
Bola.net - Rasisme masih menjadi momok bagi sepak bola internasional di tahun 2019 ini. Sosok Raheem Sterling belakangan muncul dan dianggap sebagai representasi perlawanan pada aksi rasisme.
Raheem Sterling beberapa kali menjadi sasaran aksi rasisme. Salah satunya terjadi ketika Inggris berjumpa Serbia pada babak Kualifikasi Euro 2020 di Stadion Pod Goricom, Selasa (26/3) silam.
Pemain klub Manchester City itu tidak tinggal diam dengan serangan rasis kepadanya itu. Dia meminta FIFA untuk menindak tegas hal tersebut. Namun, tindak rasisme sejauh ini belum juga berhenti.
Belakangan, ada Paul Pogba dan Tamy Abraham yang mendapat serangan rasisme. Mereka mendapat ejekan berbau rasisme lewat akun media sosial. Hal ini mendapat tentangan dari banyak pihak di sepak bola.
Contoh Raheem Sterling, Bersuuara Lawan Rasisme
Pemain Watford, Troy Deeney, menyadari bahwa membendung aksi rasisme bukan perkara yang mudah. Harus ada keinginan yang kuat dari semua pihak. Dia memuji Raheem Sterling yang berani buka suara untuk menentang rasisme.
"Pertanyaannya adalah, pernahkah itu hilang? Itu akan menjadi pertanyaan terbesar," buka Troy Deeney kepada Sky Sports.
"Saya pikir kita hidup di masa di mana kita bisa menyorotnya dengan lebih mudah. Kita bisa menyorotnya dengan media sosial dan Raheem Sterling telah menjadi wajah dan titik pembicaraan untuk semuanya."
"Hal terbaik yang dia lakukan adalah secara terbuka keluar dan berbicara tentang hal itu dan bagi banyak anak muda sekarang, dia harus menjadi contoh dari apa yang harus dilakukan. Jika Anda melihat suatu masalah, bersuaralah," tegas Troy Deeney.
Media Sosial dan Sulit Mebendung Rasisme
Para pelaku sepak bola belakangan mulai aktif bersuara agar platform media sosial mulai peduli dengan tindak rasisme. Ada keinginan agar platform media sosial juga ikut menyaring komentar-komentar rasis.
"Tentu saja Anda harus mulai dengan media sosial karena sekarang sangat kuat," kata Deeney.
"Semoga Twitter, Instagram, dan platform media sosial semacam ini bisa mendapatkan pemahaman tentang bagaimana rasanya dari perspektif pemain dan orang normal di jalanan, karena kita hampir di tahun 2020 dan mereka seharusnya tidak menderita seperti itu," tegas Troy Deeney.
Rasisme sendiri sejak lama sudah coba disingkirkan dari sepak bola internasional. Tetapi, sejauh ini masih ada saja aksi rasis di pentas sepak bola.
Sumber: Sky Sports
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Manchester City Diprediksi Bisa Cetak Enam Gol Lawan Norwich
Liga Inggris 12 September 2019, 23:30 -
Tak Ada Liverpool, Ini Para Rival Barcelona di Liga Champions Versi Messi
Liga Champions 12 September 2019, 18:54 -
Di Antara Klopp, Guardiola, dan Pochettino, Siapa Favorit Sacchi?
Liga Inggris 12 September 2019, 18:28 -
Arrigo Sacchi Senang Lihat Keindahan Permainan Ala Klopp dan Guardiola
Liga Inggris 12 September 2019, 17:59 -
De Bruyne Ogah Disebut Gelandang Terbaik di Dunia, Ini Alasannya
Liga Inggris 12 September 2019, 15:30
LATEST UPDATE
-
Prediksi Sevilla vs Barcelona 5 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 14:58 -
Florian Wirtz di Liverpool: Pemain yang Belum Meyakinkan, tapi Pantas Ditunggu?!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 14:58 -
Bukan Cuma Minta Maaf, Korea Selatan Rombak Total Regulasi Program Adopsi Internasional
News 3 Oktober 2025, 14:44 -
Prediksi Fiorentina vs AS Roma 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 14:28 -
Meski Bersinar di Crystal Palace, Oliver Glasner Dinilai Tak Cocok untuk MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 14:26
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR