
Bola.net - Musim 2024/2025 menandai awal era baru bagi Liverpool. Kepergian Jurgen Klopp sempat memunculkan kekhawatiran soal arah klub. Namun, hadirnya Arne Slot justru membuka lembaran megah.
Slot datang tanpa gebyar besar, bahkan nyaris tanpa ekspektasi. Akan tetapi, hasil akhir bicara lain—Liverpool kembali menjadi raja Inggris. Itu bukan sekadar kejutan, melainkan pembuktian bahwa transisi tak selalu membawa kejatuhan.
Gelar Liga Inggris ke-20 menjadi mahkota dari musim yang kompleks. Di tengah persaingan ketat dan penuh tekanan, The Reds menemukan jalan pulang ke singgasana. Lima tahun penantian berakhir di tangan manajer debutan.
Performa di Kompetisi Domestik
Premier League menjadi panggung kebangkitan Liverpool. Sejak awal musim, performa mereka stabil dan tak tergoyahkan. Ketika Arsenal memburu dan Manchester City melempem, The Reds tetap konsisten.
Kemenangan 5-1 atas Tottenham di pekan ke-34 menjadi klimaks dominasi. Tak hanya memastikan gelar, tapi juga mempertegas identitas Liverpool di bawah Slot—efisien, solid, dan terstruktur. Mereka bukan tim dengan sorotan individu, melainkan mesin kolektif.
Keberhasilan ini dibangun dari rotasi cerdas dan manajemen tim yang rapi. Slot memaksimalkan potensi yang ada, menciptakan keseimbangan antara pengalaman dan energi muda. Tanpa skuad mewah, dia menciptakan tim juara.
Liverpool di Piala Domestik: Dua Ajang, Dua Luka
Di balik kejayaan liga, Liverpool menyimpan luka dari piala domestik. FA Cup menjadi awal bencana saat mereka tumbang dari Plymouth Argyle. Kekalahan 0-1 itu menyentak dan mencoreng catatan musim mereka.
Harapan berikutnya hadir di Carabao Cup. Liverpool melaju hingga final, tapi di Wembley, mereka dikalahkan Newcastle 1-2. Dua peluang untuk menambah trofi sirna begitu saja.
Slot mungkin berdalih soal rotasi atau fokus utama di liga. Namun, kegagalan itu menunjukkan bahwa Liverpool belum sepenuhnya matang untuk bersaing di banyak medan. Kurangnya ketajaman di momen krusial menjadi titik lemah.
Performa di Kompetisi Eropa
Format baru Liga Champions musim ini menghadirkan banyak cerita. Fase liga dilalui Liverpool dengan hampir sempurna—tujuh kemenangan, satu kekalahan, dan puncak klasemen grup. Skema baru tampak berpihak kepada mereka.
Namun, semuanya langsung runtuh di babak 16 besar. PSG menghentikan laju mereka lewat adu penalti di Anfield setelah agregat imbang 1-1. Kekalahan 1-4 dari titik putih menjadi penutup yang pahit.
Kekalahan itu menjadi pelajaran keras bahwa mental mereka belum cukup kuat. Di saat tekanan memuncak, Liverpool kehilangan kendali. Mimpi Eropa pupus terlalu cepat.
Pemain yang Bersinar dan Tenggelam
Mohamed Salah membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Di umur 32 tahun, dia menyarangkan total 34 gol dalam 52 laga, finis sebagai top skor Premier League (29 gol) sekaligus raja assist (18 assist), menandai dominasi individunya.
Lebih dari itu, Salah menjadi penopang utama tim. Ketika arah angin berubah dan tekanan datang, dia menjadi jangkar kestabilan. Kontribusinya bukan hanya di lapangan, tapi juga dalam membimbing pemain muda.
Sebaliknya, Federico Chiesa tampil jauh di bawah harapan. Cedera membuatnya hanya bermain 14 kali dan menyumbang dua gol. Satu-satunya rekrutan musim panas ini gagal memberi dampak signifikan.
Pelatih Liverpool
Menggantikan Jurgen Klopp bukan perkara mudah, tapi Arne Slot menjawab tantangan itu. Dia datang dengan ketenangan, membawa pendekatan baru yang langsung membuahkan hasil. Trofi liga di musim pertama adalah pernyataan tegas.
Dengan minim belanja dan tanpa superstar baru, Slot mengoptimalkan kekuatan lama. Dia membentuk sistem fleksibel, memberi peran baru kepada pemain lama, dan menciptakan atmosfer positif di ruang ganti.
Musim ini bukan hanya tentang gelar, tapi tentang arah baru Liverpool. Slot telah menancapkan fondasi kuat. Jika ini baru permulaan, masa depan The Reds tampak sangat menjanjikan.
Klasemen Premier League
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Rapor Liverpool 2024/2025: 7, Juara Premier League di Musim Transisi
Liga Inggris 27 Mei 2025, 15:47 -
Bagaimana Klasemen Akhir Premier League 2024/2025 Tanpa Adanya VAR?
Liga Inggris 27 Mei 2025, 10:15
LATEST UPDATE
-
Diikuti 8 Tim, Saksikan Keseruan Final Four Livoli Divisi Utama 2025 Eksklusif di MOJI
Voli 4 Oktober 2025, 17:07 -
Liverpool Harus Perbaiki Performa Tandang untuk Bisa Bersaing di Semua Kompetisi
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:52 -
Real Madrid Temukan Duet Emas Baru: Mbappe dan Guler
Liga Spanyol 4 Oktober 2025, 16:43 -
Duel Panas Chelsea vs Liverpool di Stamford Bridge, Ujian Berat untuk The Reds
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:19 -
Jadwal Live Streaming MotoGP Indonesia 2025 di Vidio, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11 -
Jadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2025, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11 -
Link Live Streaming MotoGP 2025, Jangan Lupa Dukung Rider Jagoanmu!
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11 -
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11
-
Manchester United Disebut Butuh Gareth Southgate, Bukan Pelatih Jangka Pendek
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:10 -
Update Klasemen Pembalap Asia Talent Cup 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 15:54
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR