
Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, berterima kasih kepada mantan timnya di Moto2, Speed Up Racing, usai sukses mengunci gelar dunia MotoGP 2021 dalam Seri Emilia Romagna di Misano, Minggu (24/10/2021). Kepada DAZN, Quartararo meyakini Speed Up punya andil besar dalam perubahan kariernya.
Meski dua kali menjuarai FIM CEV Moto3, El Diablo kesulitan tampil kompetitif pada dua tahun pertamanya di Moto3. Pada 2017, ia naik ke Moto2 bersama Pons Racing, namun malah paceklik podium. Pada 2018, ia pindah ke Speed Up Racing. Di bawah besutan sang manajer tim, Lucas Boscoscuro, Quartararo pun mengalami perubahan.
Kala itu, ia memang tak ikut memperebutkan gelar, namun tampil jauh lebih kompetitif dari sebelumnya. "Saya bahkan tak pernah memimpin di Moto3, juga tak pernah di papan atas Moto2, dan kini jadi juara dunia MotoGP pada tahun ketiga. Saya sangat menikmati momen ini," ujarnya seperti yang dikutip MotoGP.com, Selasa (26/10/2021).
Perubahan pada Momen-Momen Sulit

Bersama Speed Up, Quartararo sukses memenangi Moto2 Catalunya 2018. Gebrakan itu diyakininya terjadi berkat kemauannya bangkit usai momen kelam pada awal musim. Nyatanya, kemenangan itu sangat krusial bagi kariernya, karena pada momen itulah Petronas Yamaha SRT tertarik menurunkannya di MotoGP 2019.
"Saya rasa perubahan terjadi pada momen-momen terberat, seperti Moto2 Argentina 2018, saat saya ada di posisi 28. Kala itu saya bilang pada diri sendiri, 'pasang baterai atau berhenti di rumah'. Tapi kami justru mengalami kemajuan. Saya juga berterima kasih kepada Speed Up," ungkap Quartararo.
"Kala itu, mereka tak pernah memberikan tekanan kepada saya untuk meraih hasil baik. Perubahan juga terjadi ketika ada kesempatan masuk ke MotoGP. Saat itu, semuanya meluncur begitu saja. Tapi saya rasa momen itu (bersama Speed Up) adalah momen yang paling konkret," lanjut pembalap berusia 22 tahun ini.
Peran Penting Keluarga
Fabio Quartarao dan keluarganya merayakan gelar dunia MotoGP 2021. (c) Yamaha MotoGP
Quartararo juga sangat berterima kasih kepada sang ayah; Etienne; sang ibu; Martine, sang kakak; Anthony, serta sang sahabat sekaligus asisten pribadi, Tom Maubant. Dengan tangis haru, Quartararo pun menyatakan bahwa mereka punya andil yang sangat besar dalam kariernya, terutama dalam memberikan dukungan moral.
"Mereka punya andil yang sangat besar," tutur Quartararo sambil menangis. "Saya senang atas kehadiran orang tua saya, dan kakak saya, yang datang bersama kekasihnya, yang selalu mendukung saya setiap waktu. Saya ingin mereka hadir di sini dan Portimao, tapi nyatanya saya mengunci gelar di sini. Saya sangat bahagia."
"Entah apa yang harus saya katakan. Saya kehilangan kata-kata. Sudah jadi impian saya sejak lahir menjadi juara dunia MotoGP, dan kini saya telah meraihnya. Terima kasih kepada semua orang yang sudah mendukung saya pada momen-momen sulit, momen di mana saya begitu jauh, tapi kini kami adalah juara dunia," pungkasnya.
Sumber: DAZN, MotoGP
Baca Juga:
- Valentino Rossi Bangga Bikin Nenek-Nenek Gemari MotoGP, Nantikan Aksi Rider Italia Lainnya
- Fabio Quartararo-Joan Mir: Dulu Setim, Kini Sama-Sama Juara Dunia MotoGP
- Iker Lecuona-Xavi Vierge Resmi Bela Honda di WorldSBK 2022
- Valentino Rossi Yakin Quartararo-Morbidelli Bakal Kian Tangguh, Ramal Kandidat Juara 2022
- Pecah Telor: Pol Espargaro Sabet Podium Perdana di Honda, Hasil Terbaik di MotoGP
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Galeri Foto: Transformasi Fabio Quartararo dalam 7 Musim, Kini Juarai MotoGP
Open Play 27 Oktober 2021, 15:53
-
Yamaha: Fabio Quartararo-Valentino Rossi Mirip, Sama-Sama Bikin Tim Ceria
Otomotif 27 Oktober 2021, 14:12
-
Dua Kali Podium, Enea Bastianini Makin Ngotot Minta Motor Terbaru Ducati
Otomotif 27 Oktober 2021, 12:47
-
Daftar Pembalap WorldSBK 2022: Iker Lecuona-Xavi Vierge Bisa Panaskan Persaingan
Otomotif 27 Oktober 2021, 11:14
LATEST UPDATE
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR