
Bola.net - Sejauh ini, banyak informasi mengatakan bahwa mayoritas korban virus corona terjadi pada orang-orang berusia lanjut. Namun kabar terbaru dari WHO mengatakan bahwa anak-anak muda juga rentan terkena virus COVID-19.
Virus corona COVID-19 menyerang hampir seluruh kalangan usia tanpa memandang latar belakang. Meskipun usia di atas 50 tahun yang paling rentan, kalangan anak muda juga harus waspada. Dibeberapa kasus, gejala virus corona pada usia muda kadang tidak terdeteksi.
Direktur Jendral WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi ancaman kalau virus ini dapat membuat anak-anak muda masuk rumah sakit selama berminggu-minggu. Menurutnya, data dari beberapa negara mengungkapkan, usia di bawah 50 tahun adalah usia yang menunjukkan data signifikan pasien rawat inap.
Sebuah studi yang dirilis dalam jurnal Pediatri menunjukkan, 2.134 anak muda di China menjadi penyebab penyebaran virus corona. Studi ini mengkonfirmasi infeksi virus corona umumnya pada anak muda tidak terlihat parah. Dengan lebih dari 90 persen memiliki penyakit ringa hingga sedang atau bahkan tanpa gejala.
Namun disisi lain, hal tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri. Dikarenakan anak muda menjadi faktor penyebab dalam penyebaran virus corona COVID-19. Hal pertama yang perlu diketahui adalah virus corona dapat menginfeksi semua kelompok umur dan jenis kelamin.
Gejala dan Ciri-Ciri virus corona COVID-19
Menurut peneliti Pusat Medis Anak Shanghai Yuanyuan Dong, Xing Mo dan rekannya mengungkapkan, 52 persen kasus ringan ditandai gejala khas flu seperti kelelahan, batuk, sakit tenggorokan, dan bersin. Beberapa pasien tidak memiliki gejala demam dan hanya mengalami gejala pencernaan seperti mual, muntah,sakit perut, dan diare.
Pada kasus ringan 39 persen mengalami gejala pneumonia dengan demam dan batuk yang berulang, dimana batuk yang dialami adalah batuk kering yang kemudian diikuti oleh batuk basah. Beberapa penderita tidak memiliki sesak napas.
Pada kasus berat sekitar 5 persen seperti halnya dengan pasien yang membutuhkan perawatan insentif sekitar (0,4 persen). Gejala yang paling parah dalam kasus ini adalah dimulai dengan gejala masalah pernapasan yang disertai dengan masalah pencernaan. Kemudian dalam waktu 1 minggu, akan mengalami kesuliatan bernapas.
Gejala-gejala tersebut dapat berkembang dengan cepat. Dapat menjadi penyakit kritis yaitu gangguan pernapasan akut atau mengalami kelainan disfungsi organ lain seperti gagal jantung.
Sumber: Dream.co.id/Penulis: Ulyaeni Maulida, Published 26 Maret 2020
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gelandang Arema FC Harap Publik Bisa Patuhi Aturan Physical Distancing
Bola Indonesia 30 Maret 2020, 23:44 -
Yuk Intip Kiat Para Pemain Bayern Munchen Melawan Pandemi Virus Corona
Bundesliga 30 Maret 2020, 23:19 -
Ini Kiat Indra Sjafri Jaga Kondisi di Tengah Pandemi Corona
Bolatainment 30 Maret 2020, 22:43 -
Solusi Lippi Untuk Serie A: Dituntaskan dan Digelar Tanpa Penonton
Liga Italia 30 Maret 2020, 22:21
LATEST UPDATE
-
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03 -
Jadwal Serie A Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:36 -
Incaran Harbolnas 10.10: Kenali Ciri Khas 6 Merek Batik Pria Premium Ini
News 3 Oktober 2025, 16:33 -
Jadwal La Liga Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:16 -
Cek Jadwal dan Live Streaming LaLiga 2025/26 Minggu Ini: di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:10 -
Prediksi Napoli vs Genoa 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:06 -
Saksikan dan Nonton LaLiga 2025/26 Sevilla vs Barcelona, Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR