Plot Twist Guardiola: Tolak Kiper Baru di Juni, Akhirnya Datangkan Donnarumma dan Buang Ederson

Plot Twist Guardiola: Tolak Kiper Baru di Juni, Akhirnya Datangkan Donnarumma dan Buang Ederson
Kiper PSG, Gianluigi Donnarumma saat tampil melawan Bayern Munchen di perempat final Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Mike Stewart

Bola.net - Awal Juni lalu, Josep Guardiola dengan tegas menyatakan Manchester City tidak memerlukan kiper baru. Menurutnya, kehadiran Ederson dan Stefan Ortega sudah memadai untuk menjaga gawang The Citizens musim ini.

Namun, bursa transfer tak pernah bisa diprediksi sepenuhnya. Tiga bulan kemudian, City justru mengakhiri musim panas dengan mendatangkan tiga kiper sekaligus.

Salah satu nama yang paling mengejutkan adalah Gianluigi Donnarumma. Kedatangan kiper bintang asal Italia ini tidak pernah terbayangkan akan terjadi di Etihad Stadium.

Kehadiran Donnarumma secara otomatis mengakhiri era Ederson di City. Kiper Brasil itu resmi bergabung dengan Fenerbahce, menutup perjalanan delapan musim yang penuh prestasi.

Langkah ini menunjukkan sisi pragmatis dari sosok Guardiola. Dari yang semula menolak perubahan di posisi kiper, ia akhirnya memilih arah baru untuk mengembalikan City ke puncak kejayaan.

1 dari 5 halaman

Revolusi Total di Sektor Penjaga Gawang

Guardiola pada awalnya menutup rapat kemungkinan kedatangan nama-nama seperti Joan Garcia, Diogo Costa, hingga Marc-Andre ter Stegen. Ia dengan yakin menyatakan Ederson dan Ortega akan tetap bertahan di tim.

Namun, situasi berubah drastis ketika memasuki hari-hari terakhir bursa transfer. Marcus Bettinelli menjadi yang pertama tiba dari Chelsea untuk mengisi posisi kiper ketiga.

James Trafford kemudian diboyong kembali dari Burnley dengan nilai transfer £27 juta. Puncaknya terjadi pada 1 September ketika City resmi mengumumkan kedatangan Donnarumma dari PSG dengan mahar 26 juta pounds.

Sebagai konsekuensi dari kedatangan para kiper baru, Ederson harus rela hijrah ke Fenerbahce dengan nilai transfer 12 juta pounds. Kepergiannya menandai berakhirnya era panjang yang dipenuhi trofi sekaligus membuka babak baru di Etihad.

2 dari 5 halaman

Taruhan Besar pada Sosok Donnarumma

Kiper PSG, Gianluigi Donnarumma saat beraksi melawan Inter Miami di Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Brynn Anderson

Kiper PSG, Gianluigi Donnarumma saat beraksi melawan Inter Miami di Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Brynn Anderson

Menggantikan figur sekaliber Ederson bukanlah tugas yang mudah. Kiper asal Brasil itu telah mengubah standar distribusi bola dari area gawang di Premier League.

Namun, City memilih Donnarumma sebagai penggantinya, sosok dengan karakteristik yang berbeda. Meskipun baru berusia 26 tahun, Donnarumma sudah memiliki pengalaman yang sangat besar.

Ia telah mencatatkan 486 penampilan bersama AC Milan, PSG, dan timnas Italia. Prestasi gemilang seperti memenangkan Euro 2020 dan Yashin Trophy juga sudah diraihnya.

Guardiola menyadari Donnarumma tidak memiliki kemampuan kaki sehebat Ederson. Namun, refleks dan naluri penyelamatannya di bawah mistar diyakini lebih sesuai dengan kebutuhan City yang kini lebih sering kebobolan.

3 dari 5 halaman

Nasib Trafford dan Pergeseran Filosofi Tim

James Trafford menjadi cerita tersendiri dalam drama transfer kiper City. Ia kembali ke Etihad dengan harapan bisa menjadi penerus Ederson setelah tampil memukau bersama Burnley.

Namun, kedatangan Donnarumma langsung membuat posisinya menjadi tidak pasti. Newcastle sempat menawarkan kesempatan kepada Trafford untuk menjadi kiper utama di bawah arahan Eddie Howe.

Keputusan untuk kembali ke City kini terlihat seperti taruhan besar bagi kiper berusia 22 tahun itu. Guardiola jelas lebih memprioritaskan Donnarumma untuk mengawal gawang utama.

Trafford kemungkinan hanya akan berperan sebagai pelapis sepanjang musim ini. Ia harus bersabar menunggu kesempatan untuk membuktikan kemampuannya di masa mendatang.

4 dari 5 halaman

Warisan Ederson dan Perubahan Visi Guardiola

Kiper Manchester City, Ederson. (c) AP Photo/Chris Szagola

Kiper Manchester City, Ederson. (c) AP Photo/Chris Szagola

Selama delapan musim berseragam City, Ederson telah meninggalkan jejak mendalam di Premier League. Sepakan jarak jauhnya menjadi senjata serangan yang efektif, sementara kemampuan distribusinya mendefinisikan ulang standar kiper modern.

Namun, Guardiola kini kembali ke prinsip dasar dalam menjaga gawang: mencegah kebobolan. Dengan Donnarumma, ia ingin mengembalikan ketangguhan lini belakang City yang sempat goyah musim lalu.

Ironisnya, keputusan ini kontras dengan apa yang terjadi pada 2016 lalu. Saat itu, Guardiola menyingkirkan Joe Hart karena dianggap lemah dalam penguasaan bola.

Kini, Guardiola justru bersedia menerima keterbatasan Donnarumma dalam hal distribusi demi mendapatkan kekuatan baru di sektor pertahanan. Perubahan filosofi ini menunjukkan adaptasi Guardiola terhadap kebutuhan tim yang terus berevolusi.

5 dari 5 halaman

Donnarumma sebagai Fondasi Baru City

Kepindahan Donnarumma bukan sekadar transfer bernilai besar, tetapi juga menandai titik balik penting bagi City. Ia datang dengan status sebagai salah satu kiper terbaik dunia dan sedang memasuki usia emas kariernya.

Bersama Guardiola, Donnarumma diharapkan dapat membawa stabilitas dan kepercayaan diri yang baru bagi lini belakang. Jika berhasil, City bisa merasa telah melakukan kompromi terbaik dalam sejarah klub.

Pada akhirnya, keberanian Guardiola untuk meninggalkan Ederson demi Donnarumma akan diuji langsung di lapangan. Jika hasilnya positif, hal ini akan menjadi bukti bahwa visi baru sang pelatih kembali tepat sasaran.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL