
Bola.net - Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, merasa kembali ke dirinya yang semula usai tampil garang di MotoGP musim ini. Kepada Motorsport.com, rider Prancis ini mengaku seolah kembali ke CEV Moto3, yang ia juarai dua tahun beruntun pada 2013 dan 2014.
Sebelum menjalani debut Grand Prix di kelas Moto3 pada 2015, Quartararo memang bergelut di Kejuaraan Nasional Spanyol (CEV). Ia tampil sangat kompetitif, dan saking hebatnya, ia disebut-sebut sebagai 'The New Marc Marquez'.
Sayangnya, Quartararo sempat hilang arah selama 3 tahun di ajang Grand Prix, dan baru kembali unjuk gigi di Moto2 2018 saat membela Speed Up Racing. Kemenangannya di Catalunya kala itu membuat SRT dan Yamaha tertarik menurunkannya di MotoGP.
Nyaman Seperti Dulu
Keputusan SRT dan Yamaha pun ternyata tak sia-sia. Quartararo langsung tampil menakjubkan. Sejauh ini, ia telah mengoleksi 5 podium dan 4 pole, bahkan konsisten bertarung di papan atas memperebutkan kemenangan, terutama pada paruh kedua musim ini.
"Saya merasa nyaman seperti saat masih di Kejuaraan Spanyol. Jelas motor ini tak sempurna, tapi saya tampil baik. Saya melaju sangat cepat, bahkan di area-area di mana, secara teori, kelemahan M1 bisa merugikan saya," ujarnya.
Terus Belajar Musim Depan
Proses belajar Quartararo musim ini pun tergolong sangat pesat, dan ia ingin mengulangnya musim depan, meski bakal berat. "Saya berharap progres saya berlanjut dengan kecepatan yang sama, tapi sepertinya mustahil," ungkapnya.
"Saya banyak belajar di setiap seri tahun ini, tapi tahun depan saya akan dapat gambaran yang lebih jelas soal aspek apa yang harus saya perbaiki di Qatar, Austin, atau sirkuit yang belum saya ketahui. Jadi jelas saya mengalami kemajuan," tutupnya.
Menjelang MotoGP Jepang di Sirkuit Twin Ring Motegi akhir pekan ini, Quartararo duduk di peringkat 7 pada klasemen pebalap dengan 143 poin. Di sana, ia pun berpeluang besar mengunci gelar debutan terbaik musim ini.
Sumber: Motorsport.com
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Quartararo: Misano-Buriram Bukti Marquez Bisa Dikalahkan
Otomotif 16 Oktober 2019, 16:15
-
Quartararo: Dapat Motor Pabrikan Bakal Jadi Keuntungan
Otomotif 16 Oktober 2019, 15:00
-
Garang di MotoGP, Quartararo Seperti Kembali ke CEV Moto3
Otomotif 16 Oktober 2019, 13:40
-
Fabio Quartararo: Jadi Pebalap MotoGP Itu Bukan Pekerjaan!
Otomotif 16 Oktober 2019, 13:10
-
Franco Morbidelli Tekad Tampil Baik di Kandang Yamaha
Otomotif 16 Oktober 2019, 09:45
LATEST UPDATE
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
-
Man United vs Arsenal: Duo EPL Berebut Wonderkid 18 Tahun Olympiakos yang Lagi Naik Daun
Liga Inggris 18 November 2025, 17:01
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Mali di Indosiar Malam Ini
Tim Nasional 18 November 2025, 17:01
-
Rekam Jejak Timur Kapadze di Timnas Uzbekistan: Berapa Kemenangan yang Mampu Diraih?
Tim Nasional 18 November 2025, 16:54
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR