
Bola.net - Thiago Motta dan Igor Tudor datang ke Turin dengan harapan besar, tetapi sama-sama meninggalkan Juventus dalam waktu singkat. Dua periode singkat itu menyisakan cerita berbeda di ruang ganti, di lapangan, dan di mata publik. Menurut jurnalis Italia Francesco Cosatti, cara keduanya dipecat menunjukkan kontradiksi dalam gejolak internal klub raksasa Serie A tersebut.
Motta hanya bertahan delapan bulan sebelum dipecat pada Maret lalu. Rangkaian hasil buruk — termasuk kekalahan beruntun dari Atalanta dan Fiorentina, kegagalan di Coppa Italia setelah disingkirkan Empoli, serta tersingkir dari Liga Champions oleh PSV Eindhoven — membuat posisinya tidak bisa diselamatkan lagi. Juventus lalu menunjuk Tudor, yang kala itu sukses mengamankan tiket empat besar di detik-detik akhir musim.
Meski sempat dikonfirmasi sebagai pelatih permanen setelah klub gagal merekrut Antonio Conte, perjalanan Tudor pun tidak panjang. Pada Senin pagi, Juventus mengumumkan pemecatan pelatih berusia 46 tahun itu. Untuk sementara, posisi pelatih kepala diisi oleh manajer tim Next Gen, Massimo Brambilla, sembari menunggu penunjukan bos baru.
Perbedaan yang Nyata di Balik Dua Pemecatan Pelatih Juventus

Menurut Cosatti, dua pemecatan ini tidak bisa disamakan. Ia menegaskan bahwa pemecatan Motta jauh lebih “dramatik” dan penuh tekanan dibandingkan dengan Tudor.
“Dari sisi manusiawi, saya akan mengatakan bahwa kepergian Tudor tidak terlalu dramatis,” ujar koresponden Sky Sport Italia itu kepada JuventusNews24. “Ini jelas berbeda dengan pekan-pekan terakhir masa Thiago Motta, jika kita ingin membandingkannya secara kronologis. Akhir dari masa Thiago Motta jelas lebih traumatis dari sudut pandang ini.”
Cosatti menilai, tidak seperti Motta yang kehilangan kepercayaan pemain di ruang ganti, Tudor masih menjaga hubungan yang sehat dengan skuad hingga akhir. Salah satu buktinya adalah dukungan terbuka dari kiper Mattia Perin setelah pertandingan terakhir.
“Dari apa yang bisa kita simpulkan, hubungan Igor Tudor dengan skuad masih cukup baik. Kata-kata Mattia Perin yang kita dengar tadi malam sangat menggambarkan hal itu, menurut saya, dan ia merespons dengan jelas,” lanjut Cosatti. “Mattia Perin adalah salah satu sosok penting di tim ini dan sangat memahami dinamika ruang ganti.”
Motta Kehilangan Ketenangan, Tudor Pergi dengan Kepala Tegak

Dalam konteks Juventus yang tengah berbenah pasca-krisis finansial dan performa, dua pemecatan beruntun ini menunjukkan bahwa stabilitas masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi manajemen. Perbedaan nasib Motta dan Tudor pun mencerminkan dua cara berbeda dalam menghadapi tekanan.
Motta terdepak di tengah suasana yang panas dan kacau, dengan ruang ganti yang terpecah dan performa yang anjlok. Tudor, sebaliknya, pergi dengan kepala tegak — masih dihormati pemain, dan tanpa drama di belakang layar.
Bagi Cosatti, dua momen itu menjadi cermin bahwa bukan hanya hasil di lapangan yang menentukan masa depan seorang pelatih di Juventus. Cara mereka mengelola ruang ganti dan menjaga kepercayaan pemain bisa menjadi pembeda antara perpisahan yang traumatis dan perpisahan yang bermartabat.
Klasemen Serie A/Liga Italia
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Antara Spalletti dan Palladino: 2 Arah Baru Juventus Pasca-Pemecatan Tudor
- Prediksi AS Roma vs Parma 30 Oktober 2025
- Prediksi Juventus vs Udinese 30 Oktober 2025
- Prediksi Lorient vs PSG 30 Oktober 2025
- Prediksi Inter Milan vs Fiorentina 30 Oktober 2025
- Prediksi Arsenal vs Brighton 30 Oktober 2025
- Prediksi Swansea City vs Manchester City 30 Oktober 2025
- Prediksi Liverpool vs Crystal Palace 30 Oktober 2025
- Prediksi Wolverhampton vs Chelsea 30 Oktober 2025
- Prediksi FC Koln vs Bayern Munchen 30 Oktober 2025
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Investasi Rp13 Triliun Juventus sejak Scudetto 2020, Hasilnya?
Liga Italia 28 Oktober 2025, 15:59
-
Bedanya Pemecatan Motta dan Tudor di Juventus: Lebih Traumatis
Liga Italia 28 Oktober 2025, 15:29
-
Mantan Bos Inter Milan dan Napoli ini Jadi Kandidat Terkuat Pelatih Baru Juventus?
Liga Italia 28 Oktober 2025, 15:02
LATEST UPDATE
-
Masihkah Para Pemain Juventus Punya Kebanggaan Mengenakan Seragam Hitam Putih Itu?
Liga Italia 29 Oktober 2025, 16:00
-
Manchester United Tak Akan Belanja Besar di Januari, Ruben Amorim Dapat Target Jelas
Liga Inggris 29 Oktober 2025, 15:32
-
3 Hal yang Harus Diperbaiki Hansi Flick agar Barcelona Kembali Garang
Liga Spanyol 29 Oktober 2025, 15:09
-
Setelah Bentrok di El Clasico, Xabi Alonso dan Vinicius Harus Segera Akhiri Konflik
Liga Spanyol 29 Oktober 2025, 14:52
-
Striker Juventus Mandul, tapi Mereka Tak Sendirian di Serie A
Liga Italia 29 Oktober 2025, 14:40
-
Kutukan Olimpico: Bisakah Parma Akhiri Puasa Kemenangan di Markas Roma?
Liga Italia 29 Oktober 2025, 14:32
-
Jadwal Lengkap Serie A 2025/2026
Liga Italia 29 Oktober 2025, 13:52
-
Jadwal Lengkap Carabao Cup 2025/2026
Liga Inggris 29 Oktober 2025, 13:49
-
Saran Supaya Barcelona Kembali Tampil Solid dan Efisien di Semua Lini: Ganti Formasi
Liga Spanyol 29 Oktober 2025, 13:22
LATEST EDITORIAL
-
4 Klub yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Vinicius Junior Jika Hengkang dari Real Madrid
Editorial 29 Oktober 2025, 14:17
-
6 Alasan Mengapa Manchester United Bisa Jadi Penantang Gelar Premier League Musim Ini
Editorial 29 Oktober 2025, 14:06
-
Arne Slot di Ujung Tanduk? 5 Pelatih Premier League yang Terancam Dipecat
Editorial 28 Oktober 2025, 14:36
-
Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Ini 5 Kandidat Penggantinya
Editorial 28 Oktober 2025, 08:37























KOMENTAR