Bola.net - - Resmi sudah Joan Mir bakal turun di MotoGP tahun depan bersama Suzuki Ecstar. Keputusan Mir dan Suzuki untuk bekerja sama ini sejatinya cukup unik, mengingatkan penggemar MotoGP kepada langkah serupa yang dilakukan Maverick Vinales beberapa tahun lalu.
Tim Bola.net pun mengulik keunikan antara Mir dan Vinales, yang ternyata memiliki banyak persamaan pada perjalanan karir mereka di kancah Grand Prix balap motor dunia. Berikut lima persamaan perjalanan karir Joan Mir dan Maverick Vinales
Manajer yang Sama
Baik Vinales maupun Mir sama-sama dimanajeri oleh pria asal Spanyol bernama Paco Sanchez. Meski begitu, perjalanan Vinales ke MotoGP sejatinya mendapat arahan dari Aki Ajo, manajernya sebelum Sanchez.
Vinales pun meninggalkan Ajo dan bekerja dengan Sanchez sejak awal 2016, yakni tahun pertama Mir turun secara penuh di Moto3. Sanchez pun meyakini bahwa perjalanan karir Mir akan lebih sukses bila mengikuti jejak Vinales.
Sebentar di Kelas Teringan

Vinales dan Mir sama-sama menghabiskan waktu yang cukup pendek di kelas teringan. Vinales menjalani karir di kelas ini selama tiga tahun saja, dengan musim pertamanya dihabiskan di kelas GP125 pada 2011. Pada 2012, GP125 digantikan oleh Moto3 dan 2013 menjadi musim terakhir Vinales di kelas tersebut.
Mir juga sebenar saja turun di Moto3, malah lebih singkat, yakni dua tahun saja. Ia memang menjalani balapan pertamanya sebagai rider pengganti Hiroki Ono di Leopard Racing pada Moto3 Australia 2015, namun mendapatkan kontrak penuh dari tim yang sama pada 2016 dan 2017.
Juara dunia Moto3

Selama tiga tahun turun di kelas teringan, Vinales akhirnya merebut gelar dunia Moto3 pada 2013, sementara Mir meraih prestasi serupa pada 2017.
Pada 2013, Vinales merebut 15 podium yang tiga di antaranya merupakan kemenangan, sementara Mir, pada 2017 merebut 23 podium yang 10 di antaranya merupakan kemenangan.
Secara total, Vinales mengumpulkan 12 kemenangan selama turun di kelas GP125/Moto3, sementara Mir mengoleksi 11 kemenangan.
Setahun di Moto2

Meski keputusan Jack Miller untuk langsung melompat dari Moto3 ke MotoGP pada 2015 lalu dianggap kontroversial, keputusan Vinales untuk turun di Moto2 selama satu tahun saja juga sempat dianggap cukup 'gila'.
Usai menjuarai Moto3 2013, Vinales turun di Moto2 2014 bersama Pons Racing dan merebut kemenangan perdananya di seri kedua, Austin, Texas. Sejak itulah ia dikabarkan segera naik ke MotoGP pada 2015, yang akhirnya benar-benar terwujud.
Mir ternyata mengikuti jejaknya. Baru menjalani tiga seri di Moto2 musim ini, ia justru tak malu-malu menyatakan dirinya tak terlalu tertarik merebut gelar dunia di kelas intermediate dan lebih memilih langsung naik ke MotoGP 2019 bila ada tim pabrikan yang tertarik. Keinginan Mir juga bakal terwujud musim depan.
Debut MotoGP di Suzuki

Vinales menjalani debut MotoGP pada 2015 di bawah naungan Suzuki Ecstar dan mendapat kontrak berdurasi dua tahun. Bersama-sama, mereka sukses merebut empat podium, dan Vinales berhasil mengantar Suzuki meraih kemenangan di Silverstone, Inggris pada 2016, sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Movistar Yamaha pada 2017.
Sama seperti Top Gun, Mir pun bakal menjalani debut MotoGP musim depan bersama Suzuki Ecstar. Ia juga mendapatkan kontrak berdurasi dua tahun dan bakal bertandem dengan Alex Rins. Apakah Mir bisa menyamai atau bahkan mengalahkan prestasi Vinales bersama Suzuki? Kita tunggu pembuktiannya tahun depan ya, Bolaneters!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Suzuki Takkan Biarkan Rins-Mir 'Lolos' Seperti Vinales
Otomotif 12 Juni 2018, 13:15
-
Lima Persamaan Karir Joan Mir dan Maverick Vinales
Otomotif 12 Juni 2018, 12:15
-
Lama Incar Mir, Suzuki Sungguh-Sungguh Lirik Lorenzo
Otomotif 12 Juni 2018, 11:30
-
Gabung Suzuki, Joan Mir Resmi ke MotoGP 2019
Otomotif 11 Juni 2018, 15:30
-
Jadwal Siaran Langsung: MotoGP Catalunya, Spanyol 2018
Otomotif 11 Juni 2018, 09:00
LATEST UPDATE
-
Kabar Baik untuk Interisti! Hasil Tes Denzel Dumfries Jelang Derby Milan Diumumkan
Liga Italia 18 November 2025, 08:37
-
Solusi Panik? AC Milan Pertimbangkan Pulangkan Thiago Silva di Usia 41 Tahun!
Liga Italia 18 November 2025, 08:15
-
Lingkaran Setan Timnas Italia: Mengapa Azzurri Gagal di Kualifikasi Piala Dunia (Lagi)?
Piala Dunia 18 November 2025, 08:05
-
Sah! Erick Thohir Kini Kuasai 100% Saham Oxford United
Liga Inggris 18 November 2025, 07:38
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR