"Dalam ketatnya persaingan di Park Circuit Kenjeran itu, Honda nyaris mencuri kemenangan di race 2 kelas IP 125. Tapi di pengujung lomba Wahyu Widodo mengalami masalah stabilizer pada motornya, akibatnya ia tak mampu mengendalikan motornya dengan baik," kata media officer Lili Permana.
Padahal ketika itu pebalap tim Honda Oei Connection INK Federal Oil IRC tersebut tengah memimpin lomba dan balapan tinggal menyisakan tiga lap lagi.
"Laju tiga pebalap Yamaha, yaitu Sigit PD, Fitriansyah Kete dan Rafid Topan, yang berada di belakang Wahyu pun tak terbendung. Mereka memborong podium juara race 2 IP 125," kata Lili.
Meski begitu, Sigit merasa kemenangannya itu bukan disebabkan karena motor Wahyu mengalami masalah. Meski Wahyu tetap bertahan di lintasan, pembalap tim Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya itu yakin bisa melewati Wahyu.
"Sebab performa motor Wahyu ketika itu sudah menurun. Jadi meski balapan menyisakan tiga lap lagi, saya yakin bisa melewati Wahyu," ungkap Sigit. Dengan hasil itu, Sigit melakukan sapu bersih di kelas IP 125 dengan memenangi dua race yang digelar.
Sigit memenangi race 2 IP 125 dengan catatan waktu 20:10,112 menit. Ia unggul 0,827 detik atas Fitriansyah Kete yang finis kedua sementara posisi ketika direbut Rafid Topan dengan catatan waktu 2,856 detik lebih lambat dari Sigit.
Pertarungan tak kalah seru terjadi di race 2 IP 110, ketika pebalap tiga tim pabrikan, Honda, Yamaha dan Kawasaki bersaing ketat untuk menjadi yang tercepat.
I Gde Arya Kurniawan (Honda Daya PKG NHK AHRS Daytona) harus berjuang keras mengatasi tekanan pebalap Honda lainnya, Hokky Krisdianto, Rafid Topan (Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya), dan Gupita Kresna Wardhana (Kawasaki KYT ELF IRC Rextor Manual Tech).
Terjadi aksi saling susul antara dua pembalap Honda, Hokky dan Arya. Sementara Topan dan Gupita menempel ketat di belakang.
Hokky yang memimpin lomba selepas start, sepertinya bakal mengulang suksesnya di race 1. Tapi, di luar dugaan Arya mampu melewati Hokky untuk mengambil alih pimpinan lomba pada lap 12. Tapi sejak lap 16, Gupita dan Topan masuk persaingan di barisan depan sehingga jalannya lomba kian mencekam.
"Tapi Arya yang tampil tenang dan penuh percaya diri mampu mengatasi tekanan para pesaingnya. Ia pun berhasil jadi pembalap pertama yang menyentuh finis. Tapi, nasib kurang beruntung justru dialami Hokky. Ia kalah dalam adu kecepatan dengan Topan menjelang garis finis. Hokky pun harus puas finis ketiga di belakang Topan," kata Lili.
Hasil Lomba Seri 2 Indoprix 2012, Minggu (27/5):
Kategori IP 110
Race 1:
1.Hokky Krisdianto (Honda Tunas Jaya Federal Oil KYT), 20:20,425 menit
2.Rafid Topan (Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya), +3,747 detik
3.I Gde Arya Kurniawan (Honda Daya PKG NHK AHRS Daytona), + 4,023 detik
Race 2:
1.I Gde Arya Kurniawan (Honda Daya PKG NHK AHRS Daytona), 20:19,463 menit
2.Rafid Topan (Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya), +0,995 detik
3.Hokky Krisdianto (Honda Tunas Jaya Federal Oil KYT), +1,169 detik
Kategori IP 125
Race 1:
1.Sigit PD (Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya), 20:09,009 menit
2.Fitriansyah Kete (Yamaha Lanay Jaya), +0,067 detik
3.Florianus Roy (Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya), + 6,259 detik
Race 2:
1.Sigit PD (Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya), 20:10,112 menit
2.Fitriansyah Kete (Kete (Yamaha Lanay Jaya), +0,827 detik
3. Rafid Topan (Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya), +3,064 detik (ant/kny)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Honda Kuasai Putaran Kedua Indoprix 2012
Otomotif 27 Mei 2012, 22:00
-
Sean Gelael Ikuti Seri Formula Pilota 2012
Otomotif 25 Mei 2012, 22:45
-
Pertarungan Kompetisi Indoprix 2012 Semakin Panas
Otomotif 25 Mei 2012, 17:15
-
Sulawesi Selatan Optimis Hadapi PON XVIII Riau
Otomotif 22 Mei 2012, 17:00
-
Surabaya Jadi Tuan Rumah Kejurnas Motor Prix Putaran IV
Otomotif 16 Mei 2012, 22:30
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR