Bola.net - Inter Milan memiliki sejarah yang panjang. Selama ini, sudah banyak pemain top yang pernah memperkuat mereka. Termasuk di antaranya adalah empat pemain legendaris dari Jerman.
Lukas Podolski, yang dipinjam dari Arsenal di paruh kedua musim 2014/15, adalah pemain Jerman ke-8 yang pernah berseragam Nerazzurri. Kontribusinya jelas tak bisa dibandingkan dengan empat kompatriotnya ini.
Siapa sajakah mereka? Berikut ulasannya.
Karl-Heinz Rummenigge (1984-1987)
Karl-Heinz RUMMENIGGE - INTER 1985-86 (By Panini & Edis) pic.twitter.com/NJLxF2EpWm
— Old School Panini (@OldSchoolPanini) May 3, 2019
Karl-Heinz Rummenigge adalah pemenang dua trofi individu bergengsi Ballon d'Or (1980, 1981), dan merupakan bagian skuad Jerman Barat yang menjuarai Piala Eropa 1980, sebelum bergabung dengan Inter Milan dari Bayern Munchen.
Rummenigge dibeli Inter dengan rekor transfer €5,7 juta pada tahun 1984.
Meski sepak terjangnya di Italia lebih identik dengan cedera, Rummenigge masih sanggup mencetak 26 gol dalam 69 penampilan di semua ajang selama tiga musim berseragam Inter, sebelum hijrah ke Servette FC. Di klub Swiss itu, dia kemudian mengakhiri karier profesionalnya.
— Eriberto Muscoso (@eribertomuscoso) May 8, 2020
Lothar Matthaus (1988-1992)
Inter's Lothar Matthaus v Napoli's Maradona in 1988. #InterNapoli pic.twitter.com/5xNVQf3s9f
— The Antique Football (@AntiqueFootball) April 16, 2016
Pada musim perdananya setelah hijrah dari Bayern Munchen (1988/89), Lothar Matthaus langsung membantu Inter Milan meraih Scudetto dengan perolehan 58 poin dalam 34 giornata. Itu adalah rekor poin terbanyak oleh sebuah tim di Serie A dengan regulasi dua poin untuk satu kemenangan.
Matthaus mencetak winning goal ketika Inter menaklukkan Napoli 2-1 dalam laga yang menentukan keberhasilan timnya menjuarai Serie A di musim tersebut.
Kepemimpinannya di atas lapangan juga menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan Inter merengkuh trofi UEFA Cup 1990/91, trofi pertama Inter di Eropa dalam 26 tahun.
"Dia adalah lawan paling sulit yang pernah saya hadapi dalam hidup saya," kata legenda Napoli dan Argentina, Diego Maradona, tentang kehebatan seorang Matthaus.
ridatemene uno così in mezzo...vi imploro! Guardatevi il gol contro il Rapid Vienna...pressa da solo l'intera squadra avversaria, conquista palla e poi forza da vendere x concludere. Mostruoso. LOTHAR MATTHAUS | INTER | Goal Gallery 🇩🇪🖤💙 https://t.co/iCNFvcQnNg di @YouTube
— Marco (@MarcoReNer_azz) April 28, 2020
Andreas Brehme (1988-1992)
Andreas Brehme, Inter Milan#InterMilan #Internazionale pic.twitter.com/DTi25mO6Hq
— Football Memories (@footballmemorys) February 15, 2020
Andreas Brehme merupakan salah satu eksekutor tendangan bebas dan spesialis umpan-umpan silang terbaik sepanjang masa.
Bersama Lothar Matthaus, Brehme bergabung dengan Inter Milan dari Bayern Munchen di tahun 1988. Dia adalah salah satu pilar di skuad Inter besutan Giovanni Trapattoni yang dikenal sebagai 'Inter dei record' (Inter sang pemecah rekor).
Sama seperti Matthaus, Brehme juga berjasa membawa Inter menjuarai Serie A 1988/99, Supercoppa Italiana 1989 dan UEFA Cup 1990/91.
https://t.co/TcN0jQwDFo grande Bremhme
— Eriberto Muscoso (@eribertomuscoso) May 8, 2020
Jurgen Klinsmann (1989-1992)
🎂 He scored 40 goals and won the UEFA Cup and Italian Super Cup at Inter…. Happy 53rd Birthday, @J_Klinsmann! 🇩🇪 🖤💙 #InterForever #FCIM pic.twitter.com/wqSTtGBHCC
— Inter (@Inter_en) July 30, 2017
Kesuksesan Lothar Matthaus dan Andreas Brehme membuat Inter Milan memutuskan untuk membeli pemain Jerman lagi di musim panas berikutnya. Datanglah Jurgen Klinsmann dari VfB Stuttgart dan dikontrak selama tiga tahun oleh La Beneamata.
Pada musim perdananya, Klinsmann mencetak 13 gol dan Inter hanya finis peringkat tiga di Serie A. Musim berikutnya, Klinsmann membantu Inter menjuarai UEFA Cup (menang agregat 2-1 vs AS Roma) dan mencetak 14 gol di Serie A. Kontribusi positif itu mengantarnya mendapatkan perpanjangan kontrak sampai 1994.
— Eriberto Muscoso (@eribertomuscoso) May 8, 2020
Namun, keterpurukan Inter di musim 1991/92 (finis peringkat 8) membuat semuanya jadi berantakan. Situasi tak lagi kondusif akibat perpecahan internal, Klinsmann pun memutuskan hengkang ke AS Monaco.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Inter Seriusi Perburuan Marash Kumbulla
Liga Italia 12 Mei 2020, 18:40 -
Kilas Balik Ballon d'Or 2007: Kaka
Liga Italia 12 Mei 2020, 16:44
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR