
Bola.net - - Ole Gunnar Solskjaer menghadapi tantangan besar dalam mengembalikan kejayaan Manchester United. Bursa transfer musim depan bakal jadi bukti keseriusan klub untuk membentuk tim kuat. MU tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama.
Solskjaer didatangkan sebagai pengganti Jose Mourinho pada akhir 2018 lalu. Kala itu, sebagai pelatih interim, dia mampu mengubah MU secara instan dan membuat skuat MU bermain dengan senyuman.
Sayangnya, mendekati akhir musim, sentuhan ajaib Solskjaer sudah kehilangan magisnya. MU kembali terpuruk dan akhirnya menyadari bahwa masalah mereka sudah terlalu besar.
Musim depan bakal jadi musim penuh pertama Solskjaer, dan setelah itulah hasil kerjanya bisa dinilai. Mengutip Manchester Evening News, baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Kegagalan Pelatih Sebelumnya
Manchester United pernah mencoba melakukan perubahan instan dengan mendatangkan Jose Mourinho dan Louis van Gaal untuk fokus pada saat ini dan sekarang. Keduanya merupakan pelatih berpengalaman dan pemenang, yang didatangkan untuk langsung mengembalikan kesuksesan klub.
Van Gaal gagal total, Mourinho standar. Sebelumnya, David Moyes dan Van Gaal hanya bisa menahan ombak, tanpa benar-benar menemukan sumber masalah. Jelas, MU tidak bisa memperbaiki diri dengan cepat.
Enam tahun sudah berlalu sejak kepergian Sir Alex Ferguson, MU justru semakin jauh dari gelar juara Premier League. Tidak ada solusi mudah dan instan dari masalah ini. Pemilik MU harus menyadari itu. Solskjaer harus menyadari itu.
Solskjaer sudah diperingatkan bahwa meraih gelar juara musim depan bakal jadi keajaiban. Pembangunan kembali ini membutuhkan waktu. Solskjaer bakal berharap fans MU bisa menyadari pentingnya waktu.
Titik Nol
Pelatih asal Norwegia ini harus memulai musim depan sebagai titik nol pembangunan MU. Sudah begitu banyak waktu terbuang begitu saja sejak pensiunnya Ferguson pada 2013 silam, dan sudah waktunya MU menekan tombor reset (lagi).
Melangkah di musim depan bakal sangat sulit, tetapi mungkin sebaiknya MU mengambil beberapa langkah mundur untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka dalam lima tahun terakhir. Singkatnya, MU tidak bisa mengharapkan perubahan instan.
Solskjaer telah mengindikasikan bahwa dia bakal melepas pemain-pemain yang tidak punya sikap serta jiwa bermain untuk Setan Merah. Dia harus berani bertindak tegas di bursa transfer mendatang, biarpun itu berarti harus membuang banyak pemain-pemain berpengalaman.
MU bisa mengambil contoh situasi AC Milan dan Inter Milan yang kesulitan melakukan revolusi. Juga contoh langkah cepat Real Madrid yang langsung memulangkan Zinedine Zidane.
Solskjaer sudah paham betul bahwa membangun kembali kejayaan MU membutuhkan waktu. Risiko itu besar, dan Solskjaer mau menerimanya - meski mungkin bisa menodai kariernya.
Pertanyaannya, apakah fans MU bisa bersabar menunggu hasil kerja Solskjaer? Atau mengulangi kesalahan sama saat buru-buru memecat Mourinho?
Baca Juga:
- Manchester United Beri Subsidi Rp 223 Miliar untuk Transfer Alexis Sanchez
- Meski Gagal Empat Besar, Manchester United Sudah Amankan Jadon Sancho
- Manchester United Sudah Temukan Pengganti Herrera dari PSG
- Gagasan Memecat Solskjaer dari Kursi Pelatih Manchester United Layak Ditertawakan
- Solskjaer Akui Level Manchester United Berada di Papan Tengah
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jose Mourinho Bantah Diusir dari MU Karena Paul Pogba
Liga Inggris 15 Mei 2019, 21:53
-
Jose Mourinho Bantah Akan Melatih PSG
Liga Eropa Lain 15 Mei 2019, 20:57
-
Mourinho: Klopp dan Pochettino Layak Juara
Liga Champions 15 Mei 2019, 20:34
-
Bukan MU, Ini Klub Destinasi Keylor Navas Berikutnya
Liga Spanyol 15 Mei 2019, 19:20
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR