Milan vs Roma: Pengakuan Jujur Allegri dan Pujian untuk Duet Baru Leao-Nkunku

Milan vs Roma: Pengakuan Jujur Allegri dan Pujian untuk Duet Baru Leao-Nkunku
Selebrasi Strahinja Pavlovic bersama pemain AC Milan usai laga melawan AS Roma, 3 November 2025. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Bola.net - Massimiliano Allegri membuat pengakuan jujur usai AC Milan mengalahkan AS Roma di lanjutan Serie A, Senin (3/11/202) dini hari WIB. Sang allenatore mengakui timnya tampil buruk di awal laga.

Kemenangan Rossoneri di San Siro memang diraih dengan susah payah. Mereka berada di bawah tekanan konstan Giallorossi di 30 menit pertama. Beruntung, Milan mampu mencuri gol lebih dulu lewat tembakan on target pertama mereka.

Pahlawan kemenangan Milan lainnya adalah Mike Maignan. Sang kiper sukses mementahkan penalti Paulo Dybala. Gol Milan sendiri dicetak oleh Strahinja Pavlovic memanfaatkan umpan matang Rafael Leao.

Hasil ini membuat Milan menyamai perolehan poin Roma dan Inter Milan di papan atas klasemen sementara Liga Italia. Allegri pun membeberkan analisis mendalam soal performa timnya.

1 dari 5 halaman

Pengakuan Jujur: 35 Menit Awal Milik Roma

Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri memberikan instruksi saat melawan AS Roma, Senin 3 November 2025. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri memberikan instruksi saat melawan AS Roma, Senin 3 November 2025. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Allegri tidak menutupi fakta bahwa Milan beruntung bisa unggul. Ia mengakui Roma tampil jauh lebih superior di awal laga.

Rossoneri tidak bisa keluar dari tekanan ekstrem yang diterapkan lawan. Mereka melakukan terlalu banyak kesalahan mendasar.

"35 menit pertama, Roma benar-benar pantas untuk memimpin," ungkap Allegri kepada DAZN Italia.

"Karena kami melakukan semua kesalahan yang mungkin dilakukan," sambungnya.

2 dari 5 halaman

Kunci Taktik Lolos dari Tekanan

Selebrasi Strahinja Pavlovic bersama pemain AC Milan usai laga melawan AS Roma, 3 November 2025. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Selebrasi Strahinja Pavlovic bersama pemain AC Milan usai laga melawan AS Roma, 3 November 2025. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Allegri menjelaskan biang kerok timnya tidak bisa berkembang. Tekanan Roma membuat alur bola Milan mati total.

Ia lantas melakukan penyesuaian taktik krusial. Perubahan ini terbukti berhasil membalikkan keadaan.

"Kami tidak dapat keluar, jadi kami perlu menurunkan Bartesaghi dan De Winter lebih dalam untuk menciptakan lebih banyak ruang bermain."

"Begitu kami memimpin, kami juga bertahan dengan lebih baik, dan bisa beralih ke lini tengah empat orang," jelas Allegri.

3 dari 5 halaman

Perbaikan di Babak Kedua

Milan tampil jauh lebih baik setelah jeda. Mereka keluar dengan sikap yang tepat.

Rossoneri bahkan nyaris menggandakan keunggulan. Sayang, peluang Leao digagalkan Mario Hermoso di garis gawang.

"Kami keluar dengan sikap yang tepat untuk babak kedua dan memiliki peluang untuk menggandakan keunggulan kami."

"Kemudian tentu saja Roma kembali menyerang kami, tetapi mereka kesulitan untuk menciptakan peluang mencetak gol yang jelas," paparnya.

4 dari 5 halaman

Ujian Mental Milan

Kemenangan ini menjadi bagian penting dari proses pendewasaan tim. Allegri menyebut timnya harus membangun kepercayaan diri.

Apalagi Milan tampil tanpa banyak pemain senior. Pulisic, Rabiot, dan Tomori absen di laga penting ini.

"Ini adalah sebuah proses, sebuah tim harus mendapatkan kepercayaan diri dan keyakinan diri, yang tidak mudah bermain di San Siro."

"Bartesaghi dan De Winter mengalami 20 menit awal yang buruk, tetapi meningkat pesat seiring berjalannya waktu, terutama Bartesaghi yang menjalani 65 menit dengan hebat," puji Allegri.

5 dari 5 halaman

Eksperimen Duet Leao-Nkunku

Absennya Gimenez dan Pulisic memaksa Allegri bereksperimen. Ia menduetkan Rafael Leao dan Christopher Nkunku.

Allegri memuji performa keduanya. Ia juga tak masalah meski timnya tak punya striker murni.

"Rafa dan Chris sama-sama tampil bagus. Kami memiliki pemain dengan karakteristik ini, jadi kami harus memanfaatkannya sebaik mungkin," jelas Allegri.

"Saya punya banyak tim dengan penyerang tengah murni dan banyak tim tanpa itu, yang penting adalah memasukkan pemain ke dalam kotak penalti," tandasnya.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL