Setelah 20 Pertandingan Selalu Nyekor, Laju Chelsea Terhenti di Markas Bournemouth

Setelah 20 Pertandingan Selalu Nyekor, Laju Chelsea Terhenti di Markas Bournemouth
Duel Bournemouth vs Chelsea, Sabtu (6/12/2025) (c) Bournemouth Official

Bola.net - Harapan untuk bangkit usai kekalahan dari Leeds United pupus sudah bagi para pendukung Chelsea yang hadir di Vitality Stadium. Menghadapi Bournemouth, skuad Enzo Maresca hanya bisa bermain imbang 0-0.

Lebih dari itu, kekecewaan yang mereka rasakan datang dalam bentuk yang berbeda. Alih-alih kebobolan banyak gol seperti di tengah pekan, The Blues kali ini justru tampil tak berdaya di lini serang.

Hasil imbang ini juga menghentikan rentetan positif mereka yang selalu mencetak gol dalam 20 pertandingan beruntun di semua kompetisi, sejak terakhir kali gagal pada pekan pembuka melawan Crystal Palace pada Agustus 2025 lalu.

Ironisnya, kemandulan ini datang justru ketika Maresca hampir memiliki semua pilihan terbaiknya di lini depan. Liam Delap dan Cole Palmer kembali tampil sejak menit awal bersama setelah lama dibayangi cedera.

1 dari 3 halaman

Kualitas Menurun di Sepertiga Akhir

Selebrasi Trevoh Chalobah dkk. dalam laga Liga Inggris antara Chelsea vs Arsenal, Minggu (30/11/2025). (c) AP Photo/Ian Walton

Selebrasi Trevoh Chalobah dkk. dalam laga Liga Inggris antara Chelsea vs Arsenal, Minggu (30/11/2025). (c) AP Photo/Ian Walton

Enzo Maresca dengan jujur mengakui akar masalahnya. "Saya pikir (itu) kurangnya kualitas di sepertiga akhir lapangan," ujar pelatih asal Italia itu usai laga.

"Dalam hal final pass, beberapa umpan silang, momen-momen tertentu. Kami tahu bahwa kami tidak akan mencetak gol di setiap pertandingan."

Ucapan Maresca terbukti di lapangan. Chelsea mendominasi penguasaan bola sebesar 69% dan melancarkan 11 tembakan. Namun, hanya empat di antaranya yang mengarah ke gawang.

Masalah semakin runyam dengan nasib buruk yang menimpa Liam Delap. Striker muda itu tampak kesulitan menjadi ujung tombak yang efektif sebelum akhirnya harus diganti di menit ke-32 karena cedera bahu.

Maresca kemudian mengonfirmasi Delap akan kembali absen untuk periode yang belum diketahui. Cedera ini menghentikan momentum adaptasinya, termasuk upaya membangun chemistry dengan Cole Palmer yang juga masih perlu diasah.

2 dari 3 halaman

Efek Domino dari Absennya Caicedo dan Peran Palmer yang Terbatas

Selebrasi Moises Caicedo di laga Chelsea vs Ajax, 23 Oktober 202. (c) AP Photo/Alastair Grant

Selebrasi Moises Caicedo di laga Chelsea vs Ajax, 23 Oktober 202. (c) AP Photo/Alastair Grant

Kemandulan Chelsea bukan semata-mata kesalahan lini depan. Ada efek domino yang berasal dari tengah lapangan, tepatnya karena absennya Moises Caicedo yang dihukum skors.

Ketidakhadiran Caicedo membuat Enzo Fernandez harus memikul bebas defensif lebih besar, sehingga mengurangi satu opsi kreatif di sekitar kotak penalti lawan.

Kembalinya Cole Palmer ke starting XI juga memberikan gambaran campur aduk. Sesuai prediksi Maresca, Chelsea jelas lebih baik dengan kehadiran sang playmaker. Palmer kerap turun mengambil bola dan menjadi jalur distribusi penting dari lini belakang.

Namun, Bournemouth tak menugaskan pemain khusus untuk menjaganya. Mereka membiarkan Palmer leluasa di area sendiri, yang justru membatasi dampaknya di area berbahaya.

Akibatnya, Palmer hanya melepaskan satu tembakan dan tidak sekali pun menyentuh bola di dalam kotak penalti Bournemouth. Permainannya lebih banyak terpusat pada pembangunan serangan, bukan menjadi ancaman langsung.

3 dari 3 halaman

Pergantian Pemain yang Tak Berdampak

Upaya Maresca mengocok pemain dari bangku cadangan juga tak membawa perubahan signifikan. Marc Guiu yang menggantikan Delap menambah energi tekanan, tetapi tetap kesulitan mendapatkan bola.

Joao Pedro, yang masuk untuk Palmer, justru sering turun ke daerah sendiri untuk mengkoneksi serangan. Sementara itu, Estevao yang dimainkan di menit-menit akhir hampir tak meninggalkan bekas.

Pelajaran penting dari laga ini adalah Chelsea perlu mengingat cara mereka menciptakan gol tanpa Palmer. Terlalu banyak serangan yang dipusatkan melalui kaki Palmer, sehingga mengurangi eksploitasi kecepatan Garnacho dan Neto di sayap, senjata yang selama ini ampuh membongkar pertahanan rapat.

Meski kecewa di lini serang, Maresca minimal bisa mengambil sisi positif dari clean sheet yang didapat, setelah sebelumnya kebobolan tiga gol dari Leeds.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL