
Bola.net - Juventus menatap musim baru bersama Igor Tudor dengan pendekatan yang cukup berbeda. Tidak seperti Thiago Motta yang cepat menentukan siapa yang masuk dan siapa yang tidak, Tudor memilih untuk bekerja dengan semua pemain yang ada. Setiap nama di daftar skuad diberi ruang untuk menunjukkan kualitasnya.
Bahkan pemain pinjaman yang baru kembali ikut ambil bagian dalam pramusim. Cara ini sempat membangkitkan harapan baru bagi mereka yang sebelumnya terpinggirkan. Namun, seperti biasa, persaingan di klub sebesar Juventus tidak pernah mudah.
Kini, jelang penutupan bursa transfer, sang pelatih sudah menentukan sikap. Ia telah memilih siapa yang akan jadi bagian dari proyeknya, sekaligus siapa yang harus pergi. Tiga pemain dipastikan tidak masuk dalam rencananya musim ini.
Tiga Pemain yang Dicoret
Menurut laporan Football Italia, nama yang tidak lagi masuk hitungan adalah Arthur Melo, Facundo Gonzalez, dan Tiago Djalo. Tudor menilai ketiganya tidak sesuai dengan kebutuhan taktiknya untuk musim ini. Oleh karena itu, klub diminta segera mencari solusi transfer.
Opsi yang tersedia bisa berupa penjualan permanen atau peminjaman. Juventus ingin memastikan semua pihak mendapatkan jalan terbaik. Namun, yang pasti, pintu ke tim utama sudah tertutup bagi mereka bertiga.
Keputusan ini menunjukkan bagaimana Tudor ingin bergerak cepat dan tegas. Daripada membawa skuad terlalu gemuk, ia lebih memilih tim yang benar-benar solid. Hanya pemain yang siap berkontribusi yang akan bertahan.
Peluang yang Sama
Satu hal yang bisa diapresiasi dari metode Tudor adalah keadilannya. Tidak ada pemain yang langsung dicoret sejak hari pertama. Semua diberi kesempatan di pramusim untuk menunjukkan apa yang bisa mereka berikan.
Dengan begitu, Arthur, Gonzalez, dan Djalo tidak bisa merasa diperlakukan tidak adil. Mereka gagal memanfaatkan kesempatan yang ada, dan hasilnya adalah keputusan ini. Sepak bola memang seringkali soal momentum yang datang hanya sekali.
Bagi Juventus, ini juga menjadi cara untuk menjaga atmosfer kompetitif di dalam skuad. Siapa pun yang ingin bertahan harus benar-benar bekerja keras dan memberikan kontribusi nyata.
Fokus Menuju Musim Baru
Sekarang, Juventus bisa lebih fokus menatap musim yang akan datang. Dengan skuad yang lebih ramping, Tudor bisa lebih leluasa membangun identitas tim sesuai visinya. Kejelasan soal siapa yang bertahan dan siapa yang pergi memberi rasa pasti bagi semua pemain.
Metode meritokrasi ini bisa jadi fondasi kuat untuk membangun kembali mentalitas Bianconeri. Pemain yang bekerja keras dan konsisten akan mendapat tempat, tanpa terkecuali. Filosofi itu akan membantu tim menemukan keseimbangan di sepanjang musim.
Kini, tinggal bagaimana Juventus mengatur bursa transfer agar para pemain yang tersisih mendapat pelabuhan baru. Sementara itu, fans tentu berharap skuad yang tersisa bisa mengembalikan tim ke jalur persaingan di Serie A dan Eropa.
Sumber: Football Italia, juvefc.com
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Kasus Lassana Diarra: Putusan Bersejarah yang Mengguncang Aturan Transfer FIFA, Mirip Efek Bosman?
- Lassana Diarra Gugat FIFA Rp1 Triliun Lebih: Asal Mula Konflik, Dasar Tuntutan, dan Perbandingan dengan Bosman Ruling
- Lassana Diarra vs FIFA: Gugatan Triliunan, Akankah Sistem Transfer Pemain Berubah Selamanya?
- Yang Dikalahkan Timnas Indonesia U-17 Ternyata Bukan Uzbekistan yang Sebenarnya
- Starting XI Pemain-pemain yang Tak Diinginkan di Klub: Dari Donnarumma, Garnacho, hingga Nkunku
- Jual, Jual, Jual! Rp3 Triliun Lebih Masuk Kas AC Milan di Bursa Transfer Musim Panas
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Lewat Metode Keadilan, Igor Tudor Coret 3 Pemain Juventus dari Skuad: Siapa Saja?
Liga Italia 20 Agustus 2025, 22:39
-
Menimbang Target Juventus di 3 Kompetisi: Berapa Trofi yang Paling Realistis?
Liga Italia 19 Agustus 2025, 21:38
-
Nego dengan Sancho Tersendat, Roma Siap Tikung Atletico untuk Winger Juventus
Liga Italia 19 Agustus 2025, 20:57
LATEST UPDATE
-
Diskon Tiket Pesawat untuk Natal dan Tahun Baru, Penerbangan Dimulai 22 Desember 2025
News 17 November 2025, 14:35
-
Nestapa Pecco Bagnaia, Akui 2025 Musim Terburuknya di MotoGP: Tapi Saya Nggak Boleh Marah!
Otomotif 17 November 2025, 14:31
-
Italia Dibantai Norwegia di San Siro, Ini Pengakuan Pahit Locatelli
Piala Dunia 17 November 2025, 13:23
-
Gacor di Timnas Inggris, Harry Kane Lampaui Rekor Gol Pele
Piala Dunia 17 November 2025, 12:26
-
Apakah Portugal Lebih Baik Tanpa Cristiano Ronaldo? Ini Jawaban Roberto Martinez
Piala Dunia 17 November 2025, 12:12
-
Jadwal Live Streaming Formula 1 Las Vegas 2025 di Vidio, 21-23 November 2025
Otomotif 17 November 2025, 11:47
-
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 17 November 2025, 11:47
-
Otomotif 17 November 2025, 11:47

-
Akhirnya! Lisandro Martinez Bakal Comeback di MU Pekan Ini?
Liga Inggris 17 November 2025, 11:44
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR