
Bola.net - Direktur KTM Motorsport, Pit Beirer, menyatakan bahwa pihaknya memang agak 'gila' ketika memutuskan untuk turun sepenuhnya sebagai tim pabrikan di MotoGP pada 2017 lalu. Dalam MotoGP Podcast: Last on The Brakes yang dirilis pada Senin (31/8/2020), Beirer menyebut ide itu datang berkat kesuksesan di ajang balap lainnya.
KTM memang dikenal sangat superior di ajang-ajang offroad, seperti motocross dan reli. Di ajang onroad, mereka juga sukses besar baik di GP125, GP250, maupun Moto3. Namun, mereka belum pernah turun sepenuhnya di MotoGP. Pabrikan Austria ini pun bertekad turun di Moto2 pada 2017, tapi justru tergoda juga turun di MotoGP.
Beirer pun menyatakan bahwa gagasan itu muncul pada 2014, dan keseriusan mereka terbukti lewat keputusan menggaet crew chief Dani Pedrosa di Repsol Honda kala itu, Mike Leitner. Kini Leitner menjabat sebagai Wakil Presiden Divisi Onroad KTM sekaligus Manajer Tim Red Bull KTM Factory Racing di MotoGP.
KTM Memang Pabrikan 'Gila'

Usai dua tahun kerja keras, RC16 pun menjalani debut di MotoGP bersama Mika Kallio di Valencia, Spanyol, pada 2016. "Kami baru putuskan 1,5 tahun sebelum balapan itu. Itulah yang 'gila' soal KTM! Kami mengambil keputusan dalam semalam! Kami menang di semua kelas, kami juara di ajang apa pun yang kami geluti," ujar Beirer.
"Jadi, Tuan (Hubert) Trunkenpolz, direktur pemasaran kami, berkata, 'Pit, kini tinggal satu ajang tersisa di mana kita harus berkompetisi. Kita harus ke MotoGP!' Reaksi saya adalah, 'Wah, kau sudah gila, Kawan!' Tapi kami segera cari orang-orang yang cukup berani untuk memberitahu Tuan (Stefan) Pierer (CEO KTM) soal rencana kami ini," lanjutnya.
Beirer, yang juga eks rider motocross, berkali-kali diskusi dengan CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta soal regulasi teknis sebelum KTM benar-benar memutuskan turun di MotoGP. Ezpeleta dinilai Beirer sangat suportif kepada pihaknya, dan pria Spanyol itu pula yang mendorong KTM untuk tak sekadar turun di Moto2 pada 2017.
Tak Punya Bayangan Desain Motor dan Biaya

"Kami bicara dengan Dorna beberapa kali soal regulasi, apa kami bisa diterima di paddock ini, dan hal-hal lain. Carmelo sangat memotivasi kami. Ia bilang, 'Aku sangat yakin kalian bisa! Ayo, jangan pikirkan disiplin lain dan datanglah ke MotoGP!' karena kala itu gagasan pertama kami adalah turun di Moto2 dulu, dan baru ke MotoGP," kisah Beirer.
Perjalanan KTM baru seumur jagung ini, ternyata mulai membuahkan hasil spektakuler, lewat kemenangan besar Brad Binder di MotoGP Ceko dan Miguel Oliveira di MotoGP Styria. Meski kini dianggap sebagai salah satu motor terbaik, RC16 diakui Beirer dibentuk berdasarkan kerja keras tanpa lelah yang dilakukan para stafnya di Mattighofen, Austria.
"Kami bahkan tadinya tak punya gambaran kasar soal bentuk motor kami, dan kami tak tahu berapa biaya yang dibutuhkan di MotoGP. Tapi kami tetap memutuskan untuk turun di MotoGP, karena kami orang-orang gila. Seingat saya, pengumuman kami akan turun di MotoGP dirilis sehari setelah kami ambil keputusan, dan kami langsung mulai bekerja," pungkasnya.
Sumber: MotoGP Podcast: Last on The Brakes
Video: Maverick Vinales Jatuhkan Diri dalam Kecepatan Tinggi di MotoGP Styria
Baca Juga:
- Bos Red Bull Janji Ubah Red Bull Ring Demi Keselamatan MotoGP, Formula 1 Menyesuaikan
- Joan Mir Tebar Ancaman: Suzuki Kandidat Juara MotoGP 2020!
- Marc Marquez Tekad Kembali Balapan di MotoGP Catalunya?
- Marc Marquez Absen, Pol Espargaro Kecewa Tak Bisa Bandingkan Diri
- Adu Angka Detak Jantung MotoGP: Jack Miller Sebut Maverick Vinales 'Ular'
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Sukses Juara di Mana-Mana, Kini Saatnya KTM Kuasai MotoGP'
Otomotif 3 September 2020, 12:25
-
Bos Red Bull Janji Ubah Red Bull Ring Demi Keselamatan MotoGP, Formula 1 Menyesuaikan
Otomotif 3 September 2020, 11:04
-
Dani Pedrosa, Sosok Krusial dalam Gebrakan KTM di MotoGP
Otomotif 1 September 2020, 15:28
-
'Dream Team, KTM Beruntung Punya Miguel Oliveira dan Brad Binder'
Otomotif 1 September 2020, 14:34
-
Miguel Oliveira Soal Nikahi Saudara Tiri Sendiri: Cinta Kami Sangat Kuat
Bolatainment 1 September 2020, 09:55
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR