
Bola.net - Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, sukses menggebrak arena MotoGP dengan performanya yang kompetitif musim ini. Padahal, motor YZR-M1 miliknya punya spek yang lebih rendah daripada kebanyakan pebalap yang ada di grid.
Hanya mesin dan sasis bagian teranyar dari M1 milik El Diablo, sementara suspensi dan perangkat aerodinamika berasal dari versi 2018. Ia juga hanya punya jatah 5 mesin, dibanding rider Yamaha lain yang punya 7. Mesin ini juga punya 500 rpm lebih rendah.
"Saya merasa bisa mengendalikan motor, meski ada kalanya saya harus berkendara mencapai kimit, dan saya tak tahu apa saya bakal jatuh. Tapi dalam balapan saya sering merasakan limit dan saya mampu bertahan serta tak jatuh," ujarnya via Motorsport.com.
Jika Lamban, Motor Bukan Alasan
Uniknya, dengan M1 ala kadarnya, Quartararo konsisten bertarung di papan atas, dan sejauh ini mengoleksi 5 podium dan 4 pole. Meski baru menjalani musim debut. Ia langsung digadang-gadang bakal membela tim pabrikan Yamaha pada 2021 mendatang.
"Saya tak bisa menjadikan motor sebagai alasan jika saya lebih lamban dari rider Yamaha lainnya. Bagi saya turun di MotoGP adalah impian, sebuah imbalan, dan inilah alasan saya selalu mengerahkan 100% tiap kali turun lintasan," ungkapnya.
Waktu Bersenang-senang
Rider Prancis berusia 20 tahun ini juga mengaku dirinya sama sekali tak punya hal untuk dikeluhkan meski motornya bukanlah spek pabrikan seperti milik Maverick Vinales, Valentino Rossi, dan Franco Morbidelli.
"Saya tak punya keluhan. Tak sekalipun saya merasa mengendarai motor sebagai pekerjaan. Bagi saya, berkendara adalah waktu bersenang-senang," pungkas Quartararo.
Menjelang MotoGP Jepang di Sirkuit Twin Ring Motegi akhir pekan nanti, Quartararo tengah duduk di peringkat 7 pada klasemen pebalap dengan 143 poin, hanya tertinggal 2 poin dari Rossi.
Sumber: Motorsport.com
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Quartararo: Misano-Buriram Bukti Marquez Bisa Dikalahkan
Otomotif 16 Oktober 2019, 16:15
-
Quartararo: Dapat Motor Pabrikan Bakal Jadi Keuntungan
Otomotif 16 Oktober 2019, 15:00
-
Garang di MotoGP, Quartararo Seperti Kembali ke CEV Moto3
Otomotif 16 Oktober 2019, 13:40
-
Fabio Quartararo: Jadi Pebalap MotoGP Itu Bukan Pekerjaan!
Otomotif 16 Oktober 2019, 13:10
-
Franco Morbidelli Tekad Tampil Baik di Kandang Yamaha
Otomotif 16 Oktober 2019, 09:45
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR