
Bola.net - - Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, yakin protes yang dilayangkan Aprilia, Honda, KTM, dan Suzuki mengenai perangkat aerodinamika terbaru mereka bersifat politik dan tak ada kaitannya dengan kesehatan persaingan teknologi. Hal ini disampaikan Ciabatti kepada Motorsport.com usai Andrea Dovizioso meraih kemenangan di MotoGP Qatar.
Keempat pabrikan ini meragukan legalitas perangkat aerodinamika berbentuk winglet pada bagian belakang tiga motor Desmosedici GP19, yang dikendarai Dovizioso, Danilo Petrucci, dan Jack Miller selama di Qatar. Perangkat ini dinyatakan Ducati berfungsi mendinginkan suhu ban belakang, namun para pemrotes yakin perangkat tersebut punya fungsi lebih, yakni menghasilkan downforce tambahan.
Protes ini mereka layangkan kepada FIM MotoGP Stewards, yang usai balapan mengumumkan penolakan mereka dengan dalih perangkat tersebut masih sesuai dengan pedoman regulasi teknis yang ada. Kini, keempat pabrikan tersebut telah mengajukan banding kepada Pengadilan Banding MotoGP.
Yakin Telah Ikuti Aturan

Ciabatti pun menyatakan bahwa pihaknya tetap tenang menyikapi peristiwa ini. Ia menyebut Ducati yakin bahwa perangkat ini bersifat legal berdasar informasi teknis yang diberikan Direktur Teknis MotoGP, Danny Aldridge kepada seluruh tim usai uji coba pramusim Qatar pada akhir Februari lalu.
"Kami tenang karena kami yakin telah mengikuti regulasi teknis. Ada surat edaran yang dibagikan kepada semua tim pada 2 Maret lalu, yang menjelaskan secara spesifik bagaimana kami bisa memakai tipe deflektor ini pada bagian belakang motor. Jika kami merasa elemen ini bisa menimbulkan risiko hukuman, kami takkan memakainya. Tapi situasinya tidak begitu," ujarnya.
Ciabatti juga menyebut bahwa Yamaha, satu-satunya pabrikan lawan yang tak ikut melayangkan protes, juga sempat memakai perangkat serupa. "Yamaha juga telah memakai deflektor yang sangat mirip di Valencia tahun lalu, untuk menghindarkan air dari ban. Bagaimanapun, klasifikasinya bersifat sementara sampai ada resolusi," tuturnya.
Seperti Deja vu MotoGP 2015-2016
Ciabatti juga menyatakan bahwa peristiwa ini cukup mirip dengan protes dan kritik tajam yang dilontarkan para rival pada tahun 2015 dan 2016 mengenai terobosan winglet atau sayap aerodinamika yang mereka pasang pada fairing Desmosedici. Penggunaan winglet yang dinilai membahayakan ini akhirnya dilarang, dan diganti oleh pemakaian wing fairing yang kini 'menghiasi' semua motor yang ada di MotoGP.
"Saya yakin protes ini cenderung mengarah pada alasan politik ketimbang alasan olahraga. Kita sudah lihat sebelumnya, bagaimana para rival mencoba menghalangi inovasi teknis aerodinamika yang diperkenalkan Ducati di MotoGP. Toh kami sudah bilang berkali-kali, bahwa dari sudut pandang kami, tindakan macam itu takkan memberikan efek positif bagi kejuaraan ini," pungkas Ciabatti.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ikut Protes, KTM Harap Kemenangan Dovizioso Tak Dicabut
Otomotif 12 Maret 2019, 16:12
-
Dovizioso: Kini Saya Terbukti sebagai Rider Top
Otomotif 12 Maret 2019, 14:40
-
Ducati Sebut Layangan Protes Para Rival Bersifat Politik
Otomotif 12 Maret 2019, 12:35
-
Petrucci Angkat Bicara Soal Layangan Protes ke Ducati
Otomotif 12 Maret 2019, 11:00
-
Empat Tim Pabrikan MotoGP Protes Perangkat Aerodinamika Ducati
Otomotif 11 Maret 2019, 16:00
LATEST UPDATE
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Mali di Indosiar Malam Ini
Tim Nasional 18 November 2025, 17:01
-
Disebut Sudah Habis, Bintang MU Ini Justru Jadi Pemain yang Krusial untuk Timnas Brasil
Liga Inggris 18 November 2025, 16:08
-
Hubungannya Dengan Cristiano Ronaldo Merenggang? Ini Pengakuan Dari Karim Benzema
Asia 18 November 2025, 15:55
-
Italia Dipermalukan Norwegia 1-4, Rekor Buruk Azzurri di San Siro Kian Mengkhawatirkan
Piala Dunia 18 November 2025, 15:48
-
Wow! Seriusan? Manchester United Tertarik Angkut Neymar di Januari 2026?
Liga Inggris 18 November 2025, 15:36
-
Diincar MU, Conor Gallagher Akui Tidak Bahagia di Atletico Madrid?
Liga Inggris 18 November 2025, 15:25
-
Liverpool Sudah Tahu Harga Semenyo: Ternyata Nggak Mahal-mahal Amat
Liga Inggris 18 November 2025, 15:18
-
Bagaimana Kabar Cedera Franco Mastantuono?
Liga Spanyol 18 November 2025, 15:16
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR