
Bola.net - Pembalap Kawasaki Racing Team sekaligus enam kali juara WorldSBK, Jonathan Rea, sempat menawarkan diri ke beberapa tim MotoGP, termasuk Repsol Honda dan Suzuki Ecstar, namun selalu ditolak. Hal ini ia sampaikan via Paddock Pass Podcast, Rabu (6/1/2021), sebagai respons pada tokoh-tokoh MotoGP yang menyebutnya 'pengecut'.
Sebagai rider paling dominan dan terbaik dalam sejarah WorldSBK, Rea memang kerap jadi bahan gosip di paddock MotoGP. Sayangnya, ia tak pernah dapat kans nyata untuk pindah ke kejuaraan balap motor terakbar itu. Beberapa penghuni paddock MotoGP justru menyalahkan Rea karena menurut mereka, rider Irlandia Utara ini tak cukup berani menerima tawaran.
Rea sempat dapat opsi ke Aprilia Racing, tapi seperti kebanyakan rider MotoGP sendiri, ia juga menolak tawaran itu karena RS-GP tak kompetitif. Ia pun menawarkan diri ke Suzuki untuk menggantikan Andrea Iannone pada 2019, namun mereka lebih memilih Joan Mir. Ia juga menawarkan diri ke Repsol Honda untuk menggantikan Dani Pedrosa, namun ditolak tanpa penjelasan.
Tak Pernah Dapat Kans Nyata, Cuma Diajak 'Ngobrol'

"Momen paling nyaris bagi saya turun di MotoGP adalah 2-3 tahun lalu, dengan Aprilia. Manajer saya juga bicara dengan Suzuki dua tahun lalu, tapi mereka sama sekali tak tertarik menggaet rider dari luar Grand Prix. Saya juga siap dan bersedia saat Honda mencari pengganti Dani, tapi tiba-tiba situasi jadi sunyi dan tahu-tahu mereka menggaet Jorge Lorenzo," kisah Rea.
Rea juga menanggapi orang-orang MotoGP yang menyebutnya 'pengecut', yang menurutnya berkata-kata tanpa mengetahui situasi yang sebenarnya. "Banyak orang bilang saya harus pergi ke MotoGP dan menerima tantangan, padahal kenyataannya saya tak pernah dapat apa pun kecuali obrolan santai," tutur rider 34 tahun ini.
"Selama berkarier, tak pernah sekalipun saya punya dua kontrak tersodor ke hadapan saya, di mana saya harusnya bisa memilih mana yang harus diambil. Sebagian diri saya merasa kecewa karena tak pernah dapat kesempatan. Saya rasa, juara WorldSBK harusnya diperlakukan seperti tim sepak bola, di mana ada promosi," ungkapnya.
Makin Kecewa Saat Lihat MotoGP Makin Kompetitif
Rea pun mengaku senang bisa mengantongi enam gelar dunia di WorldSBK, lebih banyak dari siapa pun dalam sejarah. Namun, peta persaingan MotoGP yang kian acak karena level performa motor juga makin setara, membuatnya makin merasa kecewa karena tak satu pun tim MotoGP mau serius mempertimbangkannya.
"Jika lihat apa yang sudah saya lakukan di WorldSBK, saya cukup puas. Tapi bakal lebih menyenangkan untuk tahu apa yang bisa saya lakukan jika dapat kans naik motor yang tepat di MotoGP, apalagi di era ini, di mana tak ada motor yang benar-benar mencolok. WorldSBK juga begitu, tapi MotoGP lebih gila, ada 3-4 pabrikan yang kompetitif di trek berbeda," pungkasnya.
Sebelumnya Rea sudah mampu menunjukkan potensinya di MotoGP, saat membela Repsol Honda di Seri Aragon dan Misano pada 2012, untuk menggantikan Casey Stoner yang cedera engkel. Tanpa diberi kans uji coba lebih dulu dan tanpa mengenal seluk beluk RC213V, Rea mampu finis kedelapan dan ketujuh dalam kedua balapan tersebut.
Sumber: Paddock Pass Podcast
Video: Ikut Jejak Ayah, Mick Schumacher Turun di Formula 1 2021
Baca Juga:
- Alex Briggs Ungkap Momen Terbaik dan Terburuk Selama Kerja dengan Valentino Rossi
- Loris Reggiani Kembali Serang Marc Marquez: Cedera Ini Salahmu Sendiri
- Uji Coba Pramusim Moto2-Moto3 2021 Ikut Dipindahkan ke Qatar
- Tunda Kontrak, Sirkuit Buriram Takkan Gelar MotoGP Thailand 2021
- Terkendala Biaya, Sirkuit Brno Undur Diri dari MotoGP 2021
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jonathan Rea Sempat Tawarkan Diri Jadi Pengganti Dani Pedrosa di Repsol Honda 2019
Otomotif 3 Februari 2021, 14:41
-
Crew Chief Jonathan Rea: Ducati Salah Kaprah Tak Dengarkan Andrea Dovizioso
Otomotif 27 Januari 2021, 17:24
-
Takut Covid-19 Pengaruhi WorldSBK, Jonathan Rea Ingin Segera Divaksin
Otomotif 22 Januari 2021, 09:30
-
Merendah, Tito Rabat Ogah Muluk Ingin Saingi Jonathan Rea di WorldSBK
Otomotif 5 Januari 2021, 17:20
-
Jonathan Rea Soal Marc Marquez: Sudah Jago, Baik Pula!
Otomotif 29 Desember 2020, 15:05
LATEST UPDATE
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR