Bola.net - Jose Mourinho begitu dicintai pada era kepemimpinannya yang pertama di Chelsea. Bahkan pemain seperti Frank Lampard hingga John Terry menangis kala mendengar pria asal Portugal itu meninggalkan Stamford Bridge.
Pada tahun 2003 silam, Chelsea resmi diakusisi oleh Roman Abramovich yang juga dikenal sebagai pengusaha kondang dari Rusia. Ia kemudian menunjuk Jose Mourinho sebagai pelatih kedua di eranya.
Mourinho, kala itu, memang sedang menjadi topik utama di kalangan penikmat sepakbola. Pencapaian membawa klub kuda hitam seperti Porto melaju dan bahkan jadi juara Liga Champions mendapat apresiasi yang besar.
Ia diboyong ke Stamford Bridge pada tahun 2004 lalu. Dalam rentang waktu tiga musim, ia mempersembahkan enam trofi dari banyak ajang, termasuk Premier League. Tapi, itu tidak cukup untuk membuatnya bertahan lebih lama.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Lampard, Drogba, dan Terry Menangis
Pada awal musim 2007/08, performa Chelsea terlihat menurun. Mereka bahkan hanya mampu bermain imbang 1-1 kala menjamu Rosenborg BK di ajang Liga Champions. Tak lama setelahnya, ia berpisah dengan Chelsea.
Mantan pemain Chelsea, Steve Sidwell, adalah salah satu saksi di ruang ganti yang menyaksikan betapa hancurnya rekan setimnya pasca Mourinho pergi. Pemain seperti Frank Lampard dan John Terry bahkan sampai menitikkan air mata.
"Rasanya canggung saat Jose datang untuk mengucapkan selamat tinggal. Anda bisa mendengar bunyi pin yang terjatuh. Rasanya seperti seseorang meninggal," ujar Sidwell kepada the Athletic.
"Saat anda melihat karakter yang kuat seperti Didier Drogba, Frank Lampard, dan John Terry menangis atau berlinang air mata... saya juga sedih. Rasanya aneh," lanjutnya.
Tidak Ada Tanda-tanda Kepergian
Sidwell sendiri merupakan pemain baru Chelsea pada saat itu. Ia diboyong ke London setelah bermain apik bersama Reading selama empat musim sebelumnya.
Pria yang mengakhiri karirnya di Brighton & Hove Albion itu berkata bahwa dirinya tidak melihat adanya tanda-tanda kepergian Mourinho. Bahkan ruang ganti tampak kondusif di musim itu.
"Saya tidak pernah merasakan tensi atau berpikir bahwa dia berada dalam masalah. Ada di beberapa pertandingan sbebelumnya, anda melihatnya di media dan itu menjadi perbincangan," tambahnya.
"Tapi anda tidak melihatnya dari dalam. Semua pemain bersatu, tidak ada yang menentang dia, dia sama sekali tak kehilangan ruang gantinya," pungkasnya.
(Goal International)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Inter Milan Masih Berminat Pada Giroud
Liga Italia 15 April 2020, 19:22 -
Kante Akan Tetap Bertahan di Chelsea
Liga Inggris 15 April 2020, 18:48 -
Jorginho Berikan Sanjungan untuk Maurizio Sarri, Kode Ingin Pindah?
Liga Inggris 15 April 2020, 17:00 -
Dua Opsi Chelsea dan Arsenal untuk Dapatkan Philippe Coutinho
Liga Inggris 15 April 2020, 11:40
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Moto3 Mandalika 2025: Angel Piqueras Ungguli Maximo Quiles
Otomotif 3 Oktober 2025, 13:01 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Seret, Mikel Arteta Woles Aja!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:46 -
Marc Guehi Pilih Move On usai Gagal Pindah ke Liverpool
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:34 -
Prediksi Eintracht Frankfurt vs Bayern Munchen 4 Oktober 2025
Bundesliga 3 Oktober 2025, 12:26 -
Cek Jadwal Serie A 2025/26: Matchweek 6: Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Italia 3 Oktober 2025, 12:21 -
Cek Jadwal dan Nonton NFL Matchweek 5: Eksklusif di Vidio
Olahraga Lain-Lain 3 Oktober 2025, 12:13 -
Manchester United Dinilai Sulit Membenarkan Transfer Bryan Mbeumo
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:18
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR