Stadio Giuseppe Sinigaglia: Markas Como yang Menyatukan Sejarah, Olahraga, dan Keindahan Alamnya

Stadio Giuseppe Sinigaglia: Markas Como yang Menyatukan Sejarah, Olahraga, dan Keindahan Alamnya
Gelandang Como, Nico Paz merayakan golnya ke gawang Lazio di giornata 1 Liga Italia 2025-2026. (c) Antonio Saia/LaPresse via AP

Bola.net - Como 1907 mencuri perhatian setelah promosi ke Serie A dua musim lalu, tetapi itu tak hanya tertuju pada timnya. Stadio Giuseppe Sinigaglia, markas mereka, kerap dianggap sebagai salah satu stadion paling indah di dunia. Letaknya yang berdampingan dengan Danau Como menjadikannya unik dan berbeda dari stadion lain di Italia.

Keindahan stadion ini bukan sekadar cerita, melainkan pengalaman nyata bagi mereka yang menyaksikan langsung pertandingan di sana. Dari tribune, pemandangan air dan pegunungan menjadi latar alami yang sulit dilupakan. Tak heran jika Stadio Sinigaglia sering mendapat julukan khusus dari para jurnalis olahraga.

Bagi warga Como, stadion ini adalah simbol kota yang menyatukan sejarah, olahraga, kebanggaan lokal, dan keindahan alamnya. Setelah klub kembali ke kasta tertinggi, Stadio Sinigaglia menjadi panggung baru untuk cerita-cerita besar di masa depan.

1 dari 4 halaman

Sejarah Panjang Stadion Sinigaglia

Stadio Giuseppe Sinigaglia dibangun pada 1927 atas perintah Benito Mussolini, dengan rancangan arsitek Giovanni Greppi. Nama stadion ini diambil dari Giuseppe Sinigaglia, seorang atlet dayung asal Como yang gugur di Perang Dunia Pertama.

Sejak 1928, stadion ini menjadi rumah Como 1907 dan terus berdiri melewati berbagai fase perjalanan klub. Dari masa kejayaan hingga keterpurukan, stadion tetap menjadi saksi bisu kisah panjang tim biru.

Yang membuatnya berbeda adalah kedekatannya dengan Danau Como sehingga dari sebagian besar kursi penonton, air danau terlihat jelas. Jurnalis Gianni Brera bahkan pernah menyebutnya sebagai "stadion terindah di dunia".

2 dari 4 halaman

Kapasitas yang Fleksibel

Kapasitas Stadio Sinigaglia berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman dan regulasi. Pada musim 2002/2003, saat Como terakhir kali bermain di Serie A, stadion menampung sekitar 13.900 penonton. Namun, pada 2025, kapasitas resmi tercatat 10.759 penonton.

Selama musim 2023/2024 di Serie B, kapasitas komersialnya hanya sekitar 7.000 kursi sebelum perlahan ditambah. Pada Maret 2024, jumlah kursi yang tersedia meningkat menjadi 7.798, dengan pembagian di berbagai sektor tribune.

Renovasi terus dilakukan, termasuk penambahan 175 kursi untuk suporter tamu pada Februari 2025. Perubahan ini menegaskan bahwa stadion bersejarah ini tetap beradaptasi dengan kebutuhan modern.

3 dari 4 halaman

Como, Pemilik Kaya, dan Harapan Baru

Sejak 2019, Como dimiliki oleh Hartono bersaudara melalui Djarum Group, menjadikannya klub dengan pemilik terkaya di Italia. Tidak hanya itu, sosok Cesc Fabregas dan Thierry Henry juga tercatat sebagai pemegang saham minoritas klub.

Kombinasi kekuatan finansial dan nama besar memberikan dorongan besar bagi Como untuk membangun masa depan cerah. Stadion Sinigaglia menjadi simbol nyata ambisi klub untuk bertahan lama di Serie A.

Bagi para suporter, setiap pertandingan kini adalah momen spesial yang penuh kebanggaan. Mereka bukan hanya mendukung tim, tetapi juga merayakan keindahan stadion yang menjadi ikon kota Como.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL