Rafael Leao Puji Adaptasi Cepat Christian Pulisic di Lini Serang AC Milan

Rafael Leao Puji Adaptasi Cepat Christian Pulisic di Lini Serang AC Milan
Christian Pulisic merayakan golnya ke gawang Napoli, Senin (29/9/2025) (c) AP Photo/Luca Bruno

Bola.net - Christian Pulisic memulai musim ini dengan peran berbeda dari biasanya. Pemain asal Amerika Serikat itu tidak lagi hanya mengisi sisi sayap, melainkan turut mencoba posisi sentral di lini depan. Perubahan itu muncul setelah Massimiliano Allegri mencari opsi baru saat krisis pemain depan melanda AC Milan.

Situasi tersebut membuat Pulisic harus beradaptasi lebih cepat. Ia bukan sekadar menjadi penyerang tambahan, tetapi benar-benar ditempatkan sebagai penyerang tengah maupun second striker.

Peran baru ini menuntut mobilitas, kecerdasan posisi, serta ketajaman yang lebih tinggi ketimbang bermain melebar. Menariknya, performanya terbilang memuaskan.

Statistiknya musim ini memperlihatkan bahwa penempatan Pulisic di tengah memberi efek positif bagi Milan. Gol-gol yang ia ciptakan lahir dari pergerakan agresif dan pemahaman ruang yang berkembang pesat. Pulisic kini tidak lagi dilihat sebagai winger murni, melainkan pemain yang bisa memecah kebuntuan dari berbagai zona serang, termasuk jantung pertahanan lawan.

1 dari 3 halaman

Leao Puji Adaptasi Cepat Pulisic

Pemain AC Milan, Rafael Leao, merayakan gol yang dicetaknya dalam pertandingan Serie A antara Parma dan AC Milan di Parma, Italia, Sabtu, 8 November 2025 (c) Massimo Paolone/LaPresse via AP

Pemain AC Milan, Rafael Leao, merayakan gol yang dicetaknya dalam pertandingan Serie A antara Parma dan AC Milan di Parma, Italia, Sabtu, 8 November 2025 (c) Massimo Paolone/LaPresse via AP

Peralihan peran Pulisic rupanya menarik perhatian Rafael Leao. Sang bintang Portugal menilai koleganya di lini serang itu menjalani transformasi besar dalam waktu singkat. Ia melihat Pulisic kini tampil dengan kecerdasan baru yang tidak ia tunjukkan ketika masih bermain di Borussia Dortmund maupun Chelsea.

Pujian Leao tentu bukan tanpa alasan. Pulisic telah tampil sembilan kali di semua kompetisi musim ini dan mencatat enam gol plus dua assist. Empat gol ia ciptakan di Serie A, sementara dua lainnya tercipta di Coppa Italia. Tiga dari gol liga itu bahkan lahir saat ia berposisi sebagai second striker.

Efektivitasnya terlihat jelas ketika ia bergerak dari belakang striker utama, seperti ketika menghadapi Udinese dan Napoli. Kombinasinya dengan rekan setim membuat lini depan Milan lebih cair dan sulit ditebak. Mobilitasnya otomatis membuka ruang bagi Leao maupun Santiago Gimenez yang kerap menjadi tandem di lini depan.

"Christian telah sedikit berubah, di Chelsea dan Dortmund ia adalah pemain sayap sejati. Sekarang ia memahami evolusi sepak bola dan pentingnya statistik,” ujarnya seperti dilansir Football Italia.

"Ia sangat cerdas, tahu cara bergerak sebagai pemain nomor 10, dan ketika saya bermain dengannya, saya mencoba membantu menciptakan ruang. Ia sangat penting bagi kami dan bisa membuat perbedaan di mana pun,” puji Leao.

2 dari 3 halaman

Pulisic Fokus Pulihkan Fisik Usai Cedera Hamstring

Pemain AC Milan, Christian Pulisic, berebut bola dengan gelandang Parma, Oliver Sorensen, dalam pertandingan Serie A antara Parma vs AC Milan, 8 November 2025 (c) Massimo Paolone/LaPresse via AP

Pemain AC Milan, Christian Pulisic, berebut bola dengan gelandang Parma, Oliver Sorensen, dalam pertandingan Serie A antara Parma vs AC Milan, 8 November 2025 (c) Massimo Paolone/LaPresse via AP

Setelah performanya menanjak, Pulisic sempat mengalami kemunduran akibat cedera hamstring. Cedera itu muncul setelah duel sengit melawan Juventus, yang memaksanya absen cukup lama di Serie A. Milan kehilangan kontribusinya di empat pertandingan penting melawan Fiorentina, Pisa, Atalanta, dan AS Roma.

Absennya Pulisic terasa jelas karena Milan kehilangan fleksibilitas di lini depan. Struktur serangan yang biasanya dinamis mendadak lebih mudah terbaca. Tanpa Pulisic yang mampu berpindah-pindah peran, pilihan Milan dalam menjaga agresivitas serangan menjadi menurun.

Kembalinya Pulisic terjadi saat Milan menghadapi Parma pada pekan ke-11 Serie A. Namun ia baru bisa bermain sebagai pemain pengganti di menit ke-70. Meski tampil cukup aktif, ia belum mampu menyumbang gol dalam laga yang berakhir 2-2 tersebut. Situasi itu menunjukkan bahwa ia masih butuh waktu untuk kembali ke kondisi terbaiknya.

Kini menjelang berakhirnya jeda internasional, Milan berharap kondisi Pulisic semakin membaik. Kehadirannya sangat dibutuhkan untuk menghadapi laga besar derby kontra Inter Milan di Giuseppe Meazza pada Senin (24/11/2025). Jika pulih sepenuhnya, Pulisic bisa kembali memerankan peran sentral yang sebelumnya membuatnya tampil begitu memukau.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL