Liverpool Terpuruk di Premier League: Ini 5 Masalah Besar yang Harus Segera Diselesaikan Arne Slot

Liverpool Terpuruk di Premier League: Ini 5 Masalah Besar yang Harus Segera Diselesaikan Arne Slot
Pelatih Liverpool, Arne Slot. (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Liverpool kembali berada di titik genting. Setelah sempat bangkit dengan kemenangan atas Real Madrid dan Aston Villa, momentum itu hancur di Etihad Stadium. Kekalahan 0-3 dari Manchester City bukan sekadar hasil buruk, tapi juga cermin dari masalah yang menumpuk di tubuh tim.

Kekalahan itu membuat Liverpool kini tertinggal delapan poin dari Arsenal di puncak klasemen. Dengan hanya mengumpulkan 18 poin dari 11 laga, ini menjadi awal terburuk mereka dalam mempertahankan gelar sejak Leicester City pada 2016. Bagi Arne Slot, alarm bahaya mulai berbunyi keras.

Berbagai sektor di skuad tampak rapuh. Mulai dari lini depan yang tumpul, pertahanan yang tak solid, hingga lini tengah yang kehilangan kreativitas. Slot kini menghadapi pekerjaan berat untuk mengembalikan arah timnya sebelum musim benar-benar meluncur ke jurang kegagalan.

Berikut lima masalah terbesar yang harus segera diselesaikan oleh Arne Slot jika ingin menyelamatkan musim Liverpool di Premier League.

1 dari 5 halaman

1. Florian Wirtz Belum Menemukan Irama

Pemain Liverpool, Florian Wirtz. (c) AP Photo/Rui Vieira

Pemain Liverpool, Florian Wirtz. (c) AP Photo/Rui Vieira

Rekrutan mahal Liverpool senilai 116 juta euro, Florian Wirtz, sejauh ini belum memberi dampak sesuai harapan. Didatangkan dari Bayer Leverkusen dengan reputasi besar, Wirtz digadang-gadang sebagai pengganti peran kreatif Trent Alexander-Arnold yang hijrah ke Real Madrid.

Eks pemain Liverpool yang kini menjadi pundit Bundesliga, Dietmar Hamann, bahkan sempat menyanjungnya dengan mengatakan, “Dia pemain terbaik yang dimiliki Jerman saat ini. Para suporter Liverpool akan mencintainya.” Namun, kenyataannya berbeda di lapangan.

Wirtz kesulitan beradaptasi dengan intensitas dan fisik Premier League. Ia belum mencetak satu pun gol atau assist di liga, dan hanya tampak nyaman saat tampil di Liga Champions. Slot sempat mencoba menempatkannya sebagai No 10 di lini tengah, tapi formasi itu justru membuat tim terlalu terbuka.

Pelatih asal Belanda itu akhirnya memindahkannya ke sisi kanan dan kiri, dengan hasil yang tidak konsisten. “Florian butuh waktu untuk beradaptasi, begitu pula rekan-rekannya untuk memahami gaya mainnya,” kata Slot sebelum laga kontra Manchester City.

2 dari 5 halaman

2. Rotasi Minim Bikin Tim Kehabisan Tenaga

Jeremy Doku (kanan) ditempel Conor Bradley di laga Man City vs Liverpool, Minggu (9/11/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Jeremy Doku (kanan) ditempel Conor Bradley di laga Man City vs Liverpool, Minggu (9/11/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Setelah kemenangan atas Aston Villa dan Real Madrid, Slot mempertahankan susunan pemain yang sama saat melawan Manchester City. Keputusan itu berbalik arah: para pemain terlihat kelelahan dan kehilangan energi sejak awal pertandingan.

Slot memang dikenal jarang melakukan rotasi. Ia baru melakukan 15 perubahan dalam 11 laga Premier League, terendah keenam di antara manajer lainnya. Padahal, ia harus menyeimbangkan beban untuk 22 pemain termasuk tujuh wajah baru musim ini.

Musim lalu, pendekatan serupa sempat membuahkan hasil sebelum tim kehabisan bensin di fase akhir. Kini, skenario yang sama mulai terlihat lebih awal.Keputusan untuk mempertahankan susunan inti membuat Liverpool kesulitan menjaga intensitas di laga-laga besar.

Slot harus segera menemukan titik keseimbangan antara konsistensi dan rotasi agar tim tetap segar di tengah jadwal padat.

3 dari 5 halaman

3. Lini Belakang Runtuh, Konate Jadi Sorotan

Penyerang Everton, Beto (kiri) berebut bola dengan bek Liverpool, Ibrahima Konate di laga Liga Inggris 2025-2026. (c) AP Photo/Rui Vieira

Penyerang Everton, Beto (kiri) berebut bola dengan bek Liverpool, Ibrahima Konate di laga Liga Inggris 2025-2026. (c) AP Photo/Rui Vieira

Musim lalu, duet Ibrahima Konate dan Virgil van Dijk menjadi fondasi kokoh Liverpool dalam meraih gelar. Kini, performa Konate justru menurun drastis.

Dalam laga kontra Manchester City, ia membuat kesalahan yang berujung penalti gagal Erling Haaland dan kembali lengah saat Haaland membuka skor lewat sundulan bebas.

City secara cerdik membaca kelemahan itu dan terus menekan sisi pertahanan Konate. Rangkaian kesalahan yang sama juga terlihat dalam kekalahan dari Crystal Palace, Galatasaray, dan Brentford. Pemain asal Prancis itu tampak kehilangan kepercayaan diri.

Minimnya pelapis turut memperparah situasi. Cedera Giovanni Leoni dan kegagalan mendatangkan Marc Guehi membuat Slot hanya memiliki Joe Gomez sebagai alternatif utama.

Menariknya, isu kontrak baru untuk Konate nyaris tak dibicarakan, padahal dalam tujuh minggu ia sudah bisa bernegosiasi dengan klub lain. Situasi ini menambah ketidakpastian di jantung pertahanan Liverpool.

4 dari 5 halaman

4. Alexander Isak Masih Jauh dari Harapan

Aksi penyerang Liverpool, Alexander Isak saat melawan Atletico Madrid di Liga Champions, Anfield, 18 Sept 2025. (c) AP Photo/Jon Super

Aksi penyerang Liverpool, Alexander Isak saat melawan Atletico Madrid di Liga Champions, Anfield, 18 Sept 2025. (c) AP Photo/Jon Super

Liverpool memecahkan rekor transfer Inggris untuk mendatangkan Alexander Isak dari Newcastle United senilai 125 juta euro. Namun, sejauh ini hasilnya jauh dari ekspektasi.

Striker asal Swedia itu baru bermain 429 menit dalam delapan pertandingan dan hanya mencetak satu gol, itu pun di ajang Carabao Cup melawan Southampton.

Kondisi fisiknya menjadi masalah utama. Setelah absen lama karena mogok latihan di Newcastle, Isak butuh waktu memulihkan kebugaran. Sayangnya, begitu Slot menyatakan bahwa “pramusim pribadi” Isak telah usai, sang striker malah cedera pangkal paha saat menghadapi Eintracht Frankfurt.

Slot memutuskan untuk tidak menurunkannya lagi sejak saat itu. Ia bahkan hanya duduk di bangku cadangan di Etihad setelah baru kembali berlatih sehari sebelumnya.

Memasukkan Isak kembali ke sistem permainan Liverpool pasca jeda internasional menjadi prioritas mutlak. Tanpa kontribusinya, lini depan The Reds akan terus kehilangan ketajaman.

5 dari 5 halaman

5. Start Lambat dan Tak Mampu Bangkit

Duel udara Virgil van Dijk dengan Erling Haaland di laga Man City v Liverpool, Minggu (09/11/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Duel udara Virgil van Dijk dengan Erling Haaland di laga Man City v Liverpool, Minggu (09/11/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Masalah paling mengkhawatirkan dari Liverpool musim ini adalah mentalitas saat tertinggal. Mereka belum sekali pun meraih poin setelah kebobolan lebih dulu di Premier League.

Catatan itu berbanding terbalik dengan musim lalu, ketika pasukan Slot justru menjadi tim terbaik dalam hal bangkit dari ketertinggalan dengan 23 poin diraih setelah tertinggal.

Musim ini, kekalahan dari Crystal Palace, Brentford, Chelsea, Manchester United, dan Manchester City semuanya terjadi setelah kebobolan lebih dulu. Seolah begitu kebobolan, semangat tim Liverpool langsung menguap.

Fenomena ini mengingatkan pada musim terakhir era Jurgen Klopp, ketika Liverpool juga sering tampil lambat dan butuh keajaiban untuk pulih di akhir laga. Bedanya, kali ini keajaiban itu belum datang.

Klasemen Liga Inggris 2025/2026


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL