
Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, boleh jadi merupakan kandidat utama juara dunia MotoGP 2021. Berpartisipasi dalam kejuaraan balap motor terakbar di dunia tak pelak lagi merupakan impiannya sejak lama. Namun, di balik impiannya ini, ada pengorbanan besar yang ia lakukan sejak anak-anak.
Berasal dari Nice, Prancis, Quartararo bekerja keras mewujudkan impiannya dengan mengikuti berbagai ajang balap junior di Italia dan Spanyol. Ia didampingi sang ayah, Etienne Quartararo, yang mengantarkannya ke sana-sini hanya dengan mobil van nyaris di setiap akhir pekan selama bertahun-tahun.
Meski semua ini dilakukan demi mewujudkan asa tampil di MotoGP, Quartararo tak memungkiri masa kecilnya sangat berat, karena tentunya kegiatan macam itu bukanlah kegiatan normal yang biasa dilakukan anak-anak seusianya. Namun, rider berusia 22 tahun ini mengaku bersyukur impiannya akhirnya benar-benar jadi nyata.
Pergi ke Sana-Sini Hanya Didampingi Sang Ayah
View this post on Instagram
"Saya bisa yakinkan, masa kecil saya sangatlah berat. Ayah saya menempuh ribuan kilometer menyetir mobil van demi pergi ke Italia atau Spanyol. Seperti itulah akhir pekan kami selama bertahun-tahun. Beliau adalah ayah saya, mekanik saya, dan ia mengerjakan segalanya," ujarnya via Mundo Deportivo, Sabtu (11/9/2021).
"Kami biasa pergi dari rumah pada hari Kamis, dan pada Jumat saya ikut sesi latihan. Pada Minggu, usai balapan, kami pulang. Ada banyak balapan yang kami jalani seperti itu. Saat tak ada balapan, saya tetap latihan pada Sabtu dan Minggu. Kami menjalani ribuan balapan, terutama di Spanyol," lanjut El Diablo.
Karena sering menjalani balapan di Spanyol, Quartararo bahkan harus bersekolah di Spanyol pula. Namun, tetap saja akhir pekannya diisi oleh kegiatan balapan dan latihan. Ia bahkan tak punya waktu untuk bermain dengan kawan-kawan seusianya. Saat dewasa, ia terkadang sedih karena tak punya teman yang benar-benar erat.
Tak Punya Teman Masa Kecil

"Masa kecil saya tak biasa. Ini bikin saya tak punya teman masa kecil. Sama sekali tak punya. Saya selalu jauh dari rumah, bepergian dari sana ke sini. Saya punya hubungan baik dengan beberapa orang dari masa-masa itu, tapi soal teman, saya tak punya. Jika memikirkannya, saya merasa ini situasi berat. Namun, saya tak terlalu pusing, karena yang saya pikirkan hanyalah balapan dan latihan," ujarnya.
Meski begitu, lewat balapan, Quartararo merasa punya teman dan keluarga baru. Orang-orang yang ada di timnya adalah orang-orang yang bisa ia percaya 100%. "Saya hanya menginginkan orang-orang terpercaya di sisi saya, dan orang semacam itu hanya ada sedikit. Tapi di lain sisi, saya menganggap tim saya keluarga," tuturnya.
"Saya bahagia, sangat terbuka. Saat di grid, saya ngobrol dan bercanda dengan tim saya sampai momen terakhir. Ada rider lain yang memilih mengisolasi diri mereka di grid, tapi bagi saya, ngobrol dengan tim bikin beban saya berkurang," pungkas Quartararo, yang saat ini memimpin klasemen dengan keunggulan 53 poin atas Pecco Bagnaia.
Sumber: Mundo Deportivo
Baca Juga:
- Entah Kapan Bisa Pulih, Marc Marquez Siap Jadi 'Marquez' yang Berbeda
- Aprilia Ikut Senang Andrea Dovizioso Bela Yamaha, Kenang 'Momen Bersejarah'
- Duel Sengit di Aragon Bikin Marc Marquez Makin Terlecut Jelang Misano
- Jadi Tuan Rumah, Sky VR46 Pamer Corak Spesial untuk MotoGP Misano
- Marquez: Saya Harus Ngotot Lawan Bagnaia, Jatuh pun Tak Masalah
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Demi Jadi Rider MotoGP, Fabio Quartararo Lalui Masa Kecil yang Berat
Otomotif 15 September 2021, 16:20
-
Entah Kapan Bisa Pulih, Marc Marquez Siap Jadi 'Marquez' yang Berbeda
Otomotif 15 September 2021, 14:29
-
Aprilia Ikut Senang Andrea Dovizioso Bela Yamaha, Kenang 'Momen Bersejarah'
Otomotif 15 September 2021, 12:57
-
Duel Sengit di Aragon Bikin Marc Marquez Makin Terlecut Jelang Misano
Otomotif 15 September 2021, 12:00
-
Jadi Tuan Rumah, Sky VR46 Pamer Corak Spesial untuk MotoGP Misano
Otomotif 15 September 2021, 11:07
LATEST UPDATE
-
Bila Benar Vlahovic Absen, Juventus Siapkan Kenan Yildiz jadi False 9 Lawan Fiorentina?
Liga Italia 18 November 2025, 09:45
-
Jerman vs Slovakia: Kenapa Aleksandar Pavlovic Ditarik Keluar, Cedera?
Piala Dunia 18 November 2025, 09:24
-
Declan Rice Ingin Kontrak Baru, tapi Arsenal Minta Sabar, Kenapa?
Liga Inggris 18 November 2025, 09:21
-
Pemain Cedera Saat Bela Negara di Jeda Internasional: Apakah Klub Dapat Ganti Rugi?
Piala Dunia 18 November 2025, 09:10
-
Martin Odegaard Kembali: Akankah Mikel Arteta Tetap Memberinya Kebebasan Bergerak?
Liga Inggris 18 November 2025, 09:03
-
Kabar Baik untuk Interisti! Hasil Tes Denzel Dumfries Jelang Derby Milan Diumumkan
Liga Italia 18 November 2025, 08:37
-
Solusi Panik? AC Milan Pertimbangkan Pulangkan Thiago Silva di Usia 41 Tahun!
Liga Italia 18 November 2025, 08:15
-
Lingkaran Setan Timnas Italia: Mengapa Azzurri Gagal di Kualifikasi Piala Dunia (Lagi)?
Piala Dunia 18 November 2025, 08:05
-
Sah! Erick Thohir Kini Kuasai 100% Saham Oxford United
Liga Inggris 18 November 2025, 07:38
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR