
Bola.net - Sejak membela Petronas Yamaha SRT di Seri San Marino, Andrea Dovizioso tak menutup-nutupi rasa kagumnya pada Fabio Quartararo. Kini sama-sama mengendarai YZR-M1, meski beda versi, Dovizioso punya akses untuk membaca data El Diablo. Menurutnya, Quartararo adalah rider terbaik dengan motor terbaik pula.
Dovizioso dan Quartararo sebelumnya sudah berbagi lintasan pada 2019 dan 2020, namun kala itu Dovizioso masih membela Ducati, hingga ia hanya bisa 'membaca' performa Quartararo dari sudut pandang luar. Kini bisa melihat apa saja yang dilakukan Quartararo di atas M1, justru Dovizioso yang banyak memetik pelajaran.
Seperti yang diketahui, sejak Seri San Marino, Dovizioso kembali ke Yamaha untuk pertama kali sejak 2012, usai berpetualang dengan Ducati selama delapan musim. Dalam lima seri tahun ini, ia sekadar menaiki M1 versi 2019. Namun, baginya ini tak masalah, karena targetnya saat ini hanyalah kembali beradaptasi dengan M1.
Fabio Quartararo Kendarai Yamaha dengan Cara Spesial

"Tahun ini penting bagi saya adaptasi dengan Yamaha. Motor mereka sangat berbeda dari motor saya sebelumnya. Ini krusial karena saya harus tahu apa yang 'diminta' oleh ban, elektronik, dan motor ini. Setelahnya, barulah saya bisa berkendara dengan cara yang saya mau. Inilah hal tersulit," ujar 'Dovi' via MotoGP.com, Selasa (12/10/2021).
Tiga kali runner up MotoGP ini pun tak memungkiri bahwa M1 memiliki keunggulan pada kelincahan sasis dan performa pengeremannya, yang juga selalu dipuji oleh para rider Yamaha sejak dulu. Namun, untuk mengeluarkan potensinya dari area lain, Dovizioso masih butuh belajar. Saat ini Quartararo pun jadi acuan utamanya.
"Anda bisa saja cocok dengan sasis dan pengeremannya, namun untuk tampil kompetitif di bagian lainnya sangatlah sulit. Anda harus melakukannya dengan cara yang spesial, dan Fabio melakukan itu semua tahun ini. Saya memang tak harus menirunya, namun saat ini dialah pembalap terbaik di atas motor MotoGP terbaik," ungkapnya.
Mentalitas Jepang Berbeda dari Italia

Mulai uji coba pascamusim di Jerez, 18-19 November, Dovizioso akan mendapatkan M1 pabrikan versi 2022 seperti Quartararo dan Franco Morbidelli. Rider 35 tahun ini pun akan terlibat langsung dalam pengembangan motor tersebut, karena para insinyur Yamaha berusaha memetik banyak informasi dari pengalamannya bersama Ducati.
"Mentalitas orang Jepang sangatlah berbeda (dari Italia), namun mereka sangat terbuka dan tertarik mendengarkan komentar saya, karena saya punya pengalaman berbeda. Kini kami harus tetap tenang dan mencoba memahami banyak hal sebelum saya mengatakan apa pun yang saya pikirkan soal motornya," tutur juara dunia GP125 2004 ini.
"Pada akhir musim nanti, saya akan punya motor pabrikan, dan saya akan tahu seberapa besar perbedaannya dengan motor musim ini. Setelahnya, barulah kami mempersiapkan diri menjelang musim depan. Jadi, inilah target kami. Seberapa jauh saya bisa kompetitif? Saya belum bisa tahu, namun saat ini saya tidak cemas," pungkas Dovizioso.
Sumber: MotoGP
Baca Juga:
- Pantang Minder, Andrea Dovizioso: Wajar Rider Muda MotoGP Punya Gaya Berbeda
- Masih Tekad Juarai MotoGP, Andrea Dovizioso: Orang Lain Boleh Bilang Saya Gila
- Valentino Rossi Beber Alasan Jadikan Alberto Surra Anggota Baru VR46 Academy
- Mentalitas Hancur: KTM Ungkap Penyebab Jebloknya Performa Miguel Oliveira
- Sadar Bahaya: Aleix Espargaro Cegah Kedua Anaknya Ikuti Jejak Jadi Pembalap
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Andrea Dovizioso Sebut Fabio Quartararo Rider MotoGP Terbaik 2021
Otomotif 13 Oktober 2021, 13:38
-
Pantang Minder, Andrea Dovizioso: Wajar Rider Muda MotoGP Punya Gaya Berbeda
Otomotif 13 Oktober 2021, 12:49
-
Masih Tekad Juarai MotoGP, Andrea Dovizioso: Orang Lain Boleh Bilang Saya Gila
Otomotif 13 Oktober 2021, 11:48
-
Franco Morbidelli: Jangan Tertipu, Andrea Dovizioso Tangguh di Atas Yamaha
Otomotif 11 Oktober 2021, 13:53
-
Andrea Dovizioso: Rasanya 'Aneh' Jadi Tandem Valentino Rossi
Otomotif 10 Oktober 2021, 20:00
LATEST UPDATE
-
Bila Benar Vlahovic Absen, Juventus Siapkan Kenan Yildiz jadi False 9 Lawan Fiorentina?
Liga Italia 18 November 2025, 09:45
-
Jerman vs Slovakia: Kenapa Aleksandar Pavlovic Ditarik Keluar, Cedera?
Piala Dunia 18 November 2025, 09:24
-
Declan Rice Ingin Kontrak Baru, tapi Arsenal Minta Sabar, Kenapa?
Liga Inggris 18 November 2025, 09:21
-
Pemain Cedera Saat Bela Negara di Jeda Internasional: Apakah Klub Dapat Ganti Rugi?
Piala Dunia 18 November 2025, 09:10
-
Martin Odegaard Kembali: Akankah Mikel Arteta Tetap Memberinya Kebebasan Bergerak?
Liga Inggris 18 November 2025, 09:03
-
Kabar Baik untuk Interisti! Hasil Tes Denzel Dumfries Jelang Derby Milan Diumumkan
Liga Italia 18 November 2025, 08:37
-
Solusi Panik? AC Milan Pertimbangkan Pulangkan Thiago Silva di Usia 41 Tahun!
Liga Italia 18 November 2025, 08:15
-
Lingkaran Setan Timnas Italia: Mengapa Azzurri Gagal di Kualifikasi Piala Dunia (Lagi)?
Piala Dunia 18 November 2025, 08:05
-
Sah! Erick Thohir Kini Kuasai 100% Saham Oxford United
Liga Inggris 18 November 2025, 07:38
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR