
Bola.net - Usai melihat perkiraan cuaca akhir pekan ini, Cal Crutchlow, Jack Miller, Valentino Rossi, dan Fabio Quartararo kompak menyatakan rasa cemas mereka soal tingkat keselamatan Sirkuit Red Bull Ring, yang akan menggelar MotoGP Austria. Hal ini ia sampaikan via Crash.net, Kamis (13/8/2020).
Sejak kembali menggelar MotoGP pada 2016, Red Bull Ring kerap banjir kritik tajam dari para pembalap karena tak banyak area run off di berbagai tempat. Casey Stoner, yang pada 2016 masih menjadi test rider Ducati, merupakan salah satu rider pertama yang menjajal trek tersebut dan berulang kali mengecam pengelola sirkuit.
Not a lot of runoff if you crash at an estimated 340+km especially if it's wet...but hey, that's just my opinion. pic.twitter.com/HxwyNbVdpS
— Casey Stoner (@Official_CS27) July 18, 2016
Komentar Stoner disepakati oleh banyak pembalap, yang meyakini Red Bull Ring, yang didesain untuk balap mobil, sudah cukup berbahaya jika dipakai balap motor dalam kondisi kering, dan sudah pasti makin mengkhawatirkan lagi jika hujan datang mengguyur, seperti yang tertera pada perkiraan cuaca selama akhir pekan ini.
Usai balapan di Brno, Ceko, banyak pembalap yang tiba lebih awal di Red Bull Ring, dan selama tiga hari terakhir hujan sudah mengguyur dan membuat para rider memiliki gambaran betapa mencemaskannya kondisi trek ini: selain tak banyak area run off, topografi treknya naik-turun, dan permukaannya sangat licin karena banyak genangan air.
Berikut keluh kesah Crutchlow, Miller, Rossi dan Quartararo soal kondisi Red Bull Ring jika hujan turun, yakni masalah yang diyakini bakal dibahas dalam rapat Safety Commission pada Jumat (14/8/2020) usai sesi latihan bebas pertama (FP1) dan kedua (FP2) digelar.
Cal Crutchlow

"Jujur saja, saya tidak suka berkendara di sini saat hujan. Selama dua tahun terakhir, saya memang tidak suka balapan di mana pun saat hujan, tapi trek yang satu ini jujur saja seperti es. Lagipula di sini tak banyak area run-off. Kami semua sangat cemas," ujar Crutchlow.
"Saya sudah tiba di sini pada Selasa siang, dan hujan turun selama beberapa jam dan tinggi air di trek sudah semata kaki. Ada banyak bagian trek yang bergelombang di sini, jadi airnya menggenang di Tikungan 1, 2, dan banyak belokan, serta tempat-tempat di mana kami mulai menutup gas," lanjutnya.
"Saya juga melihat van berkeliling dan cipratan airnya sungguh tak bisa dipercaya. Jadi saya rasa kami harus bertindak pakai akal sehat, mengamati situasi. Tampaknya bakal ada badai. Tapi kemarin (Rabu), hanya gerimis, padahal prediksinya hujan seharian. Jadi sulit untuk berkata bakal hujan atau tidak," tutup rider Inggris ini.
Jack Miller

"Sudah 100% pasti trek ini berbahaya dalam kondisi basah. Jika saya punya payung, saya akan keluar sekarang dan memotret 'air terjun' di Tikungan 1. Area itu miring, jadi mudah bagi air untuk mengalir. Jadi air akan menggenangi trek (lurus) dan kami harus melewatinya dengan kecepatan 300 km/jam melewati genangan," ujar Miller.
"Tentu trek ini bukanlah yang paling aman di kalender MotoGP, dan membiarkannya begini saja dalam kondisi basah jelas tidak ideal. Titik pengereman di Tikungan 3 sangat mirip tikungan terakhir Suzuka. Masalah yang ada di Suzuka adalah alasan MotoGP tak lagi pergi ke sana, karena Anda mengerem di hadapan dinding pembatas. Jika ban depan Anda selip, Anda melaju ke arah dinding.
"Semua orang berpikir saya suka berkendara dalam kondisi hujan, tapi sejatinya sama sekali tidak. Saya justru benci. Jadi saya berharap pekan balap yang kering!" tutur Miller, yang memenangi MotoGP Belanda 2016 dan meraih pole MotoGP Argentina 2018 dalam kondisi hujan.
Valentino Rossi

"Pada masa lalu, kami mengalami hal yang sama pada pengereman di Tikungan 1 dan 3, dan ada banyak kecelakaan, terutama di Moto2. Mungkin masalahnya adalah tak ada banyak karet di aspal dan bikin permukaan trek jadi makin licin ketika ada air," ujar Rossi.
"Tapi jika mereka bisa memperbaikinya, maka situasinya bakal lebih baik. Kita lihat saja nanti apakah treknya bakal cukup aman, tapi saya tetap berharap balapan nanti digelar dalam kondisi kering," ungkap sembilan kali juara dunia ini.
Fabio Quartararo

"Jujur saja, pada tahun pertama saya berkendara di sini dalam kondisi hujan. Saya melaju ke tikungan yang berbelok ke kanan, tapi saya malah kecelakaan di bagian kiri! Kondisi macam itu tidak bagus. Tapi memang benar bahwa dengan tanjakan dan turunan menuju Tikungan, air bisa menggenang dan bisa berbahagia untuk kami," ujar El Diablo.
"Meski begitu, kami masih harus memeriksa kondisi trek. Race Direction harus melihat apakah kondisinya bakal baik untuk kami. Tapi memang pasti ada kalanya kami mencapai titik di mana tingkat keselamatan trek bisa mengecoh kami," pungkas Quartararo.
Video: Gaya Rambut Valentino Rossi dari Masa ke Masa
Baca Juga:
- Fabio Quartararo Waswas KTM Dominasi Austria dan Misano
- Valentino Rossi: Banyak Rider Punya Kans Jadi Juara 2020, Tak Cuma KTM
- Jadwal Live Streaming: MotoGP Red Bull Ring, Austria 2020
- 4 Rider MotoGP yang Sukses Menang pada Musim Debut
- Balapan di Rumah Sendiri, Inilah 9 Fakta Unik KTM Jelang MotoGP Austria
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Valentino Rossi Senang 2 Balapan di Misano Bakal Dihadiri Penonton
Otomotif 14 Agustus 2020, 15:37
-
4 Rider MotoGP Cemaskan Tingkat Keselamatan Red Bull Ring saat Hujan
Otomotif 14 Agustus 2020, 11:27
-
Valentino Rossi: Banyak Rider Punya Kans Jadi Juara 2020, Tak Cuma KTM
Otomotif 14 Agustus 2020, 09:30
-
Valentino Rossi: Franco Morbidelli 'Pemimpin' VR46 Riders Academy
Otomotif 13 Agustus 2020, 14:06
-
Cuaca Mengecoh, Valentino Rossi Tekad Lanjutkan Tren Positif di Austria
Otomotif 13 Agustus 2020, 08:37
LATEST UPDATE
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
-
Man United vs Arsenal: Duo EPL Berebut Wonderkid 18 Tahun Olympiakos yang Lagi Naik Daun
Liga Inggris 18 November 2025, 17:01
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Mali di Indosiar Malam Ini
Tim Nasional 18 November 2025, 17:01
-
Rekam Jejak Timur Kapadze di Timnas Uzbekistan: Berapa Kemenangan yang Mampu Diraih?
Tim Nasional 18 November 2025, 16:54
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR