Bola.net - Chief Revenue Officer AC Milan, Casper Stylsvig, mengakui pihaknya berguru pada klub Premier League Liverpool dalam usahanya untuk bisa bangkit dari keterpurukannya.
Milan pernah nyaris terpuruk pada pertengahan tahun 80an silam. Namun Silvio Berlusconi datang dan membuat Rossoneri menjadi tim yang sangat perkasa baik di pentas domestik maupun Eropa.
Namun sejak sekitar tahun 2012, Milan mengalami kesulitan finansial. Hal itu berimbas pada prestasi mereka di lapangan hijau.
Rossoneri terpuruk. Mereka kesulitan bahkan untuk sekadar bisa masuk zona lima besar. Usaha mereka belum berhasil meski sudah berganti pemilik dua kali sampai saat ini.
Sekarang Milan dimiliki oleh Elliot Management. Mereka kini menjajal cara baru agar bisa membuat Rossoneri bangkit dan disegani lagi di Italia dan Eropa.
Milan Berguru Pada Liverpool

Liverpool sendiri juga merasakan nestapa yang kurang lebih sama dengan AC Milan. Mereka tak pernah juara liga selama tiga dekade. Trofi terakhir yang mereka raih terjadi pada tahun 2012 silam.
Namun sejak diakuisisi oleh Fenway Sports Group pada akhir tahun 2010, Liverpool mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Setelah menunjuk manajer yang tepat, yakni Jurgen Klopp, The Reds berhasil meraih hasil positif dalam dua tahun terakhir.
Liverpool berhasil jadi juara Liga Champions lagi, setelah terakhir kali memenanginya pada tahun 2005 silam. Mereka juga jadi juara UEFA Super Cup dan Piala Dunia Antarklub. Terbaru, The Reds juga berhasil menasbihkan diri sebagai juara Premier League untuk pertama kalinya.
Kisah Liverpool ini akhirnya menginspirasi Milan. Rossoneri pun akhirnya tidak ragu untuk berguru pada klub asal Merseyside tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Casper Stylsvig.
Komunikasi Milan dan Liverpool

Casper Stylsvig mengungkapkan pihak AC Milan sudah mengadakan komunikasi dengan Liverpool. Stylsvig mengatakan mereka mencontoh The Reds karena melihat ada banyak kesamaan antara kedua klub.
"Kami telah berbicara dengan Liverpool, karena mereka telah melalui jalan yang sama seperti yang kami lalui sekarang," kata Stylsvig kepada The Associated Press. “Kami bekerja sangat keras untuk kembali ke tempat kami seharusnya, dan dari perspektif itu, itu membantu membuka pintu ketika Anda telah memenangkan tujuh Liga Champions."
“Bermain sepak bola di Eropa adalah agenda utama. Itu adalah habitat alami kami dan di suatu tempat di mana kami seharusnya berada. Empat, lima tahun lalu, tidak ada yang mempertimbangkan Liverpool dan lihat di mana mereka sekarang," ujarnya.
“Mereka jelas memainkan sepak bola yang sangat menarik. Mereka menang, mereka memiliki manajer yang fantastis, tim yang fantastis dan sekarang mereka mengikuti dari sudut pandang komersial. Butuh waktu, tetapi model mereka tampaknya berhasil. Kami jelasnya adalah sebuah brand global," tandas Stylsvig.
AC Milan sebenarnya musim lalu mampu mendapatkan tiket ke Liga Europa. Namun mereka merelakan tiket tersebut karena adanya kasus Financial Fair Play. Musim ini Rossoneri berada di peringkat ketujuh klasemen sementara Serie A, sementara Liverpool berdiri kokoh di puncak klasemen Premier League.
(Associated Press)
Kabar AC Milan Lainnya:
- Milan Pepet Salzburg Untuk Segera Tuntaskan Transfer Szoboszlai
- Termasuk Sandro Tonali, Rangnick Ingin Bawa Para Pemain Ini ke Milan
- Rafael Leao Ungkap Kunci Kemenangan AC Milan Atas Juventus
- 13 Ledekan Netizen untuk Ronaldo Pasca Juventus Kalah dari Milan, Jempolnya Kejam tapi Kocak
- Yang Bersinar dan Yang Tenggelam di Laga AC Milan vs Juventus
- Highlights Serie A: AC Milan 4-2 Juventus
- Tidak Pedulikan Isu Rangnick, Fokus Pioli Cuma Satu: Tutup Musim dengan Baik
- Stefano Pioli: Sudah Cukup Membuat Kesalahannya, Hei Milan!
- Komentar 'Sombong' Ibrahimovic Usai Kalahkan Juventus: Saya Presiden, Pemain, dan Pelatih!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ingin Bangkit dari Keterpurukan, AC Milan Akui Berguru Pada Liverpool
Liga Italia 9 Juli 2020, 18:29
-
Milan Pepet Salzburg Untuk Segera Tuntaskan Transfer Szoboszlai
Liga Italia 9 Juli 2020, 16:45
-
Juventus Terjungkal di Markas AC Milan
Galeri 9 Juli 2020, 09:34
-
Termasuk Sandro Tonali, Rangnick Ingin Bawa Para Pemain Ini ke Milan
Liga Italia 8 Juli 2020, 22:25
LATEST UPDATE
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
-
Man United vs Arsenal: Duo EPL Berebut Wonderkid 18 Tahun Olympiakos yang Lagi Naik Daun
Liga Inggris 18 November 2025, 17:01
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Mali di Indosiar Malam Ini
Tim Nasional 18 November 2025, 17:01
-
Rekam Jejak Timur Kapadze di Timnas Uzbekistan: Berapa Kemenangan yang Mampu Diraih?
Tim Nasional 18 November 2025, 16:54
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR