
Bola.net - Atalanta menelan kekalahan 0-2 dari Inter Milan dalam laga yang seharusnya bisa membawa mereka ke puncak klasemen Serie A. Pelatih Gian Piero Gasperini menegaskan bahwa hasil tersebut tidak mengurangi kualitas timnya. Dia tetap menggaungkan nama La Dea sebagai salah satu tim terbaik di Eropa.
Kekalahan ini bermula dari sundulan bebas Carlos Augusto yang memanfaatkan sepak pojok Hakan Calhanoglu. Gol itu terjadi setelah jeda enam menit akibat keadaan darurat medis di tribune. Lautaro Martinez kemudian memastikan kemenangan Inter dengan gol kedua.
Namun, bagi Gasperini, momen krusial terjadi saat Ederson diusir wasit. Dua kartu kuning beruntun akibat protes membuat Atalanta kehilangan keseimbangan.
Keputusan Kontroversial yang Memicu Kemarahan
Gasperini tak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap kepemimpinan wasit. Dia menganggap keputusan memberikan kartu merah kepada Ederson telah merusak jalannya pertandingan.
"Kartu merah itu merusak akhir pertandingan, bukan hanya untuk tim saya, tetapi juga bagi lawan dan semua yang menonton," ujar Gasperini kepada DAZN, seperti dikutip Football Italia.
"Tidak ada alasan untuk sampai ke titik itu, keputusan itu tidak perlu diambil. Masih ada sekitar 20 menit tersisa yang seharusnya bisa tetap menarik."
Wasit yang Berlebihan dan Keputusan yang Tak Konsisten
Menurut Gasperini, wasit terlalu keras dalam menyikapi Ederson. Dia menyoroti beberapa kejadian sebelumnya yang tak berujung kartu kuning.
"Wasit terlalu berlebihan terhadap Ederson. Ada insiden lain yang serupa, seperti Bellanova, tapi tidak dihukum," tambahnya.
"Ederson memang salah karena bertepuk tangan dengan sarkastik, tapi sejujurnya, wasit telah merusak pertandingan ini. Ada kejadian yang jauh lebih buruk, tetapi beberapa wasit memilih untuk mengabaikannya."
Atalanta Terkejut oleh Gol Pembuka
Gol pertama Inter terjadi dalam situasi yang unik, setelah permainan dihentikan cukup lama karena kejadian di tribune penonton. Gasperini mengakui bahwa timnya seharusnya lebih waspada.
"Kami tampil baik dalam bertahan di situasi bola mati pada babak pertama. Namun, jeda karena seorang suporter yang sakit membuat ritme permainan terganggu," ujar Gasperini.
"Kami harusnya lebih fokus. Dalam pertandingan yang seimbang seperti ini, momen-momen kecil bisa menentukan. Kami juga mengalami situasi serupa di Supercoppa Italiana melawan Inter. Mereka memang lebih baik dalam mengelola momen-momen seperti ini."
Ambisi Scudetto yang Belum Pudar
Dengan sembilan pertandingan tersisa, Atalanta masih berada di posisi ketiga, enam poin di belakang Inter. Mereka juga unggul lima poin atas Bologna di peringkat keempat.
"Sekarang waktunya jeda internasional. Kami harus menemukan kekuatan untuk menjalani sembilan pertandingan terakhir dengan performa terbaik," kata Gasperini.
"Kami tidak merasa terkikis oleh hasil ini. Kami menghadapi salah satu tim terbaik di Eropa dan dunia. Kami bermain dengan keberanian, menciptakan peluang, dan bertahan dengan baik. Atalanta seharusnya bangga dengan penampilan ini."
Rekor Buruk yang Perlu Diakhiri
Atalanta memiliki rekor buruk saat menghadapi Inter. Mereka telah kalah dalam delapan pertemuan terakhir di semua kompetisi dan belum menang atas Nerazzurri sejak 2018.
Selain itu, mereka juga mengalami masalah dalam laga kandang. Atalanta belum menang dalam enam pertandingan terakhir di Gewiss Stadium, termasuk hasil imbang mengecewakan melawan Venezia, Cagliari, dan Torino.
Meski begitu, Gasperini dan pasukannya tak akan menyerah begitu saja. La Dea masih punya kesempatan untuk menulis kisah berbeda di sisa musim ini.
Sumber: Football Italia
Klasemen Serie A
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Saat Juventus Tak Lagi Menjadi Juventus
- Inter Milan yang Perkasa
- Si Nyonya Tua yang Tak Berdaya
- Kekuatan Kolektif Angkat Barcelona Keluar dari Jurang Kekalahan
- Harapan Liverpool Hangus di Wembley
- Kilat Mbappe Menyambar Dua Kali di La Ceramica
- Tijjani Reijnders, Maestro Pemimpin Orkestra Kebangkitan AC Milan
- Manchester City Tertahan di Kandang: Membakar, tapi Tak Mampu Menghanguskan
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Juventus Tepis Isu Bakal Pecat Thiago Motta
Liga Italia 17 Maret 2025, 19:20 -
Kartu Merah Berlebihan yang Merusak Atalanta
Liga Italia 17 Maret 2025, 17:13 -
Liga Italia 17 Maret 2025, 16:50
-
Juventus Tersungkur, Thiago Motta Tersudut
Liga Italia 17 Maret 2025, 16:21
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR