Piala Presiden 2025 Menghidupkan UMKM Sekitar Stadion Si Jalak Harupat

Bola.net - Turnamen pramusim Piala Presiden 2025 tidak hanya menjadi ajang pemanasan bagi klub-klub sepak bola terbaik di Indonesia. Perhelatan akbar ini juga dirancang untuk membawa dampak positif yang lebih luas, terutama bagi denyut ekonomi masyarakat.

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait, menegaskan bahwa turnamen ini mengusung misi khusus sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Salah satu fokus utamanya adalah memastikan bahwa sepak bola bisa menjadi pesta rakyat yang sesungguhnya.

Hal ini dibuktikan dengan kebijakan terobosan yang menggratiskan biaya sewa tempat bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, turnamen ini juga membuktikan kemandiriannya dengan tidak menggunakan uang negara sepeserpun.

Seperti apa dan bagaimana Piala Presiden 2025 menjadi berkah bagi para pelaku UMKM dan bagaimana turnamen ini berhasil dikelola secara transparan dan mandiri dari sisi finansial.

1 dari 3 halaman

Berkah bagi Ekonomi Kerakyatan

Perhelatan Piala Presiden 2025 menjadi angin segar bagi para pelaku UMKM, khususnya yang berada di sekitar venue pertandingan seperti Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Turnamen ini membuka peluang ekonomi yang sangat signifikan bagi masyarakat kecil untuk turut merasakan kemeriahan pesta sepak bola.

Ketua Steering Committee, Maruarar Sirait, bahkan turun langsung untuk meninjau persiapan jelang acara pembukaan. Ia ingin memastikan bahwa denyut ekonomi kerakyatan benar-benar hidup dan menjadi bagian tak terpisahkan dari turnamen.

Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Maruarar menjamin bahwa setiap pelaku UMKM yang ingin berdagang tidak akan dipungut biaya sewa tempat sepeserpun. Kebijakan pro-rakyat ini berlaku di semua venue turnamen, baik yang berada di Jakarta maupun Bandung.

2 dari 3 halaman

Mandiri Finansial Tanpa Uang Negara

Salah satu prinsip utama yang dipegang teguh dalam penyelenggaraan Piala Presiden 2025 adalah kemandirian finansial. Maruarar Sirait dengan tegas memastikan bahwa turnamen pramusim bergengsi ini tidak menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Tak hanya itu, ia juga menjamin tidak ada dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang digunakan. Seluruh biaya operasional turnamen murni berasal dari dukungan pihak sponsor swasta.

Prinsip kemandirian ini menjadi bukti bahwa turnamen dapat dikelola secara profesional dan transparan. Hal ini diharapkan bisa menjadi model ideal bagi penyelenggaraan event-event olahraga lainnya di Indonesia di masa mendatang.

3 dari 3 halaman

Kepercayaan Sponsor Terus Meningkat

Kemandirian finansial Piala Presiden 2025 tentu tidak lepas dari tingginya tingkat kepercayaan para sponsor terhadap panitia penyelenggara. Maruarar Sirait mengungkapkan adanya peningkatan yang signifikan dalam jumlah dana sponsor yang berhasil terkumpul.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Perumahan dan Permukiman itu menyebut ada tambahan dana sponsor baru sebesar Rp10 miliar. Tambahan ini membuat total dana yang terkumpul kini mencapai angka yang sangat fantastis, yaitu Rp65 miliar.

Dana sebesar ini tentu menjadi modal yang lebih dari cukup untuk menggelar sebuah turnamen pramusim yang berkualitas. Sekaligus menjadi bukti nyata bahwa industri sepak bola Indonesia memiliki daya tarik komersial yang kuat di mata pihak swasta jika dikelola dengan baik.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL