
Bola.net - Zinedine Zidane tidak akan pernah menjadi legenda seperti sekarang tanpa pengalamannya di Juventus. Gelandang ikonik ini mengakui bahwa mentalitas juaranya ditempa selama berseragam Si Nyonya Tua.
Ia datang dari Prancis sebagai pemain hebat, tetapi baru di Turin ia benar-benar memahami arti kemenangan. Budaya klub yang tanpa kompromi mengubah cara pandangnya terhadap sepak bola selamanya.
Lebih dari sekadar taktik di lapangan, Zidane juga mengenang hubungan personal yang mendalam. Sentuhan manusiawi dari para petinggi klub meninggalkan bekas yang tak terlupakan dalam dirinya.
Bagi Zidane, Juventus adalah sekolah kehidupan yang mengajarkan bahwa kemenangan bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan mutlak di setiap pertandingan.
Standar Kemenangan yang Berbeda
Zidane merasakan perbedaan drastis antara budaya sepak bola di Prancis dan Italia. Ia bergabung dengan Juventus dari Bordeaux pada tahun 1996 dan langsung dihadapkan pada tuntutan yang jauh lebih tinggi.
Di Juventus, tidak ada ruang untuk kegagalan, bahkan dalam pertandingan tandang sekalipun. Mentalitas inilah yang menurutnya menjadi fondasi kesuksesan klub tersebut.
"Saat saya datang dari Prancis, sepak bolanya hebat, tetapi tidak sehebat di Juve. Di sana saya jadi mengerti apa artinya kemenangan," ujar Zidane dilansir dari Festival dello Sport.
"Fakta bahwa kami harus melakukannya sepanjang waktu, bahkan saat tandang. Di Prancis, Anda bisa saja kalah saat tandang. Di Juve, tidak pernah," tegasnya.
Terkesan dengan Gianni Agnelli
Di antara banyak kenangan, hubungan personalnya dengan mantan pimpinan Juventus, Gianni Agnelli, menjadi salah satu yang paling berkesan. Zidane sangat terkesan dengan perhatian yang ditunjukkan sang petinggi.
Agnelli sering kali meneleponnya pada pukul enam pagi hanya untuk memberikan pujian setelah pertandingan. Gestur seperti itulah yang membuat Agnelli menjadi sosok yang sangat ia hormati.
"Hal yang membuat saya terkesan adalah ketika saya bermain bagus, kami akan kembali pukul empat pagi. Dia akan menelepon saya pukul enam," kenang Zidane.
"Dia akan berbicara kepada saya dalam bahasa Prancis dan memuji penampilan saya. Hal-hal seperti inilah yang membuatnya menjadi seorang gentleman," sambungnya.
Sanjungan untuk Alessandro Del Piero
Selama lima tahun membela Juventus, Zidane bermain dengan banyak sekali pemain hebat. Namun, ada satu nama yang menurutnya memiliki sesuatu yang lebih istimewa dibandingkan yang lain.
Ia adalah ikon klub, Alessandro Del Piero. Zidane tanpa ragu menyebut Del Piero sebagai salah satu pemain terkuat yang pernah ada di Italia.
"(Dia) sangat bagus, salah satu yang terkuat yang pernah Anda miliki di Italia," puji Zidane.
"Saya beruntung bisa bermain beberapa tahun dengannya, dan banyak pemain lain juga, seperti Padovano, Vieri, Boksic. Namun, Alex memiliki sesuatu yang spesial," katanya.
Misteri Kegagalan di Liga Champions
Meski memiliki skuad bertabur bintang, Juventus di era Zidane gagal menjuarai Liga Champions. Mereka berhasil mencapai dua partai final namun selalu berakhir dengan kekalahan.
Zidane menyebut bahwa memenangkan kompetisi elite Eropa memang sangat sulit. Menurutnya, dibutuhkan keselarasan banyak hal dan dukungan penuh dari klub untuk bisa meraih trofi tersebut.
"Liga Champions itu berat, sulit untuk bisa sampai ke akhir. Kami berhasil dua kali dan kalah di dua final," ungkapnya.
"Itu tergantung pada klub, apa yang ingin dilakukannya, karena jika Anda ingin menang, Anda perlu menyiapkan banyak hal dan mendapat dukungan dari klub di baliknya," tutup Zidane.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kisah Serbet Ajaib: Detik-Detik yang Mengubah Takdir Zinedine Zidane
Liga Italia 13 Oktober 2025, 12:34
LATEST UPDATE
-
Pemain MU Ini Ternyata Sempat Minta Antony Tidak Pindah ke Real Betis, Siapa Dia?
Liga Inggris 13 Oktober 2025, 14:27 -
Nick Woltemade Buktikan Transfer 'Bodoh' ke Newcastle Adalah Keputusan Brilian
Liga Inggris 13 Oktober 2025, 14:13 -
Bukan Soal Gol, Matheus Cunha Ungkap 'Beban' Terberat Jadi Pemain Man United
Liga Inggris 13 Oktober 2025, 14:10 -
Timnas Indonesia Tiba di Jakarta Tanpa Patrick Kluivert, Sumardji Berikan Penjelasan
Tim Nasional 13 Oktober 2025, 14:05 -
Cedera Berulang Rodri yang Bikin Manchester City Tak Lagi Perkasa
Liga Inggris 13 Oktober 2025, 14:05 -
Wadidaw! Pemain Kunci Liverpool Ini Bakal Absen Lawan MU?
Liga Inggris 13 Oktober 2025, 14:04 -
Rashford Sukses Bikin Barcelona Kepincut, Harga Transfer Jadi Kunci Utama
Liga Spanyol 13 Oktober 2025, 14:02 -
Man United Bakal Kesulitan Angkut Adam Wharton Dari Palace, Ini Alasannya
Liga Inggris 13 Oktober 2025, 13:38 -
Jadwal Live Streaming WorldSBK Spanyol 2025 di Vidio, 17-19 Oktober 2025
Otomotif 13 Oktober 2025, 13:27 -
Link Live Streaming WorldSBK 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Favoritmu!
Otomotif 13 Oktober 2025, 13:21 -
Otomotif 13 Oktober 2025, 13:21
LATEST EDITORIAL
-
3 Pemain Manchester United yang Berpotensi Cabut Januari Nanti, Mainoo Salah Satunya
Editorial 10 Oktober 2025, 15:51 -
Jangan Cari Penjaga Gawang MU, Ini 5 Kiper Terbaik Premier League Musim Ini
Editorial 10 Oktober 2025, 15:12 -
Nasib 6 Pemain MU yang Dilepas Ruben Amorim Musim Ini, Adakah yang Sukses?
Editorial 10 Oktober 2025, 14:27 -
6 Striker Baru Premier League dengan Harga Fantastis, Siapa yang Paling Gacor?
Editorial 10 Oktober 2025, 13:50 -
Dari Wirtz hingga Sancho: 5 Pemain Baru Premier League yang Kesulitan di Awal Musim
Editorial 9 Oktober 2025, 14:49
KOMENTAR