
Bola.net - Meski merebut tiga kemenangan sepanjang MotoGP 2020, Fabio Quartararo dapat cap sebagai salah satu dari sekian banyak pembalap yang performanya sama sekali tak konsisten. Hal ini pun berkebalikan dengan tahun lalu, saat rider Petronas Yamaha SRT itu justru sangat konsisten hingga meraih tujuh podium.
Meski sukses menang dalam dua balapan di Jerez, ditambah di Catalunya, ia sangat kesulitan. Sempat memimpin klasemen selama 11 seri, ia harus mengakui kekuatan Suzuki, terutama di tangan Joan Mir. Usai sekadar finis ke-14 di MotoGP Eropa, Minggu (8/11/2020), kini ia tertinggal 37 poin dari Mir dengan dua seri tersisa.
Quartararo menyebut YZR-M1 2020 sangat jauh berbeda dari M1 2019. Berbagai permasalahan mesin mendera sepanjang 2020, yang juga jadi keluhan Maverick Vinales dan Valentino Rossi. Vinales menyatakan ini akibat dari Yamaha yang terlalu berambisi menambah tenaga mesin, dan Quartararo tak pernah nyaman mengendarainya.
Super Kompetitif atau Super Tersesat
"Ini sungguh menyakitkan. Semua ini konsekuensi dari segala kesulitan yang kami dapat dari motor. Motor kami berubah banyak dibanding tahun lalu, dan saya merasa ini bukan motor saya. Ketika motor kami langsung cepat di FP1, kami hanya harus melakukan perubahan kecil, dan sisanya sempurna," ungkapnya via Crash.net.
"Contohnya di Le Mans, di mana kami bisa berebut kemenangan andai kondisinya kering. Tapi nyatanya 'menang atau tidak sama sekali'. Kami bisa jadi super kompetitif atau justru super tersesat. Franco (Morbidelli) menang di Teruel, tapi di sini hanya finis ke-11, Maverick finis ke-13, dan saya finis ke-14 (Rossi gagal finis akibat masalah elektronik)," lanjutnya.
Quartararo pun mengakui Suzuki dan Mir sebagai kombinasi ideal. Suzuki mampu memberikan motor terbaik, dan Mir bisa mengeluarkan potensinya. Ia yakin Yamaha harus merenung melihat Suzuki berkali-kali meraih podium ganda bersama Mir dan Alex Rins, sementara mereka belum juga melakukannya sejak tiga ridernya naik podium di MotoGP Andalusia.
'Joan Mir Memang yang Terbaik'
"Suzuki memang cepat, tapi saya dan Yamaha sangat tak konsisten. Sejak Jerez, Yamaha belum juga dapat podium ganda. Suzuki hanya punya dua motor, tapi malah empat kali podium ganda. Saya sendiri merasa aneh bisa memimpin klasemen usai dua balapan buruk di Austria. Kalau musim ini normal seperti tahun lalu, saya pasti hanya duduk di peringkat 5 atau 6," tutur Quartararo.
Quartararo memang senang bisa tiga kali menang musim ini, namun ia tak malu-malu menyatakan bahwa secara umum, Yamaha cukup jeblok dibandingkan pabrikan lainnya. "Tahun ini, menurut saya satu-satunya rider yang bekerja sangat baik adalah Joan. Ia sangat konsisten. Itulah alasan mengapa ia memimpin klasemen.
"Saya sendiri frustrasi, secara umum ini musim yang buruk bagi Yamaha setelah saya dua kali menang di Jerez. Kini sangat penting bagi kami mengakhiri musim sebaik mungkin, tapi kami harus banyak berubah tahun depan, karena pabrikan lain tampaknya mengungguli kami," pungkas Quartararo, yang musim depan bakal membela Monster Energy Yamaha.
Sumber: Crashnet
Video: Joan Mir Sukses Rebut Kemenangan di MotoGP Eropa
Baca Juga:
- Gelar Nyaris Melayang, Fabio Quartararo Pilih Fokus Jadi Runner-up
- Suzuki Menggila, Valentino Rossi Ucapkan Selamat pada Davide Brivio
- Maverick Vinales Lebih Kepikiran Jebloknya Performa Yamaha Ketimbang Gelar Dunia
- Tak Ada Team Order untuk Joan Mir-Alex Rins, Suzuki: Biar Seru!
- Masih Punya Kans Juara, Alex Rins Tekad Gaspol Sampai Akhir
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Cal Crutchlow Berpotensi Gantikan Jorge Lorenzo Sebagai Test Rider Yamaha
Otomotif 9 November 2020, 20:49 -
Fabio Quartararo: Yamaha Tak Terasa Seperti Motor Saya Sendiri
Otomotif 9 November 2020, 19:00 -
Gelar Nyaris Melayang, Fabio Quartararo Pilih Fokus Jadi Runner-up
Otomotif 9 November 2020, 18:27 -
Suzuki Menggila, Valentino Rossi Ucapkan Selamat pada Davide Brivio
Otomotif 9 November 2020, 16:54 -
Maverick Vinales Lebih Kepikiran Jebloknya Performa Yamaha Ketimbang Gelar Dunia
Otomotif 9 November 2020, 15:32
LATEST UPDATE
-
Prediksi BRI Super League: Persita Tangerang vs Semen Padang 4 Oktober 2025
Bola Indonesia 3 Oktober 2025, 23:57 -
Cerita Unik Eks Pemain Akademi MU Gunakan ChatGPT untuk Nego Kontrak
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 23:21 -
Apa Alasan Jude Bellingham Tak Masuk Skuad Timnas Inggris Terbaru?
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 22:58 -
Lamine Yamal Lagi-Lagi Cedera Tulang Kemaluan, Barcelona Dibuat Kelimpungan
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 22:35 -
Daftar Skuad Timnas Inggris Terbaru: Tanpa Bellingham, Foden, dan Grealish
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 21:46 -
Blak-Blakan! Ini Pengakuan Antony Soal Perlakuan Tidak Menyenangkan di MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 20:55 -
Membership Eksklusif Beauty & Wellness Hadir Lagi di FimelaXclusive Batch 3!
Lain Lain 3 Oktober 2025, 20:02 -
Eliano Reijnders Optimistis Timnas Indonesia Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Tim Nasional 3 Oktober 2025, 18:39 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:47 -
Hansi Flick Dorong Barcelona Rekrut Bintang Bayern Sebelum Liverpool
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 17:32 -
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR