Bola.net - - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez mengaku bahwa sesi balap MotoGP Malaysia di Sepang pada Minggu (4/11) merupakan balapan yang sulit meski ia sukses merebut kemenangan. Marquez merasa tak mampu mendapatkan RC213V yang 'sempurna' sepanjang pekan balap.
Marquez bahkan mengaku dirinya tak cukup kuat untuk bertarung dengan Valentino Rossi sejak start. Targetnya hanyalah berada di posisi depan, demi mencoba menyerang The Doctor di lap-lap terakhir. Meski begitu, belum juga Marquez menyerang, Rossi justru terjatuh di Tikungan 1 pada Lap 16. Kemenangan pun jatuh kepada Marquez.
"Rencana saya hanyalah berada di depan di akhir balap. Maksud saya, saya tak punya sesuatu yang lebih. Saya dan Vale sama-sama ngotot, ritme kami sangat cepat. Saya sendiri berkendara berdasar insting, bukan kepala. Saya melawan diri sendiri dan motor, demi mendekati Vale dan menyerangnya di akhir," ungkapnya kepada Crash.net.
Level Setara

Rossi, yang belum menang lagi sejak MotoGP Belanda 2017, memang tampak termotivasi menjalani balapan kali ini, dan dijagokan menang usai unggul jauh dari Marquez. Meski begitu, Marquez sendiri merasa mampu mengejarnya saat balapan menyisakan lima lap dan yakin keduanya bisa berduel hingga finis.
"Kami harusnya bisa sangat sengit, karena level kami sungguh setara. Saya nyaris terjatuh 3-4 kali, tapi saat saya hanya tertinggal 0,6 detik, Vale melakukan kesalahan. Ia agak melebar dan saat bertarung seperti ini, Anda pasti tak mau kehilangan waktu, jadi ia mencoba kembali ke garis balap terlalu cepat dan terjatuh," ujar rider 25 tahun ini.
Di sisi lain, Marquez segera 'santai' usai Rossi terjatuh. "Saat melihat Vale terjatuh, tubuh saya menjadi rileks dan saya berkendara dengan cara yang berbeda, karena kami berdua sangat ngotot. Ini mirip dengan Motegi bersama Andrea Dovizioso. Kami bertarung sengit, tak banyak aksi salip tapi kami berkendara mencapai limit," lanjutnya.
Tak Kecewa Batal Duel
Marquez pun mengaku sama sekali tak kecewa bahwa pertarungan dalam merebut kemenangan kali ini berakhir lebih awal disebabkan kecelakaan Rossi. "Tidak, tentu saya senang karena menang. Tak peduli caranya, Anda tetap ingin menang. Tentu jika Anda menang di tikungan terakhir rasanya bakal berbeda," tutur tujuh kali juara dunia ini.
"Tapi balapan ini sangat sulit, karena meski kami bekerja dengan baik, motor kami tak sempurna untuk balapan. Tentu jika sudah mengunci gelar Anda tak punya beban ekstra, tapi Vale ada di depan dan Johann ada di belakang. Motivasi saya adalah menang. Kami berhasil, dan ini yang terpenting," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Honda: Rossi Tetap Harus Diberi Ucapan Selamat
Otomotif 6 November 2018, 15:55
-
Valentino Rossi Menangis Lihat Bagnaia-Marini Gemilang di Sepang
Otomotif 6 November 2018, 12:10
-
Sama-Sama Ngotot, Marquez 'Rileks' Usai Rossi Jatuh
Otomotif 6 November 2018, 11:10
-
Gagal Ikuti Jejak Sang Adik di Sepang, Rossi Merasa Campur Aduk
Otomotif 6 November 2018, 10:10
-
Vinales Menang, Yamaha Menolak Lupakan Masalah
Otomotif 30 Oktober 2018, 13:45
LATEST UPDATE
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR