
Bola.net - Pebalap Red Bull KTM Factory Racing, Pol Espargaro, meyakini bahwa keterpurukan Johann Zarco di MotoGP 2019 tak sepenuhnya merupakan kesalahan KTM. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan Motosan.es, mengenai keputusan Zarco hengkang dari KTM lebih awal.
Usai garang saat membela Monster Yamaha Tech 3, Zarco digaet KTM dan dijadikan rider tim pabrikan, setim dengan Espargaro. Rider Prancis itu sangat diharapkan membawa RC16 ke papan atas, membuat banyak pihak mengabaikan peran Espargaro yang telah membela KTM sejak 2017.
Sayangnya, Zarco justru kesulitan sejak pertama kali mengendarai motor itu pada uji coba, sulit masuk 10 besar, hingga ia meminta KTM memutus kontraknya satu musim lebih awal dari kesepakatan. Semua ini tentu terjadi di luar ekspektasi Zarco dan KTM.
2 Ditambah 2 Tak Selalu 4

"Saat Johann tiba, beberapa orang meremehkan saya, ada juga yang tidak. Yang jelas, Johann ingin jadi nomor satu dan membawa kami mengalami peningkatan, punya performa seperti yang ia miliki di Yamaha. Sayang, semua tak berakhir seperti itu," tutur Espargaro.
Juara dunia Moto2 2013 ini mengaku bahwa ia sudah sejak lama mendambakan Zarco sebagai tandemnya di KTM, mengingat ia merupakan juara dunia Moto2 2015 dan 2016, serta terbukti sangat kompetitif bersama Yamaha. Meski begitu, semua rencana tak berjalan baik.
"Saya selalu bilang bahwa saya sangat ingin ia ada di garasi kami, karena ia pasti bisa membantu kami mengukur diri, baik untuk performa pebalap maupun performa motor. Tapi di dunia balap motor, sayangnya hasil 2 ditambah 2 tak selalu 4," ujar Polyccio.
Wajar Bila Tak Cocok, Tapi KTM Tak Buruk
Di lain sisi, Espargaro, yang merupakan ujung tombak pengembangan RC16 meyakini bahwa keterpurukan Zarco tak berarti KTM punya motor dengan kualitas jelek, meski tak memungkiri motor mereka lebih rumit dari Yamaha, yang juga pernah dikendarai Espargaro pada 2014-2016.
"Saya selalu bilang saya tak percaya adanya Tuhan, dan kadang jika pebalap tak cocok dengan motornya maka situasi bisa berjalan salah. Tapi juga bukan berarti motornya yang buruk, meski benar motor kami rumit. Semua memang butuh kerja keras dan pengorbanan," pungkasnya.
Usai terdepak dari KTM sejak Seri Aragon tahun lalu, Zarco sempat membela LCR Honda di tiga seri terakhir, sebelum akhirnya menerima tawaran dari Ducati Corse untuk membela Reale Avintia Racing di MotoGP 2020. Sementara itu, Espargaro akan bertandem dengan Brad Binder.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pol Espargaro: Johann Zarco Terpuruk, Tak Berarti KTM Buruk
Otomotif 8 Januari 2020, 10:50
-
Pol Espargaro: Dani Pedrosa Itu 'Kemewahan' bagi KTM
Otomotif 8 Januari 2020, 10:20
-
KTM Ogah Ikut-ikutan 'Bursa Transfer' untuk MotoGP 2021
Otomotif 16 Desember 2019, 13:00
-
Espargaro: Para Rider KTM Tak Kalah Jadi dari Rider Papan Atas
Otomotif 11 Desember 2019, 13:55
-
Marc dan Alex Marquez, Kakak-Adik Tersukses di MotoGP
Otomotif 5 November 2019, 14:55
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR