
Bola.net - Pembalap Red Bull KTM Ajo Moto3, Pedro Acosta, sukses menghebohkan paddock MotoGP dalam Seri Qatar dan Doha dalam dua pekan beruntun. Pasalnya, meski masih berstatus debutan, ia langsung meraih dua trofi sekaligus. Trofi pertama ia raih usai finis kedua di balapan pertama, dan yang kedua ia raih usai merebut kemenangan.
Kemenangan Acosta di Moto3 Doha, Minggu (4/4/2021), langsung jadi topik panas, karena memenangi balapan usai dihukum start dari pitlane. Hukuman ini didapat Acosta dan enam rider lainnya karena dianggap berkendara dengan cara tak bertanggung jawab dalam sesi latihan bebas kedua (FP2) pada Jumat (2/4/2021).
Hukuman ini diharapkan menimbulkan efek jera agar para rider tak nakal lagi. Namun, ternyata sanksi ini tak berpengaruh pada performa Acosta. Mengingat 18 pembalap terdepan terus menjalani aksi saling salip, maka ritme balapan ini juga jadi lamban. Alhasil, Acosta bisa fokus mengejar dan akhirnya mampu menyalip mereka semua.
Acosta pun jadi rider Moto3 pertama yang mampu menang usai start dari pitlane. Ia mengulang prestasi Dani Pedrosa dan Marc Marquez yang masing-masing memenangi MotoGP Valencia 2012 dan Jerman 2014 usai start dari pitlane. Acosta pun menjelaskan alasan ia bisa langsung garang di Losail, meski sebelumnya tak pernah balapan di trek ini.
Penasaran pada Agresi Darryn Binder
View this post on Instagram
"Menjalani uji coba tiga hari di Losail sangat membantu. Namun, bantuan juga datang dari tim saya, karena sejak hari pertama mereka sangat mendukung saya. Adaptasi dengan tim ini sangat mulus sejak awal, dan saya rasa itulah yang terjadi jika Anda bekerja dengan orang-orang profesional dan jenius," ungkap Acosta via Diario AS, Selasa (6/4/2021).
Sebelum turun di Grand Prix Moto3, Acosta berlaga di dua ajang junior sepanjang 2020. Dalam FIM CEV Moto3 Junior Championship, ia menduduki peringkat ketiga di belakang Izan Guevara dan Xavi Artigas. Sementara dalam Red Bull Rookies Cup, Acosta sukses merebut gelar juara dengan kiprah yang dominan. Ia pun merasakan perbedaan besar usai turun di Grand Prix.
Menurut Acosta, lingkungan Grand Prix lebih ramah dan hal ini membuatnya heran. Ia juga mengaku salah satu hal yang ia nantikan di Moto3 adalah melawan Darryn Binder, yang dijuluki 'Divebomb Darryn' akibat gaya balap yang agresif dan kerap mengakibatkan tabrakan. "Saya tiba dari FIM CEV dan Rookies Cup, di mana semuanya sangat dingin dan tiap rider mengurus dirinya sendiri," ujarnya.
"Di sini, saya lihat banyak orang ramah dan saya belum menemui wajah jutek. Ini bikin saya kaget. Saya sangat ingin balapan di kejuaraan dunia untuk lihat apakah Darryn memang seperti yang orang bilang, saya ingin lihat apakah ia seagresif yang orang bilang. Kenyataannya, saya tak lihat ada masalah. Saya tak paham kenapa orang-orang kerap mengeluh tentangnya," lanjutnya.
Jadi Pembalap Karena Terinspirasi Kevin Schwantz

Dalam wawancara yang sama, Acosta juga mengaku bahwa dirinya merupakan fans berat juara dunia GP500 1993, Kevin Schwantz, yang juga diidolakan Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso. Pengakuan Acosta ini unik, karena ia sendiri baru lahir pada tahun 2004. Ia pun mengaku bahwa pengaruh ini ia dapat dari sang ayah.
"Saya fans berat Kevin. Ayah saya punya motor Suzuki yang biasa ia pakai berkendara di sirkuit. Beliau mengecatnya dengan corak Pepsi. Dari situlah semuanya dimulai. Beliau menunjukkan banyak video waktu Kevin masih balapan," ujar Acosta, yang menyebut El Pajarito tak perlu berulah macam-macam demi mendapat perhatian.
"Kevin adalah 'pertunjukan' itu sendiri. Kini nyaris semua didasari media sosial dan televisi, sementara Kevin murni spektakuler, karena ia rider yang sangat hebat, dan ia tahu apa yang disukai orang. Kevin mencuri perhatian saya berkat pertunjukan ia berikan. Saya juga ada di sini berkat pertunjukan-pertunjukan Kevin," tutupnya.
Acosta kini bahkan tengah memimpin klasemen pembalap dengan koleksi 45 poin, unggul sembilan poin atas Binder yang ada di peringkat kedua. Ia akan kembali berlaga dalam Moto3 Portugal, yang akan digelar di Sirkuit Portimao, pada 16-18 April mendatang.
Sumber: Diario AS
Video: Serunya Balapan MotoGP Doha 2021, Fabio Quartararo Jadi Pemenang
Baca Juga:
- Tak Cuma Jack Miller, Iker Lecuona Juga Operasi Lengan Sebelum MotoGP Portimao
- Aleix Espargaro: Saya Tak Butuh Tandem Tangguh untuk Cari Motivasi
- Terbukti Cepat, Pol Espargaro Tetap Merasa 'Jijik' Finis Ke-13 di MotoGP Doha
- Aprilia Dekati Papan Atas, Aleix Espargaro Frustrasi Soal Hasil MotoGP Doha
- Ambil Positifnya, Maverick Vinales Akui Harus 'Gila' Saat Lawan Ducati
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Sejarah Baru Tergores, Inilah 9 Rekor yang Pecah Total di MotoGP Doha 2021
Otomotif 5 April 2021, 16:38
-
Klasemen Sementara Moto3 2021 Usai Seri Doha, Qatar
Otomotif 4 April 2021, 22:07
-
Hasil Balap Moto3 Doha: Start dari Pitlane, Pedro Acosta Sabet Kemenangan
Otomotif 4 April 2021, 22:02
-
Hasil Pemanasan Moto3 Doha: Jaume Masia Memimpin
Otomotif 4 April 2021, 19:23
LATEST UPDATE
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR