
Bola.net - - Jorge Lorenzo meyakini bahwa segala masalah teknis yang dialami Yamaha selama dua tahun terakhir bukanlah tanggung jawabnya, meski penurunan performa YZR-M1 terjadi usai ia meninggalkan pabrikan Garpu Tala menuju Ducati Corse pada akhir 2016 lalu. Hal ini disampaikan Lorenzo kepada Motorsport.
Dalam rentang 14 tahun terakhir, Yamaha mengoleksi tujuh gelar dunia, yang empat di antaranya diraih oleh Valentino Rossi dan tiga lainnya direbut Lorenzo. Prestasi gemilang ini justru berubah drastis selama dua tahun terakhir, di mana Yamaha baru meraih tiga kemenangan lewat Maverick Vinales dan satu lewat Rossi.
Sejak Assen, Belanda tahun lalu, sudah 24 balapan dilalui Yamaha tanpa satupun kemenangan, rekor kekalahan terpanjang mereka di arena Grand Prix. Lorenzo sendiri mengaku heran melihat 'fenomena' Yamaha ini, namun tak merasa ikut prihatin dan yakin masalah Yamaha bukanlah urusannya lagi.
Yakin M1 Tak Seburuk Dugaan

Senada dengan calon tandemnya di Repsol Honda musim depan, Marc Marquez, Lorenzo menilai performa YZR-M1 di lintasan tak seburuk yang dikabarkan media massa ataupun seburuk yang dinyatakan Vinales dan Rossi. Hal ini terbukti dari performa keduanya yang 'mendadak' kompetitif di Buriram, Thailand dua pekan lalu.
"Kita semua pasti punya masalah. Ducati juga punya karena kami melakukan kesalahan. Kami jelas ingin lebih dekat dengan Marc Marquez demi merebut gelar, Suzuki juga punya komitmen ini, begitu juga Yamaha. Soal Yamaha, benar bahwa apa yang terjadi pada mereka sangat tergantung pada sirkuit," ungkap Por Fuera.
"Saya rasa M1 tak seburuk yang terlihat atau seburuk yang dikatakan para ridernya. Tapi ada beberapa tempat di mana mereka kesulitan, dan sebagian karena motornya, karena baik Vinales maupun Rossi sama-sama rider baik. Tapi saya tak merasa prihatin pada mereka, karena kami semua di sini untuk menang," lanjutnya.
Pasti Sama-Sama Didengarkan
Di sisi lain, Lorenzo mengaku bukanlah salah satu orang yang 'menganut' teori bahwa Yamaha hanya mendengarkan masukan salah satu dari Vinales dan Rossi saja, menyusul pernyataan Vinales yang merasa 'ditinggalkan sendirian' oleh Yamaha selama mengalami kesulitan ini.
Sembilan musim membela Yamaha, Lorenzo pun yakin pabrikan asal Iwata, Jepang itu benar-benar mendengarkan masukan Vinales dan Rossi untuk pengembangan M1, persis seperti saat ia masih bertandem dengan Rossi pada 2008-2010 dan 2013-2016.
"Maverick memenangkan dua balapan pertama (musim lalu) dan Yamaha mendengarkannya, menurut mereka Rossi lah yang salah. Entah apa yang terjadi di Yamaha, tapi pengalaman saya mengatakan bahwa Yamaha selalu menghargai dan mempertimbangkan pendapat kedua ridernya," pungkas Lorenzo.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Lorenzo: Yamaha Pasti Adil, Rossi-Vinales Sama-Sama Didengarkan
Otomotif 15 Oktober 2018, 13:50
-
Takkan Pensiun Lebih Awal, Rossi Tak Peduli Rekornya Dipatahkan Marquez
Otomotif 9 Oktober 2018, 13:35
-
Klasemen Sementara MotoGP 2018 Usai Seri Thailand
Otomotif 7 Oktober 2018, 15:20
-
Valentino Rossi Akui Bakal Sulit Akhiri Musim di Peringkat Ketiga
Otomotif 5 Oktober 2018, 12:35
-
Hasil Latihan Pertama MotoGP Thailand 2018: Vinales-Rossi Berkuasa
Otomotif 5 Oktober 2018, 11:00
LATEST UPDATE
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Mali di Indosiar Malam Ini
Tim Nasional 18 November 2025, 17:01
-
Disebut Sudah Habis, Bintang MU Ini Justru Jadi Pemain yang Krusial untuk Timnas Brasil
Liga Inggris 18 November 2025, 16:08
-
Hubungannya Dengan Cristiano Ronaldo Merenggang? Ini Pengakuan Dari Karim Benzema
Asia 18 November 2025, 15:55
-
Italia Dipermalukan Norwegia 1-4, Rekor Buruk Azzurri di San Siro Kian Mengkhawatirkan
Piala Dunia 18 November 2025, 15:48
-
Wow! Seriusan? Manchester United Tertarik Angkut Neymar di Januari 2026?
Liga Inggris 18 November 2025, 15:36
-
Diincar MU, Conor Gallagher Akui Tidak Bahagia di Atletico Madrid?
Liga Inggris 18 November 2025, 15:25
-
Liverpool Sudah Tahu Harga Semenyo: Ternyata Nggak Mahal-mahal Amat
Liga Inggris 18 November 2025, 15:18
-
Bagaimana Kabar Cedera Franco Mastantuono?
Liga Spanyol 18 November 2025, 15:16
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR