
Bola.net - Rider Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, ternyata tak hanya diidolakan para rider muda MotoGP, melainkan juga para pebalap muda Formula 1. Salah duanya, pebalap McLaren F1 Team, Lando Norris, dan pebalap Scuderia Toro Rosso, Alexander Albon.
Kedua pebalap berstatus debutan ini pun mengaku kepada Crash.net, bahwa Rossi dan MotoGP justru menjadi pengaruh yang lebih besar dalam karier mereka sebagai pebalap, ketimbang Formula 1 dan para pebalap yang lebih senior dari mereka.
"Saya nonton MotoGP lebih dulu sebelum F1 dan balap mobil lain. Saya lebih tertarik pada MotoGP. Sungguh keren, balapannya menyenangkan dan seru. Selain itu karena Rossi. Ini kombinasi dengan dia yang 'cool'," ungkap Norris.
Pebalap 19 tahun ini juga menyebut karakter Rossi berbeda, sangat santai dan lucu. Ia juga mengaku suka pilihan warna kuning yang dipakai Rossi untuk atribut balapnya. Hal macam ini menunjukkan bahwa The Doctor punya karakter yang tak biasa.
"Entah berapa usia saya, mungkin 5 tahun, tapi saya langsung suka MotoGP. Saya selalu menikmatinya, balapannya menakjubkan, dan Rossi masih sosok yang sama seperti dulu: keren, santai, rileks, dan lucu. Menyenangkan lihat orang seperti itu," lanjut Norris.
Karismatik di Luar Trek, Serius di Dalam Trek

Albon sendiri kerap menempelkan stiker Rossi dan nomor 46 di bagian mana pun pada gokartnya saat masih berusia 8 tahun. Ia mengaku mulai mengidolakan Rossi usai rider Italia itu melakukan selebrasi kemenangan dengan 'bowling manusia' di Jerez, Spanyol, 2007.
"Saya ingat ia menang dan bowling dengan penggemarnya dan mereka terjatuh. Saya berkata, 'Siapa orang ini? Benar-benar legenda!' Jelas ia sangat serius di trek. Orang suka lupa betapa kerasnya ia bekerja. Tapi ia memang orang keren," ungkap pebalap Thailand ini.
Albon juga nyaris memilih #46 sebagai nomor balapnya di F1, tapi akhirnya pilih #23. "Rossi sangat karismatik di luar trek, tapi serius di dalam trek. Bagian dari diri saya seperti itu, tapi bukan karena saya ingin jadi seperti dia. Mungkin karena ia panutan saya, saya merasa kami cukup mirip pada aspek itu," tuturnya.
Ingin Rileks Seperti Rossi
Seperti Albon, Norris juga melihat cerminan dirinya pada Rossi dalam balapan. Selain itu, Norris yang dikenal sebagai salah satu pebalap F1 yang humoris juga merasakan adanya dampak tak langsung yang positif hanya dengan menjadikan Rossi sebagai panutan.
"Entah saya bakal jadi apa jika tak pernah nonton MotoGP. Rossi bekerja serius, tapi juga bersenang-senang. Itulah yang saya ingin rasakan. Tapi bukannya saya ingin jadi seperti dia. Saya hanya ingin rileks, bersenang-senang, menikmati momen. Jadi mungkin sifat saya yang ini sedikit berasal dari Rossi," tutup Norris.
Menjelang F1 GP Jerman di Sirkuit Hockenheim akhir pekan ini, Norris dan Albon masing-masing duduk di peringkat 9 dan 15 pada klasemen pebalap dengan 22 dan 7 poin. Hasil terbaik Norris musim ini adalah finis keenam di Bahrain dan Austria, sementara Albon finis kedelapan di Monako.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Quartararo Bisa Gantikan Rossi, Yamaha: Kami Pilih Membumi
Otomotif 25 Juli 2019, 14:15
-
Massimo Meregalli: Yamaha Beruntung Punya Fabio Quartararo
Otomotif 25 Juli 2019, 13:30
-
Belum Saingi Honda-Ducati, Yamaha Ogah Terlena Hasil Vinales
Otomotif 25 Juli 2019, 12:45
-
Pebalap Muda F1 Ini Minta Latihan Gokart Bareng Valentino Rossi
Otomotif 25 Juli 2019, 12:00
-
Ketika Valentino Rossi Jadi Panutan Pebalap Muda Formula 1
Otomotif 25 Juli 2019, 11:15
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR