4 Tantangan Utama MotoGP dan Formula 1 Balapan Bareng di Sirkuit dan Hari yang Sama: Dari Keselamatan sampai Garasi

Bola.net - Potensi penyelenggaraan balapan MotoGP dan Formula 1 di sirkuit dan hari yang sama kembali hangat dibicarakan oleh fans motorsport. Hal ini tak pelak dipicu oleh kepastian bahwa MotoGP dan F1 kini sama-sama berada di bawah payung Liberty Media sejak 3 Juli 2025.
Liberty sebagai pemilik 100% saham F1 sejak 2017, diketahui resmi membeli 84% saham Dorna Sports selaku pemegang hak komersial MotoGP. Liberty melihat adanya potensi pertumbuhan pasar dan popularitas bagi MotoGP, dan bertekad untuk memperluas audiensnya.
Di lain sisi, gagasan menggelar MotoGP dan F1 di trek dan hari yang sama sudah muncul pada 2023. Ide ini tercetus usai CEO F1, Stefano Domenicali, mengunjungi MotoGP Portugal 2023, di mana ia bertemu CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta. Namun, sampai kini, ide ini belum terwujud.
Meski begitu, dengan campur tangan Liberty, gelaran ini bisa saja tewujud suatu saat nanti, walau ada berbagai tantangan. Sporting Director Dorna Sports, Carlos Ezpeleta, membeberkan setidak ada empat tantangan utama dari ambisi kolaborasi MotoGP dan F1 ini. Apa saja sih? Berikut ulasannya seperti yang dirangkum dari Speedweek, Rabu (30/7/2025).
Pilihan Sirkuit yang Jadi Tuan Rumah dan Kapasitasnya
Sebagai catatan, saat ini, hanya lima sirkuit di dunia yang menggelar MotoGP dan F1, yakni Lusail (Qatar), Barcelona-Catalunya (Spanyol), Red Bull Ring (Austria), Silverstone (Inggris), dan Circuit of The Americas (Texas).
"Ketika saya bicara soal ini, maka harus dipahami bahwa hal ini hanya memungkinkan dilakukan di segelintir sirkuit setiap tahunnya," ungkap Ezpeleta, yang juga meyakini bahwa kapasitas penonton juga perlu diperhitungkan karena gelaran ini akan menyatukan dua fanbase yang masif.
"Kami tidak bisa serta-merta menggandakan kapasitas di lokasi jika kedua seri digelar di satu sirkuit. Namun, saya rasa kita memang bisa banyak berharap pada Liberty. Itu tidak perlu diragukan, apa pun bentuk implementasinya," lanjutnya.
Tingkat Keselamatan Sirkuit MotoGP vs Sirkuit F1
Infrastruktur sirkuit MotoGP sangat berbeda dari F1. Misalnya, MotoGP tak bisa digelar di sirkuit-sirkuit jalanan, yang kini justru terus diperbanyak di kalender F1. Perlu diingat, MotoGP membutuhkan area run off yang berbeda, dan butuh pagar udara di tepi trek alih-alih pagar ban seperti di F1.
"Las Vegas jelas tidak mungkin karena alasan keselamatan. Namun, ada beberapa tempat yang memungkinkan," ungkap Ezpeleta. "Kami sudah mengevaluasi beberapa hal di masa lalu. Ada beberapa kendala, seperti pagar udara (air fences).
"Tantangannya adalah memasang dan membongkarnya di antara sesi balap. Itu bisa membuat keseluruhan proses menjadi sangat rumit. Namun, kami tetap terbuka untuk mempertimbangkannya," lanjutnya.
Butuh Paddock yang Besar dan Garasi yang Banyak
Saat ini, MotoGP terdiri dari 11 tim, sementara F1 akan mendapati jumlah yang sama mulai 2026 dengan kehadiran Cadillac. Untuk menampung 22 tim dari dua kejuaraan balap otomotif terakbar di dunia, sudah pasti Liberty butuh sirkuit dengan paddock luas dan punya banyak garasi besar.
Dari lima sirkuit yang menggelar MotoGP dan F1 saat ini, paddock Silverstone lah yang paling besar. Namun, paddock ini tetap terbagi menjadi dua, yakni 'National Paddock' dan 'International Paddock'. Sejak 2023, MotoGP mengikuti jejak F1 memakai 'International Paddock'.
"Masalah utamanya adalah paddock. Sebagian besar sirkuit tidak cukup besar untuk menampung kedua ajang. Namun, paddock sementara bisa dipasang. Tribun sementara bisa ditempatkan di sekitar lintasan, jadi itu bisa diakali," tutur Ezpeleta.
Strategi Datangkan Fans Baru dan Pertahankan Fans Lama
Ezpeleta juga menyatakan Liberty tetap harus hati-hati dalam strateginya menyenangkan fans MotoGP. Meski ingin menarik fans baru, fans lama juga harus tetap dipertahankan. Sebab, fans lama MotoGP tetap menjadi bagian penting bagi kesuksesan kejuaraan mereka selama ini.
"Meski kami memiliki pasar berkembang seperti Amerika Serikat untuk MotoGP, di mana kami sangat fokus, kami juga memiliki jumlah penggemar setia MotoGP yang sangat besar. Penggemar-penggemar inilah yang tidak boleh kami lupakan," ucapnya.
"Mereka harus kami jaga. Mereka sudah datang ke balapan dari tahun ke tahun. Jika kami menggelar acara bersama Formula 1, bisa saja para penggemar setia ini tidak lagi dapat menghadiri balapan. Kami harus benar-benar mencermati hal ini," tutup pria asal Spanyol ini.
Sumber: Speedweek
Baca Juga:
- Soal Potensi MotoGP dan Formula 1 Balapan Bareng, Dorna Sports: Aduh, Tantangannya Banyak!
- Lando Norris Buru Kemenangan Ke-200 untuk McLaren di Formula 1, Ingin Jadi Bagian dari Sejarah
- Oscar Piastri Pede Bisa Menangi Formula 1 GP Hungaria 2025, Lupakan Kontroversi Team Order Tahun Lalu
- Yamaha Cup Race 2025 Sambangi Titik Nol Tanjung Bira, Kombinasi Balap Motor dan Ajang Wisata
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR