajang Carabao Cup dengan lawan dari level lebih rendah.
Harap Bersabar
Kai Havertz telah memainkan 10 laga di Premier League. Pemain 21 tahun baru membuat satu gol dan satu assist. Pada laga terakhirnya, saat Chelsea kalah dari Everton, Kai Havertz pun dinilai tak tampil cukup bagus.
"Pada era modern, selalu muncul kritik pada pemain di setiap klub ketika kalah," buka manajer Chelsea, Frank Lampard.
"Kami harus bersabar dengan Kai Havertz bersama Chelsea karena dia adalah talenta berkualitas tinggi yang datang ke kompetisi ini," sambung Lampard.
Satu hal yang disorot dari aksi Kai Havertz adalah posisi yang terus berubah. Havertz sejauh ini telah memainkannya pada lima peran yang berbeda. Havertz pun belum tampil maksimal dan konsisten.
"Dia bisa bermain di posisi manapun di tiga penyerang dan dia telah bermain di sisi kanan berulang kali sebelum dia bermain untuk Chelsea," kata Lampard.
Sampai Kapan, Lampard?
Ketika masih membela Leverkusen, Kai Havertz adalah pemain yang bagus. Seperti kata Lampard, dia bisa bermain di banyak posisi. Havertz cukup tajam dengan 12 gol di Bundesliga musim 2019/2020 lalu. Ketajaman itu belum nampak di Chelsea.
"Kami harus bersabar dengan Kai Havertz, terutama dengan pemain muda yang bermain dengan kompetisi yang cepat seperti Premier League," kata Lampard.
"Orang-orang yang ingin langsung mengkritik harus menunggu dan memberi waktu kepada pemain muda. Saya tahu Kai Havertz akan menjadi pemain seperti apa ke depannya," tegas mantan manajer Derby County tersebut.
Sumber: SportsMole
Baca Ini Juga:
- Petr Cech Comeback dari Masa Pensiun dan Bermain Lawan Tottenham?
- Cekik Pemain Lawan, Tindakan Granit Xhaka Tak Bisa Diterima Arsenal
- Kalah dari Burnley, Arsenal Dihukum Kesalahan Sendiri
- 5 Pelajaran dari Laga Arsenal vs Burnley: The Gunners Punya Masalah Disiplin
- Arsenal Kalah, Mikel Arteta Singgung Granit Xhaka dan Kartu Merahnya
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Chelsea Jadi Juara EPL Musim Ini? Tidak Semudah Itu Ferguso!
Liga Inggris 14 Desember 2020, 21:45
-
Undian Babak 16 Besar Liga Champions 2020-21 Kelar, Netizen: Manchester United Mana ya?
Bolatainment 14 Desember 2020, 19:54
-
Bekuk Chelsea Jadi Bukti Kejeniusan Carlo Ancelotti
Liga Inggris 14 Desember 2020, 19:00
-
Saking Bapuknya Werner dan Havertz, Chelsea Seperti Main dengan 9 Pemain Lawan Everton
Liga Inggris 14 Desember 2020, 18:20
-
Data dan Fakta Premier League: Wolverhampton vs Chelsea
Liga Inggris 14 Desember 2020, 16:02
LATEST UPDATE
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR