Ironi Laga Grimsby Town vs Man United: Perjalanan MU Berakhir Tragis Karena Dua Bintang Barunya

Ironi Laga Grimsby Town vs Man United: Perjalanan MU Berakhir Tragis Karena Dua Bintang Barunya
Duel Grimsby Town vs Manchester United di ajang Carabao Cup, Kamis (28/8/2025) (c) MUFC Official

Bola.net - Manchester United dipaksa mengakui keunggulan Grimsby Town di EFL Cup setelah dua bintang barunya yakni Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo justru gagal mengeksekusi penalti.

Duel Grimsby Town vs Man Utd ini adalah duel ronde kedua EFL Cup 2025/2026. Pertandingan ini digelar di markas Grimsby yakni Blundell Park.

Man United melakukan rotasi di pertandingan ini. Namun beberapa pemain inti macam Harry Maguire, Diogo Dalot, Patrick Dorgu, hingga Matheus Cunha tetap dimainkan.

Meski demikian, Man United kesulitan menghadapi permainan Grimsby. Padahal sang tuan rumah hanyakan klub anggota divisi EFL League Two, kompetisi divisi kasta keempat di sepak bola Inggris.

1 dari 4 halaman

Man United Susah Payah Samakan Kedudukan

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim dan para pemain MU usai laga melawan Arsenal di Old Trafford, 17 Agustus 2025 lalu. (c) AP Photo/Dave Thompson

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim dan para pemain MU usai laga melawan Arsenal di Old Trafford, 17 Agustus 2025 lalu. (c) AP Photo/Dave Thompson

Grimsby Town memang kalah dalam penguasaan bola. Akan tetapi mereka bisa membuat kejutan dengan menjebol gawang Manchester United lebih dahulu.

Tak cuma sekali tapi dua kali. Menit ke-22 mereka mencetak gol melalui serangan balik yang dipungkasi tembakan kaki kanan Charles Vernam dari dalam kotak penalti.

Pada menit ke-30, Grimsby mencetak gol keduanya melalui Tyrell Warren dengan tendangan dari jarak dekat. Gol ini tak lepas dari Andre Onana yang salah mengantisipasi umpan silang lawan.

Man United baru bisa mencetak gol pertamanya pada menit ke-75. Sepakan kaki kiri Bryan Mbeumo dari luar kotak penalti tak bisa dibendung pertahanan Grimsby.

MU akhirnya bisa menyamakan skor pada menit ke-89. Harry Maguire menyelamatkan muka United dengan sundulan dari jarak dekat.

2 dari 4 halaman

Andalan Baru Justru Gagal Nyekor, MU Tersingkir Secara Tragis

Penyerang baru Manchester United, Bryan Mbeumo. (c) AP Photo/Dave Thompson

Penyerang baru Manchester United, Bryan Mbeumo. (c) AP Photo/Dave Thompson

Laga ini akhirnya harus berlanjut ke babak adu penalti. Babak adu tos-tosan ini sangat menegangkan.

Eksekutor ketiga Grimsby yakni Clarke oduor sempat gagal melakukan tugasnya. MU tampak di atas angin.

Namun kemudian eksekutor kelima Man United gagal menjalankan tugasnya. Arah eksekusi Matheus Cunha bisa dibaca dengan baik oleh kiper Grimsby, apalagi bola tak ditendangan dengan keras.

Setelah itu semua algojo dari kedua tim terus berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Sampai akhirnya eksekutor ke-13 MU yakni Bryan Mbeumo gagal mencetak gol karena bola sepakannya membentur mistar gawang.

Man United pun tersingkir secara tragis dengan skor 12-11. Dua pemain baru yang diharap bisa jadi simbol kebangkitan malah jadi penyebab Setan Merah gagal melaju ke babak berikutnya.

3 dari 4 halaman

Tekanan Ekspektasi dan Realita Eksekusi Penalti

Penyerang Manchester United, Matheus Cunha. (c) AP Photo/Dave Thompson

Penyerang Manchester United, Matheus Cunha. (c) AP Photo/Dave Thompson

Penunjukan Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo sebagai algojo penalti di momen krusial bukan tanpa alasan. Keduanya merupakan pemain anyar yang diharapkan membawa energi baru dan kualitas eksekusi di lini depan. Cunha, sebagai penyerang berpengalaman, dan Mbeumo, penambah daya ofensif, dipercaya mampu menentukan kemenangan. Namun, saat adu penalti berjalan panjang hingga fase sudden death, tekanan mental tampaknya mulai merambat.

Matheus Cunha merupakan pemain Brasil yang tampil agresif sepanjang laga dengan enam tembakan, meski cuma satu on target, menunjukkan tekad serangan. Namun, saat penalti tiba, tendangannya berhasil diblok. Ini mungkin menandakan ketidakseimbangan konsistensi teknis dan mental bermain.

Rasa frustrasi mungkin muncul karena situasi “harus mengeksekusi dengan sempurna.” Gagal di satu momen bisa memberi efek domino terhadap kepercayaan diri.

Sementara itu Mbeumo memang sukses mencetak gol penyama kedudukan. Tapi di adu penalti, tendangannya membentur mistar dan itu menjadi penentu kekalahan United. Itu memperlihatkan betapa pun kuatnya skill pemain serangan, tekanan atas ekspektasi tinggi bisa membuat mereka jatuh. Mereka bukan mesin tapi manusia yang juga dipengaruhi kondisi psikologis saat laga tinggi tensi.

Kegagalan kedua pemain menggambarkan pentingnya persiapan mental dan pelatihan situasional penalti. Bukan sekadar latihan tendangan, tapi bagaimana menghadapi tekanan titik krusial, sorotan massa, dan konsekuensi tim di belakangnya. Ini menjadi pelajaran bahwa ekspektasi besar dari publik dan internal harus seimbang didukung kemampuan mental.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL