Raul Fernandez Menderita 4 Tahun Gara-Gara Puasa Kemenangan, Syukuri Bantuan Aprilia dan Trackhouse

Raul Fernandez Menderita 4 Tahun Gara-Gara Puasa Kemenangan, Syukuri Bantuan Aprilia dan Trackhouse
Pembalap Trackhouse Racing, Raul Fernandez (c) Joel Carrett/AAPImage via AP

Bola.net - Pembalap Trackhouse Racing, Raul Fernandez, mengaku menderita selama empat tahun terakhir di MotoGP gara-gara puasa kemenangan berkepanjangan. Padahal, tadinya Fernandez merupakan salah satu bintang muda yang diprediksi bakal sangat bersinar di masa mendatang.

Fernandez memang sangat superior di Moto3 2020 dan Moto2 2021. Meski tak berhasil jadi juara dunia, ia selalu menjadi momok menakutkan bagi para rivalnya, terutama rekan setimnya sendiri di Red Bull KTM Ajo, Remy Gardner, saat keduanya memperebutkan gelar Moto2.

Talenta Fernandez bahkan membuatnya diperebutkan oleh KTM dan Yamaha untuk diletakkan di MotoGP 2022. Fernandez ingin membela tim satelit Yamaha, tetapi KTM tak mengizinkannya memutus kontrak lebih awal. Alhasil, Fernandez membela Tech 3 KTM pada musim debutnya.

1 dari 2 halaman

Sempat Ragu Bisa Sukses di MotoGP

Pembalap Trackhouse Racing, Raul Fernandez (c) Trackhouse Racing

Pembalap Trackhouse Racing, Raul Fernandez (c) Trackhouse Racing

Nyatanya, Fernandez sulit kompetitif di atas KTM RC16. Ia pun memilih hengkang ke Aprilia pada 2023 lewat RNF Racing, yang kemudian diakusisi Trackhouse pada 2024. Sejak itu, performa Fernandez terus meningkat, sampai akhirnya menang di MotoGP Australia 2025.

Ini kemenangan perdana Fernandez sejak Moto2 Valencia 2021. "Anda tak bisa membandingkan kemenangan ini dengan kemenangan lainnya. Sudah empat tahun sejak kemenangan terakhir saya. Ini tahun-tahun di mana saya sangat menderita. Selalu ada keraguan soal Anda bakal sukses atau tidak," ujarnya via GPOne.

Fernandez tak memungkiri kemenangannya di MotoGP sangatlah spesial, karena sulit dibayangkan bisa diraih. Namun, ia menyebut kehadiran Davide Brivio sebagai Team Principal Trackhouse pada 2024, dan Fabiano Sterlacchini sebagai Direktur Teknis Aprilia tahun ini, jadi bantuan terbesar.

2 dari 2 halaman

Tak Pernah Kehilangan Rasa Saling Percaya

"Bagi saya, kemenangan ini paling spesial, karena saat di Moto3, saya tahu saya bisa memperjuangkannya. Begitu pula di Moto2, di mana saya langsung cepat. Namun, di MotoGP, kami harus bekerja keras selama tiga tahun dan tak kehilangan rasa percaya pada satu sama lain," tutur Fernandez.

"Kemudian, datanglah Davide dan Fabiano. Mereka bagian terakhir bagi kami untuk bisa kompetitif. Mereka adalah dua sosok kunci. Saya tak tahu bagaimana caranya berterima kasih kepada Fabiano. Ia membantu saya sebagai kawan di luar garasi dan sebagai sosok profesional di dalam garasi," tutupnya.

Berkat kemenangan ini, Fernandez melesat ke peringkat 10 klasemen pembalap dengan koleksi 146 poin, dan menjadi pembalap Aprilia terbaik kedua setelah Marco Bezzecchi, yang ada di peringkat ketiga dengan 282 poin.

Sumber: GPOne


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL