
Bola.net - Andrea Dovizioso akhirnya menanggapi pernyataan Valentino Rossi dan Alex Rins, yang kompak menginginkan rider Italia itu menjabat sebagai test rider pabrikan masing-masing. Kepada Motosan.es, Rabu (30/9/2020), rider Ducati Team ini mengaku peran test rider tak pernah terbesit di benaknya meski masa depannya belum pasti.
Usai Dovizioso mengumumkan keputusan hengkang dari Ducati di Austria pada pertengahan Agustus lalu, Rossi secara publik menyatakan rider 34 tahun itu bisa jadi test rider Yamaha yang kompeten bersama Jorge Lorenzo. Namun, Rossi juga berharap Dovizioso tetap balapan saja, karena performanya masih apik.
Rins juga melempar komentar senada. Menurutnya, pengalaman Dovizioso di Honda, Yamaha, dan tentunya Ducati, bakal sangat berharga bagi Suzuki. Ia yakin duet antara Dovizioso dan Sylvain Guintoli sebagai test rider, akan membuat GSX-RR menjadi motor yang sangat kompetitif di MotoGP. Kini, Dovizioso menanggapinya.
Test Rider Tak Perlu Rasakan Beban Kompetisi

Dovizioso menyatakan, ia tak pernah mempertimbangkan opsi menjadi test rider. Namun, ia akan terbuka pada pilihan itu, jika benar-benar tak punya opsi tersisa untuk balapan. "Opsi jadi test rider tak ada di kepala saya, tapi jika kondisinya tak memungkinkan untuk berkompetisi di MotoGP seperti yang saya mau, opsi test rider adalah yang terbaik," ujarnya.
Menurutnya, menjadi test rider sebuah pabrikan yang proyeknya jelas, bisa membuatnya tetap menikmati momen mengendarai MotoGP. Selain itu, ia tak perlu merasakan beban kompetisi. Namun, ia juga menyatakan bahwa pabrikan yang menaunginya juga harus memberi jaminan bahwa ia bisa berkompetisi kembali.
"Bisa bekerja tanpa tekanan namun tetap bisa menggali pengalaman adalah hal paling menyenangkan. Tapi sebagai tambahan, ini juga tergantung pabrikan mana yang akan menggaet saya. Apakah mereka bisa membuka jalan untuk masa depan saya? Jadi, masih banyak hal yang harus diputuskan," ungkapnya.
Suka Balapan, Tak Suka Uji Coba
Hal ini pun ia nyatakan karena ia masih belum siap untuk pensiun, dan merasa masih bisa tampil baik. Apalagi, dunia balap sudah menjadi bagian dari hidupnya sejak anak-anak. "Kehidupan saya adalah balapan. Saya tumbuh dewasa untuk berkompetisi. Titik," tuturnya.
"Semua pembalap yang berhasil masuk ke MotoGP adalah orang-orang yang super kompetitif, dan tentunya suka balapan, bukan uji coba. Jadi, saya sendiri tak pernah suka uji coba, karena balapan adalah hal yang sangat berbeda. Saya tidak suka berkendara tanpa di depan orang lain," pungkasnya.
Saat ini, Dovizioso merupakan kandidat terkuat rider kedua Aprilia Racing Team Gresini, mengingat Andrea Iannone masih tersandung kasus dugaan doping dan sidang pengadilannya masih akan digelar pada 15 Oktober nanti. Namun, Dovizioso harus berebut juga dengan Cal Crutchlow.
Sumber: Motosanes
Video: Momen Brad Binder Menangi MotoGP Ceko
Baca Juga:
- Andrea Dovizioso: Kerja di Ducati Lebih Berat Ketimbang Honda-Yamaha
- Petronas: Franco Morbidelli Sering Diremehkan Gara-Gara Fabio Quartararo
- Ducati Ingin Pecco Bagnaia Teruskan Tugas Andrea Dovizioso Jadi 'Anti-Marquez'
- Emosional, Pecco Bagnaia Sebut Zarco-Martin Bakal Bahagia di Pramac Racing
- Pecco Bagnaia Tekad Hormati Warisan Casey Stoner dan Troy Bayliss
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Andrea Dovizioso 'Anti Panik' Meski Masa Depan di MotoGP Belum Jelas
Otomotif 1 Oktober 2020, 15:47
-
Andrea Dovizioso Tolak Ajakan Valentino Rossi-Alex Rins Jadi Test Rider
Otomotif 1 Oktober 2020, 14:16
-
Andrea Dovizioso: Kerja di Ducati Lebih Berat Ketimbang Honda-Yamaha
Otomotif 1 Oktober 2020, 13:33
-
Mengapa Johann Zarco Tak Bersalah dalam Insiden Andrea Dovizioso?
Otomotif 29 September 2020, 09:33
-
Gagal Finis, Andrea Dovizioso Ogah Salahkan Johann Zarco
Otomotif 28 September 2020, 14:49
LATEST UPDATE
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR