Ducati Pilih Marc Marquez, Valentino Rossi Sebut Wajar 3 Rider Mudanya Merasa Dikhianati

Ducati Pilih Marc Marquez, Valentino Rossi Sebut Wajar 3 Rider Mudanya Merasa Dikhianati
Marc Marquez dan Valentino Rossi (c) Gresini Racing, VR46 Riders Academy

Bola.net - Valentino Rossi meyakini wajar jika Jorge Martin, Enea Bastianini, dan Marco Bezzecchi merasa dikhianati oleh Ducati usai pabrikan asal Italia itu memilih Marc Marquez sebagai rider kedua Ducati Lenovo Team di MotoGP 2025-2026. Rossi sendiri mengaku heran melihat keputusan Ducati, yang selama ini program juniornya dikenal jitu.

Seperti yang diketahui, Martin, Bastianini, dan Marquez tadinya sama-sama menjadi kandidat tandem Pecco Bagnaia mulai musim depan. Nama Bezzecchi sempat diperhitungkan akhir tahun lalu, tetapi dicoret usai ia tampil terseok-seok musim ini. Usai melakukan evaluasi, Ducati akhirnya memilih Marquez, yang lebih senior ketimbang tiga rider lainnya.

Kedatangan Marquez juga dianggap bisa memicu rivalitas sengit dengan Bagnaia. Meski begitu, lewat L'Equipe seperti yang dikutip Marca pada Rabu (7/8/2024), Rossi mengaku yakin bahwa Bagnaia akan tetap fokus memburu hasil terbaik. Pasalnya, ia telah membuktikan diri bisa menjadi juara dunia melawan para rider yang tak kalah tangguh.

1 dari 2 halaman

Sebut Pecco Bagnaia Tak Butuh Marc Marquez

Pecco Bagnaia, Valentino Rossi, dan Marco Bezzecchi (c) VR46 Racing Team

Pecco Bagnaia, Valentino Rossi, dan Marco Bezzecchi (c) VR46 Racing Team

"Saya tak terlalu paham cerita ini dengan baik. Segalanya tampak selesai dengan kedatangan Jorge ke tim pabrikan. Namun, Bagnaia sudah siap. Dia dua kali juara MotoGP, tahun ini bertarung demi meraih gelar ketiga secara beruntun. Menurut saya, Pecco tak butuh Marc di garasinya untuk membuktikan bahwa dia rider nomor satu," ujar Rossi.

Keputusan Ducati memilih Marquez juga dapat kecaman dari Team Principal Prima Pramac Racing, Paolo Campinoti. Ia merasa kecewa melihat Martin, yang sudah ia 'didik' sejak 2021, justru tak terpilih. Atas alasan inilah, Pramac memutuskan pergi dari Ducati menuju Yamaha. Rossi pun yakin ini adalah blunder dari Ducati.

"Konsekuensi dari ini semua adalah putusnya aliansi dengan Prima Pramac Racing. Padahal, Ducati sudah membentuk sistem yang menarik, dengan piramida yang membantu rider muda berprogres sembari bermimpi bergabung dengan tim pabrikan suatu saat nanti," ungkap sang sembilan kali juara dunia.

2 dari 2 halaman

Sudah Setia, Tapi Dikhianati

Enea Bastianini, Jorge Martin, dan Marco Bezzecchi (c) Ducati Corse, Pramac Racing, VR46 Racing Team

Enea Bastianini, Jorge Martin, dan Marco Bezzecchi (c) Ducati Corse, Pramac Racing, VR46 Racing Team

Bagnaia sendiri merupakan pembalap Pramac keempat yang dapat tempat di tim pabrikan Ducati, setelah Andrea Iannone, Danilo Petrucci, dan Jack Miller. "Pecco sudah naik , sementara Martin dan Bezzecchi juga berharap mencapainya. Namun, mereka malah memilih Marc," tutur Rossi.

"Sebuah hal wajar jika para pembalap muda, yang sudah setia pada sebuah pabrikan bertahun-tahun, merasa dikhianati. Wajar saja bagi mereka untuk berkata bahwa pemilihan Marquez adalah sebuah lelucon. Dalam sekejap, Martin, Bezzecchi, dan Bastianini tak lagi diperhitungkan," pungkasnya.

Sebagai catatan, Martin dan Bezzecchi akan bertandem di Aprilia Racing, sementara Bastianini dipastikan pindah ke Red Bull KTM Tech 3.

Sumber: L'Equipe, Marca


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL