
Bola.net - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, kini sudah berusia 29 tahun. Lewat Diario AS pada Kamis (5/5/2022) ia mengaku sudah masuk golongan rider veteran di MotoGP. Ia bahkan menyadari bahwa para rider junior kini mempelajari banyak hal darinya, seperti halnya ia sendiri saat mempelajari rider senior bertahun-tahun lalu.
Marquez menjalani debut MotoGP pada 2013 lalu, dan ia merasa beruntung bisa memetik banyak pelajaran dari para rider yang lebih tua, terutama tiga dari 'Four Aliens', yakni Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa. Pelajaran-pelajaran itu pun secara tak langsung membuatnya jadi tangguh dan meraih enam gelar dunia.
Kini ia pun melihat hal yang sama dari para rider muda yang bertarung dengannya. Banyak dari mereka yang mengamati gerak-gerik Marquez di lintasan. Salah satu rider yang kerap terang-terangan mengaku banyak belajar dari Marquez adalah juara dunia 2021, Fabio Quartararo. Uniknya, Marquez juga belajar dari para juniornya.
Veteran Juga Belajar dari Rider Muda

"Saat saya datang pada 2013, saya punya privilese belajar dari para rider seperti Rossi, Lorenzo, dan Pedrosa. Kini yang terjadi justru sebaliknya. Saya melihat banyak rider muda berdatangan dan melihat bagaimana mereka melakukan hal-hal baru. Kami, para veteran, juga belajar dari mereka," ujar Marquez.
Musim 2022 adalah musim ke-10 Marquez di MotoGP. Meski rasanya baru kemarin ia hadir di kelas tertinggi, rider Spanyol itu sudah merasakan banyak perbedaan di antara MotoGP masa kini dan MotoGP satu dekade lalu. Perubahan paling mencolok adalah teknologi motor, keamanan trek, dan hubungannya dengan fans.
Meski begitu, Marquez senang, walau banyak perubahan, pembalap masih memegang peranan besar dalam kesuksesan di MotoGP. "MotoGP telah mengalami banyak perubahan dalam beberapa aspek tertentu, seperti teknologi, tingkat keselamatan sirkuit, dan cara berkomunikasi dengan dunia," ungkapnya.
Sebut MotoGP Olahraga yang Libatkan 3 Pihak

"Olahraga ini bukanlah soal dua pihak, melainkan tiga, yakni motor, tim, dan pembalap. Untungnya, perbedaan fundamental masih ditentukan pembalap. Tapi tentu jika motor tidak mendukung, Anda takkan bisa merebut gelar dunia, meski tetap bisa bertarung pada momen tertentu dalam balapan," lanjut Marquez.
Lalu, apakah Marquez ingin tetap balapan satu dekade lagi? "Hanya waktu dan isi kepala saya yang akan menjawab apakah saya bisa punya karier panjang seperti Rossi. Banyak hal tergantung pada mentalitas, juga pada situasi, cedera, tim medis yang menangani Anda, atau motivasi. Ada banyak faktor," pungkasnya.
Saat ini, Marquez berada di peringkat sembilan pada klasemen pembalap dengan koleksi 44 poin. Ia tertinggal 45 poin dari Quartararo di puncak, dengan 15 seri tersisa. Ia dan rider MotoGP lainnya akan kembali turun lintasan dalam Seri Prancis di Sirkuit Le Mans pada 13-15 Mei mendatang.
Sumber: Diario AS
Baca Juga:
- Marc Marquez: Tak Selalu Sukses, Saya Juga Harus Tahu Rasanya Terpuruk
- Klasemen Sementara Formula 1 2022 Usai Seri Miami
- Hasil Balap Formula 1 Miami: Max Verstappen Kalahkan Charles Leclerc
- 4 Tim yang Bisa Ambil Alih Slot Suzuki di MotoGP 2023
- Dilema Ducati: Perang Terbuka Bastianini vs Martin demi Tim Pabrikan
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Belum Klop dengan Honda, Marc Marquez Jadikan MotoGP Jerez 'Tes Tengah Musim'
Otomotif 29 April 2022, 10:26
-
Marc Marquez Tekad Akhiri Puasa Podium di MotoGP Jerez
Otomotif 28 April 2022, 13:33
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR