
Bola.net - Crew chief Marc Marquez di Repsol Honda, Santi Hernandez, lagi-lagi dibuat terharu melihat ridernya itu sukses merebut kemenangan kedua di MotoGP Austin, Texas, Minggu (3/10/2021). Itu adalah podium ketiga dan kemenangan kedua Marquez musim ini. Lewat Diario AS, Hernandez menyebut kemenangan ini sangat bermakna.
Marquez diketahui belum pulih benar dari cedera patah tulang lengan kanannya, yang saat ini justru mengalami komplikasi dengan cedera bahu kanan yang ia derita pada 2019. Kemajuan kondisi fisik dan performanya memang terus terlihat, namun ia belum bisa tampil maksimal, terutama di trek-trek yang mengalir ke kanan, alias searah jarum jam.
Di lain sisi, Marquez tampil baik di trek-trek ke kiri, yang mengalir berlawanan dengan arah jarum jam. Hal ini terbukti lewat kemenangannya di Sachsenring, begitu juga duel hebatnya dengan Pecco Bagnaia di Aragon, di mana ia finis kedua. Performa ini terulang di Austin, di mana ia meraih kemenangan yang ketujuh di trek tersebut.
Sachsenring dan Austin Sama Pentingnya

"Bagi Marc, sangat menyenangkan bisa berada di puncak lagi. Ini berarti ia belum lupa cara mengendarai motor. Ini imbalan untuk kerja kerasnya demi pulih. Ini bukan tahun yang mudah. Hasil ini bikin kami semangat dan bahagia, terutama Marc, yang selama ini menderita," ujar Hernandez seperti yang dikutip MotoGP.com, Selasa (6/10/2021).
Dalam wawancara ini, Hernandez yang sudah menjadi crew chief Marquez sejak di Moto2 2011, ditanya soal kemenangan mana yang lebih berarti di antara Sachsenring dan Austin. Pria yang juga eks teknisi elektronik Valentino Rossi ini pun menyebut keduanya sama penting, namun Sachsenring lebih emosional.
"Kemenangan di Jerman dan Austin sama penting. Usai melewatkan setahun tanpa balapan, dan musim yang kami lalui, setiap kemenangan terasa penting. Saya tak menilai satu pun lebih rendah. Namun, memang benar kemenangan di Jerman terasa lebih emosional karena kami sudah lama tak menang," lanjut Hernandez.
Proses Pemulihan Tak Pernah Mandek

Hernandez pun mengaku sangat berharap Marquez bisa menang lagi sebelum musim ini berakhir, meski paham betul bahwa ini bukan misi yang mudah. "Semoga kami bisa menang lagi pada sisa musim ini. Demi inilah kami bekerja. Namun, tahun ini memang tak mudah naik podium," ungkap pria asal Spanyol ini.
"Sungguh 'mahal' harganya demi bertarung di depan. Bagi kami, tahun ini hanya masa untuk memahami motor dan melihat apa yang bisa kami perbaiki, serta melihat bagaimana kami bisa mulai bekerja untuk tahun depan. Marc pun bisa pulih dan secara bertahap kembali dapat sensasinya yang dulu," lanjutnya.
Hernandez juga menegaskan, meski lamban, proses pemulihan Marquez terus berjalan positif. "Jika kita bandingkan Portimao dengan sekarang, tentu ada progres. Ia tak pernah 'terjebak' pada masa pemulihannya. Prosesnya memang lamban, hingga hasilnya tak terlalu baik. Namun, ia tak lagi semenderita dulu," tutupnya.
Sumber: Diario AS, MotoGP
Baca Juga:
- Para rider MotoGP Penasaran Juara WorldSBK, Kebanyakan Jagokan Toprak Razgatlioglu
- Valentino Rossi Penasaran Uji Coba Toprak Razgatlioglu, Sedih Jonathan Rea Tak ke MotoGP
- Kabar Gembira, Emtek Group Resmi Siarkan Formula 1 di Indonesia
- Para Rider Siap Boikot MotoGP Austin 2022 Jika COTA Tak Diaspal Ulang
- Kualitas Aspal COTA Jeblok, Garrett Gerloff: Wajar MotoGP Protes Melulu
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Sejak Valentino Rossi-Marc Marquez Berselisih, MotoGP Jadi Beracun'
Otomotif 7 Oktober 2021, 14:32
-
'Kemenangan di MotoGP Austin Tanda Marc Marquez Belum Lupa Cara Balapan'
Otomotif 7 Oktober 2021, 11:50
-
Bos Honda Puji Marc Marquez di Austin: Pegang Kendali Walau Kesulitan
Otomotif 6 Oktober 2021, 11:07
-
Kembali Jadi 'King of COTA', Marc Marquez Ternyata Belum Bisa Tampil Ngotot
Otomotif 4 Oktober 2021, 12:08
-
Hasil Balap MotoGP Austin: Marc Marquez Kembali Rajai COTA
Otomotif 4 Oktober 2021, 02:44
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR