Mengupayakan Agar Catur Bisa Tampil di PON 2028

Mengupayakan Agar Catur Bisa Tampil di PON 2028
Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth (c) Istimewa

Bola.net - Ketua baru Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, langsung tancap gas usai terpilih memimpin organisasi tersebut untuk periode 2025–2029. Salah satu misinya yang paling ambisius adalah memperjuangkan agar catur kembali dipertandingkan pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Seperti diketahui, catur hingga saat ini belum masuk dalam daftar sementara cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan di PON 2028. Namun, Kenneth tak tinggal diam. Ia siap membawa suara Percasi Jakarta untuk mendorong agar catur bisa kembali hadir di ajang multi-event olahraga nasional terbesar di Tanah Air tersebut.

"Saat ini, catur belum termasuk dalam daftar cabang olahraga yang akan dipertandingkan di PON 2028. Ini menjadi PR kita bersama, terutama pengurus Percasi Jakarta. Kami akan berkoordinasi dengan KONI DKI untuk memperjuangkannya," ujar Kenneth dalam sambutannya di Musyawarah Provinsi Percasi DKI Jakarta, Sabtu (26/7/2025).

Kenneth, yang terpilih secara aklamasi dalam musyawarah yang digelar di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat itu, menegaskan akan menjalin komunikasi intensif dengan KONI DKI Jakarta dan Pengurus Besar (PB) Percasi. Targetnya jelas: mendorong KONI Pusat agar memasukkan catur sebagai cabor resmi sebelum batas akhir penetapan pada tahun 2026.

"Ini adalah perjuangan kolektif yang membutuhkan soliditas dan komitmen dari semua pihak. Mari jadikan momentum ini sebagai titik awal membangun ekosistem catur Jakarta yang lebih kuat, terbuka, dan berprestasi," tegas pria yang akrab disapa Bang Kenneth tersebut.

1 dari 2 halaman

Misi Besar Kenneth: Dominasi, Pembinaan, dan Digitalisasi

Kenneth bukan sosok asing bagi dunia olahraga, meski ini adalah kali pertamanya masuk ke dalam organisasi secara langsung. Ia mengaku sudah mencintai catur sejak kecil, dan kini merasa terpanggil untuk membesarkan kembali pamor olahraga ini dari level ibu kota.

Dalam program kerjanya, Kenneth menyusun misi besar yang mencakup pembinaan berjenjang, perluasan akses ke seluruh wilayah Jakarta, serta penguatan klub dan bibit atlet sejak usia dini. Ia juga menargetkan dominasi DKI Jakarta di level nasional terus terjaga, mengingat pada PON XXI/2024 lalu, Percasi Jakarta sukses menjadi juara umum dengan 8 medali emas dari 12 nomor yang dipertandingkan.

Tak hanya itu, Kenneth ingin membawa Percasi DKI Jakarta masuk ke era digital. Ia menilai media sosial bisa menjadi senjata penting untuk menjaring perhatian generasi muda.

"Kami juga akan meningkatkan eksistensi media sosial Percasi Jakarta karena dunia digital kini sangat penting," tegasnya.

Dalam waktu dekat, Kenneth juga akan menggandeng institusi pendidikan di Jakarta. Ia berharap sekolah-sekolah bisa menjadi titik awal lahirnya para pecatur andalan Jakarta. Turnamen internal lintas usia pun dijanjikan akan digelar secara rutin setiap tahun.

"Target saya ke depan adalah menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah. Saya ingin sekolah-sekolah bisa menjadi tempat lahirnya calon pecatur andalan Jakarta," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Catur dan Tantangan Menuju PON 2028

PON 2028 di NTB dan NTT diproyeksikan akan menjadi PON yang berorientasi pada efisiensi dan potensi unggulan daerah. Sejumlah cabor besar seperti sepak bola, atletik, dan bulutangkis hampir pasti masuk daftar. Namun, olahraga-olahraga berpola individu seperti catur harus melalui proses panjang untuk bisa masuk dalam daftar resmi.

Dukungan dari daerah-daerah dengan basis kuat olahraga ini akan menjadi faktor penting. Dalam konteks ini, Kenneth dan Percasi DKI Jakarta punya posisi strategis. Dengan rekam jejak prestasi dan kekuatan organisasi, DKI bisa jadi motor utama untuk melobi KONI agar catur kembali dipertandingkan.

Jika sukses, ini bisa menjadi momentum penting untuk kebangkitan catur nasional, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi atlet-atlet muda dari berbagai daerah untuk unjuk gigi di pentas nasional.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL