Dari Harapan ke Kebuntuan: Apa yang Terjadi dengan Kobbie Mainoo di MU?

Dari Harapan ke Kebuntuan: Apa yang Terjadi dengan Kobbie Mainoo di MU?
Ekspresi Kobbie Mainoo dalam laga Premier League antara Manchester United vs Liverpool, Minggu (1/9/2024). (c) AP Photo/Dave Thompson

Bola.net - Begitu peluit panjang berbunyi di Craven Cottage, Kobbie Mainoo terlihat murung. Ia duduk termenung di lapangan sebelum perlahan berjalan menuju bus tim Manchester United dengan kepala tertunduk.

Di dua laga awal Premier League musim ini, Mainoo belum juga diturunkan. Raut wajahnya jelas menggambarkan frustrasi karena hanya menjadi penonton dari bangku cadangan.

Pertanyaan soal peran Mainoo di bawah Ruben Amorim memang sudah lama bergaung di Old Trafford. Kini, gosip hengkang dari klub masa kecilnya terdengar semakin kuat.

Situasi ini menempatkan Mainoo di persimpangan karier penting: bertahan dan berjuang, atau pergi sebelum bursa transfer ditutup.

1 dari 4 halaman

Mainoo Frustrasi di Bawah Amorim

Kobbie Mainoo merayakan gol dalam laga FCSB vs Manchester United di Liga Europa, Jumat (31/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Andreea Alexandru

Kobbie Mainoo merayakan gol dalam laga FCSB vs Manchester United di Liga Europa, Jumat (31/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Andreea Alexandru

Sumber internal klub menyebutkan Mainoo sudah berbicara kepada rekan setim mengenai kemungkinan hengkang. Ia merasa peluang bermain semakin tipis, sementara klub pun terbuka menjual dengan harga tepat.

Meski tidak masuk daftar pemain yang masuk kategori ‘buangan’ seperti Garnacho, Antony, Sancho, dan Malacia, sejak Januari namanya sudah dipertimbangkan untuk dilepas. Manchester United bahkan disebut siap menerima tawaran sekitar 45 juta pounds, jauh lebih rendah dari harga 70 juta pounds yang dulu dipasang untuk Chelsea.

Bayern Munchen pernah tertarik, begitu juga Erik ten Hag di Bayer Leverkusen. Namun, kendala finansial menggagalkan rencana itu. Tottenham juga dikaitkan, meski belum ada langkah konkret.

2 dari 4 halaman

Kontrak Mandek dan Permintaan Gaji

Mainoo meneken kontrak empat tahun pada Februari 2023, saat baru memiliki sedikit penampilan senior. Gajinya hanya sekitar 20 ribu pounds per pekan, standar bagi pemain akademi yang baru naik tim utama.

Setahun kemudian, ia menjelma bagian penting di bawah Ten Hag. Mainoo tampil 32 kali, mencetak lima gol, termasuk penentu kemenangan di final Piala FA melawan Manchester City. Performa itu bahkan membawanya ke Euro 2024 bersama Inggris.

Dengan status bintang muda, ia berharap gajinya naik signifikan hingga sepuluh kali lipat. Namun klub enggan mengabulkan, dan negosiasi pun terhenti. Situasi makin pelik karena di bawah Amorim, menit bermainnya semakin minim.

3 dari 4 halaman

Perubahan Taktik Amorim dan Dampaknya

Aksi Kobbie Mainoo pada laga MU vs Crystal Palace di pekan ke-24 Premier League 2024/2025 (c) AP Photo/Dave Thompson

Aksi Kobbie Mainoo pada laga MU vs Crystal Palace di pekan ke-24 Premier League 2024/2025 (c) AP Photo/Dave Thompson

Amorim kini lebih sering memainkan Bruno Fernandes di lini tengah, membuat Mainoo makin terpinggirkan. Kedatangan Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo juga menggeser peran Fernandes, yang seharusnya memberi celah bagi Mainoo.

Faktanya, sang pelatih tak lagi mempercayainya. Mainoo sempat dicoba sebagai pivot, lalu nomor 10 hingga false nine, sebelum akhirnya kehilangan tempat akibat cedera.

Begitu pulih, ia hanya mendapat menit di laga rotasi. Bahkan di final kompetisi Eropa melawan Tottenham, ia baru masuk di menit ke-90. Kepercayaan Amorim terhadapnya jelas merosot drastis.

4 dari 4 halaman

Kritik pada Gaya Komunikasi Amorim

Bagi pihak di sekitar Mainoo, masalah bukan hanya menit bermain, melainkan juga minimnya komunikasi. Amorim jarang memberi instruksi detail, hanya menekankan semua pemain harus berlatih keras.

Sikap kerasnya memang sudah terbukti saat Casemiro sempat tersingkir, lalu kembali berkat performa di latihan. Namun, untuk pemain muda seperti Mainoo, kurangnya arahan spesifik membuatnya kebingungan.

Beberapa orang terdekat Mainoo bahkan terkejut dengan situasi ini. Mereka menilai potensi sang pemain tidak dimanfaatkan maksimal, meski Amorim berdalih ingin meningkatkan tempo dan mobilitasnya.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL