
Bola.net - Liverpool kini disebut berada di posisi terdepan dalam perburuan Hugo Ekitike. Striker muda asal Prancis itu sebelumnya sempat masuk radar Newcastle United.
Performa Ekitike bersama Eintracht Frankfurt musim lalu mencuri perhatian banyak pihak. Ia tampil impresif di Bundesliga dan menarik minat sejumlah klub elite Eropa.
Liverpool awalnya menjadikan Alexander Isak sebagai target utama lini depan. Namun, semua pendekatan untuk striker Newcastle itu mendapat penolakan.
Situasi tersebut membuat The Reds mengalihkan fokus ke Ekitike. Kini muncul pertanyaan: apakah ia sekadar pelapis atau bintang masa depan Anfield?
Perjalanan Karier yang Menanjak
Ekitike memulai karier profesionalnya bersama Stade de Reims pada tahun 2020. Namun, baru pada musim 2021/2022 ia mendapat kesempatan tampil reguler di bawah pelatih Oscar Garcia.
Dalam musim perdananya sebagai starter, ia mencetak 10 gol dari 24 laga. Ia bahkan mencatat rasio gol per menit terbaik di Ligue 1 saat itu.
Ekitike terlibat langsung dalam 13 gol Reims, menjadikannya sosok penting di lini serang. Penampilan apiknya membuat klub-klub Premier League mulai melirik, termasuk Newcastle.
Meski diminati Newcastle, Ekitike justru memilih bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG).
Karier yang Terangkat di Frankfurt
Ekitike kesulitan menembus tim utama PSG akibat persaingan ketat. Keberadaan Kylian Mbappe, Lionel Messi, dan Neymar membuatnya lebih sering duduk di bangku cadangan.
Situasi itu berubah ketika ia dipinjamkan ke Eintracht Frankfurt pada awal 2024. Di Bundesliga, ia perlahan menemukan kembali ketajamannya.
Menjelang akhir musim, Ekitike tampil luar biasa dengan mencetak empat gol dan lima assist dalam lima pertandingan. Performa impresif itu membuat Frankfurt mempermanenkan statusnya.
Namun, ketajamannya tak luput dari pantauan klub besar. Liverpool menjadi salah satu klub yang tertarik untuk memboyongnya guna memperkuat lini depan mereka.
Statistik Serangan yang Menjanjikan
Musim 2024/25 menjadi momen pembuktian bagi Ekitike. Ia tampil konsisten dengan torehan 15 gol dan 8 assist, menjadikannya pemain paling produktif di skuad Frankfurt.
Tak hanya produktif, kontribusinya juga mencerminkan kualitas elit. Ekitike mencatat rata-rata lebih dari 4 tembakan dan 7 sentuhan di kotak penalti lawan tiap 90 menit—angka yang hanya mampu disaingi oleh Lamine Yamal, Mbappe, dan Ousmane Dembele musim lalu.
Dalam hal efisiensi, ia juga mencatatkan angka xG non-penalti sebesar 0,67 dan xA 0,24 per 90 menit. Dua metrik tersebut penting dalam menilai ketajaman serta kemampuan menciptakan peluang.
Jika dibandingkan dengan Isak, Ekitike bahkan unggul dalam aspek xG dan xA. Fakta itu menguatkan anggapan bahwa ia bukan hanya alternatif darurat, melainkan calon penyerang utama.
Penyelesaian yang Masih Perlu Diasah
Meski aktif menciptakan peluang, penyelesaian akhir Ekitike masih belum stabil. Dari xG sebesar 19,2, ia hanya mencetak 14 gol—defisit tertinggi di antara semua pemain di lima liga top Eropa musim lalu.
Tingkat konversi tembakannya pun hanya menyentuh angka 12,3 persen, jauh di bawah Alexander Isak yang mencatat 20 persen. Data ini mengindikasikan bahwa finishing adalah aspek yang masih perlu dibenahi.
Namun, mengingat usianya yang baru 23 tahun, ruang untuk berkembang masih sangat terbuka. Dengan pengalaman lebih banyak dan pembinaan yang tepat, ia berpotensi memperbaiki kekurangan ini.
Kehadiran pelatih seperti Arne Slot, yang dikenal jeli membina talenta muda, bisa menjadi kunci. Dalam sistem yang tepat, Ekitike dapat menjelma jadi penyerang yang jauh lebih komplet.
Pemain Ideal untuk Skema Serangan Balik
Frankfurt dikenal sebagai tim yang agresif saat melakukan transisi cepat. Mereka mencatat 53 tembakan dan mencetak 12 gol dari skema serangan balik sepanjang musim lalu.
Arne Slot membawa pendekatan serupa ke Liverpool, yang sukses membukukan 14 gol melalui skenario transisi. Gaya main ini sangat mendukung tipe pemain eksplosif seperti Ekitike.
Secara statistik, Ekitike berada di empat besar pemain dengan tembakan terbanyak setelah dribel, hanya kalah dari Yamal, Mbappe, dan Mason Greenwood. Ini menguatkan citranya sebagai penyerang yang piawai menyerang ruang terbuka.
Jika Liverpool memutuskan melepas Darwin Nunez atau Luis Diaz, Ekitike berpotensi menjadi senjata baru yang pas dalam pola serangan vertikal The Reds.
Kontribusi Tanpa Bola yang Mengesankan
Meski bukan tim dengan intensitas pressing tertinggi, Frankfurt tetap efisien menciptakan peluang dari tekanan tinggi. Dalam skema ini, Ekitike tampil menonjol sebagai pemain paling aktif di lini depan.
Ia mencatat rata-rata 15,3 tekanan intens per 90 menit di sepertiga akhir lapangan—tertinggi di antara seluruh pemain Frankfurt. Statistik ini menegaskan kontribusinya tidak hanya dalam menyerang, tetapi juga saat kehilangan bola.
Liverpool dan Newcastle diketahui mencari penyerang yang tak hanya tajam, tetapi juga pekerja keras dalam pressing. Menurut data Opta, Ekitike memiliki kemiripan karakteristik hingga 84% dengan Isak.
Hal inilah yang membuat The Reds menilai Ekitike sebagai rekrutan ideal—bukan sekadar opsi darurat jika transfer lain gagal.
Waktu yang Tepat untuk Naik Level
Bergabung dengan Liverpool bisa menjadi titik balik penting dalam perjalanan karier Ekitike. Ia datang bukan sebagai talenta mentah, tetapi sebagai pemain yang telah tumbuh matang di Bundesliga.
The Reds sebelumnya juga telah mengamankan pemain-pemain muda berbakat seperti Milos Kerkez, Jeremie Frimpong, dan Florian Wirtz. Ekitike akan melengkapi proyek regenerasi lini serang yang tengah dibangun Arne Slot.
Dengan kepergian Diogo Jota dan masa depan Luis Diaz serta Darwin Nunez yang belum jelas, Liverpool membutuhkan sosok baru di lini depan. Ekitike bisa menjadi partner ideal untuk Mohamed Salah dan Cody Gakpo.
Transfernya diperkirakan menyentuh angka 95 juta euro, lebih dari lima kali lipat dari nilai yang dibayarkan Frankfurt ke PSG. Ini menunjukkan keyakinan besar Liverpool terhadap potensinya.
Sumber: Opta
Klasemen Premier League
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Baru Semusim Bersama, Federico Chiesa Segera Tinggalkan Liverpool
Liga Inggris 21 Juli 2025, 20:14 -
Efek Belanja Gila Liverpool: 5 Pemain Ini Bisa Dijual
Editorial 21 Juli 2025, 14:38 -
Hugo Ekitike dan Liverpool: Potensi Kolaborasi Hebat di Anfield
Liga Inggris 21 Juli 2025, 10:50
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR