
Bola.net - Pembalap Petronas Yamaha SRT MotoGP, Fabio Quartararo, menyatakan dirinya sempat terlena saat dibanding-bandingkan dengan Marc Marquez, yakni saat ia masih berusia 14-15 tahun dan turun di CEV Moto3 2013 dan 2014. Namun, saat turun di kejuaraan dunia pada 2015, ia akhirnya sadar perbandingan itu adalah sebuah beban.
Saat mendominasi CEV Moto3 2013 dan 2014, Quartararo dijuluki 'The Next Marc Marquez' oleh banyak pihak. Kedatangannya di Grand Prix pun dinanti-nanti orang pada 2015. Ia bahkan dapat perlakukan spesial dari FIM, diperbolehkan menjalani debut Moto3 di Qatar ketika usianya belum genap 16 tahun. 'Dispensasi' ini dikenal dengan nama 'Quartararo Rule'.
"Rasanya menyenangkan saat orang-orang melihat saya punya potensi besar. Tapi ada momen di mana mereka mulai membanding-bandingkan saya dengan Marc. Kala itu, hal macam ini adalah motivasi. Tapi saya tak sadar bahwa sebenarnya itu lebih merupakan beban ketimbang motivasi," ujarnya via MotoGP Podcast: Last on The Brakes, Senin (2/11/2020).
Baru Temukan Jalan Sendiri pada 2018
Meski beberapa kali naik podium dan merebut pole dalam debutnya di Moto3, Quartararo justru tertekan dan justru dirundung cedera kaki yang cukup parah. Pada 2016, ia pun meninggalkan Estrella Galicia 0,0 demi pindah ke Leopard Racing, namun justru paceklik podium, dan akhirnya memutuskan naik ke Moto2 pada 2017.
Keputusan naik ke Moto2 dalam usia yang masih dini ini juga diakibatkan Quartararo yang tubuhnya sudah tinggi besar dalam usia 18 tahun. Sayang, ia belum punya banyak pengalaman hingga sulit tampil kompetitif walau didampingi tim prestisius, Pons Racing. Pada 2018, ia pun pindah ke Speed Up Racing, dan di sanalah ia menemukan 'jati diri' kembali.
"Saya mengakhiri musim 2015 dengan cara yang sangat buruk, mengalami patah kaki, dan membuat situasi 2016 dan 2017 juga jadi sangat buruk. Pada 2018, saya mulai menemukan jalan saya sendiri untuk tampil lebih baik. Jadi, saya rasa pengalaman saat saya masih muda kala itu membantu saya menjadi orang yang lebih baik sekarang," ujar El Diablo.
Petik Pelajaran dan Pengalaman Berharga
Menurut Quartararo, musim 2016 dan 2017 adalah musim paling kelam dalam kariernya di dunia balap motor. Berkat Speed Up Racing yang memintanya santai saja dan dan tak memberinya target muluk, ia justru bisa bekerja lebih tenang dan fokus, hingga akhirnya sukses menggebrak dengan kemenangan perdana di Moto2 Catalunya 2018.
Pengalamannya di Speed Up pun membuat rider Prancis ini sadar, bahwa masa-masa kelamnya dulu membuatnya dapat pelajaran agar lebih tangguh. "2016 dan 2017 adalah tahun-tahun terburuk dalam karier saya. Tak pernah dapat hasil baik, adanya hanya momen berat," kisah Quartararo.
"Tapi melihat tahun-tahun sekarang, saya merasa, 'Oke, hasilku buruk tapi aku dapat pengalaman', dan saya melupakan hal-hal buruk di belakang. Ini membantu saya bisa kuat dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, kesimpulannya, hasil-hasil saya kala itu memang negatif, tapi positif untuk pengalaman saya," tutupnya.
Sumber: MotoGP Podcast: Last on The Brakes
Video: Danilo Petrucci dan 6 Rider Berbeda yang Menang di MotoGP 2020
Baca Juga:
- MotoGP 2021 Kembali Gelar 20 Seri, Dorna Siapkan 3 Trek Cadangan
- 'Tiga Ridernya Bisa Juarai MotoGP, Yamaha Takkan Beri Team Order'
- Ramon Forcada Minta Franco Morbidelli-Valentino Rossi Tak Saling Bantu
- MotoGP Portugal di Portimao Resmi Tak Jadi Dihadiri Penonton
- Andrea Doviziozo Sebut Joan Mir Tak Perlu Menang demi Juarai MotoGP 2020
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Quartararo: Disama-samakan dengan Marquez Itu Beban, Bukan Motivasi
Otomotif 3 November 2020, 10:11 -
'Marc Marquez Absen, Honda Kini Malah Jadi Lebih Jinak'
Otomotif 27 Oktober 2020, 11:41 -
Alex Marquez Gagal Finis di MotoGP Teruel, Marc Marquez Beri Dukungan Moral
Otomotif 26 Oktober 2020, 16:59 -
Alberto Puig Akui Marc Marquez Bisa Jadi Operasi Ketiga Kali
Otomotif 25 Oktober 2020, 16:50 -
Stefan Bradl Sebut Marc Marquez Takkan Kembali di Sisa MotoGP 2020
Otomotif 24 Oktober 2020, 19:41
LATEST UPDATE
-
Prediksi BRI Super League: Persita Tangerang vs Semen Padang 4 Oktober 2025
Bola Indonesia 3 Oktober 2025, 23:57 -
Cerita Unik Eks Pemain Akademi MU Gunakan ChatGPT untuk Nego Kontrak
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 23:21 -
Apa Alasan Jude Bellingham Tak Masuk Skuad Timnas Inggris Terbaru?
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 22:58 -
Lamine Yamal Lagi-Lagi Cedera Tulang Kemaluan, Barcelona Dibuat Kelimpungan
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 22:35 -
Daftar Skuad Timnas Inggris Terbaru: Tanpa Bellingham, Foden, dan Grealish
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 21:46 -
Blak-Blakan! Ini Pengakuan Antony Soal Perlakuan Tidak Menyenangkan di MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 20:55 -
Membership Eksklusif Beauty & Wellness Hadir Lagi di FimelaXclusive Batch 3!
Lain Lain 3 Oktober 2025, 20:02 -
Eliano Reijnders Optimistis Timnas Indonesia Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Tim Nasional 3 Oktober 2025, 18:39
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR