
Bola.net - Selalu ada cerita menarik di balik laga derbi, termasuk Derbi della Capitale. Kali ini, duel antara AS Roma dan Lazio itu diwarnai dengan friksi panas antara Paulo Dybala dan Matteo Guendouzi.
AS Roma bertemu Lazio pada laga pekan ke-31 Serie A, Sabtu (6/4/2024) malam WIB. Laga derbi yang digelar di Stadion Olimpico itu berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Roma.
Gol kemenangan pasukan Daniele De Rossi itu tercipta pada menit ke-42, dari aksi Gianluca Mancini.
Bagi Roma, ini adalah kemenangan yang sangat penting. Sebab, pada empat derbi sebelumnya, Il Lupi selalu gagal menang atas Lazio. Namun, layaknya derbi, selalu ada tensi panas antara pemain kedua kubu.
Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Shin Guard Pemicu Amarah Guendouzi
Derbi della Capitale berjalan panas. Ada beberapa friksi antarpemain. Lima pemain Roma menerima kartu kuning, plus sang pelatih De Rossi. Dari kubu Lazio, ada tiga pemain yang dapat kartu kuning.
Namun, keributan paling menarik terjadi antara Dybala dan Guendouzi. Kedua pemain dilaporkan beberapa kali terlibat adu mulut, bahkan saling dorong, dan kontak fisik.
Pada satu momen, Dybala melakukan aksi yang memicu amarah Guendouzi. Dybala melepas shin guard-nya. Lalu diarahkan pada Guendouzi. Itu adalah shin guard bergambar momen kemenangan Dybala di Piala Dunia 2022, dengan mengalahkan Prancis dan Guendouzi di final.
Dybala showing Guendouzi his shin pad which has a picture of Argentina winning the World Cup on ☠️🍿 pic.twitter.com/JzfWWkaEie
— CBS Sports Golazo ⚽️ (@CBSSportsGolazo) April 6, 2024
Tensi antara Dybala dan Guendouzi sangat panas. Dybala melakukan selebrasi di depan Guendouzi. Lalu, Guendouzi menerobos barisan pemain Roma, mencari keberdaan Dybala di lorong menuju ruang ganti.
Penebusan 'Dosa' De Rossi
De Rossi, pelatih Roma, juga menjalani derbi yang emosional. Bagi De Rossi, derbi kali ini adalah penebusan atas 'dosa' yang dibuatnya pada laga derbi edisi 2019 lalu. Pada derbi terakhirnya sebagai pemain, De Rossi kalah dengan skor 3-0.
"Agak berbeda sebagai pelatih, Anda tahu bahwa kekalahan cenderung lebih membebani pelatih. Kami merasakan tekanan luar biasa," kata De Rossi kepada DAZN.
"Tekanannya lebih buruk sebagai pelatih, karena setidaknya sebagai pemain saya bisa berlarian dan melepaskan tenaga, melakukan sesuatu. Di pinggir lapangan, saya tanya kepada ofisial keempat apakah waktu sudah berhenti, karena rasanya waktu tidak akan pernah berlalu," kata De Rossi.
Sumber: DAZN
Klasemen Serie A 2023/2024
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Shin Guard Pemicu Gelut Paulo Dybala dan Matteo Guendouzi
Liga Italia 7 April 2024, 03:59 -
Man of the Match AS Roma vs Lazio: Gianluca Mancini
Liga Italia 7 April 2024, 01:13 -
Hasil AS Roma vs Lazio: Skor 1-0
Liga Italia 7 April 2024, 01:04 -
Link Live Streaming Serie A Roma vs Lazio 6 April 2024 di Vidio
Liga Italia 6 April 2024, 20:00 -
Roma vs Lazio yang Berbeda dari Sebelumnya
Liga Italia 6 April 2024, 18:58
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR