
Bola.net - Andrea Dovizioso memang mengambil keputusan kontroversial dengan memilih vakum dari MotoGP dan kini beralih fokus ke motorcross, yang berarti ia akan lebih sering berlaga di lintasan berdebu. Namun, kepada media asal Belanda, RaceSport, ia mengaku galau tiap kali ingat takkan bisa balapan di sirkuit-sirkuit besar MotoGP.
Usai memilih hengkang dari Ducati, Dovizioso memutuskan vakum usai menolak tawaran tim-tim MotoGP yang menurutnya kurang sreg dengan visi-misinya. Meski sudah menginjak usia 34 tahun, rider Italia ini bertekad kembali pada 2022 mendatang dengan harapan ada proyek menarik yang memberinya kans memperebutkan gelar.
Selagi menanti tawaran datang, kini ia fokus pada arena motocross, yakni 'cinta pertama'-nya di dunia balap motor, meski belum diketahui di kejuaraan mana ia akan berpartisipasi. Sayangnya, aktivitas ini membuatnya tak bisa berlaga di sirkuit-sirkuit MotoGP yang biasa ia kuasai, misalnya Losail, Mugello, Red Bull Ring, dan Sepang.
Sedih Tak Bisa Balapan di Trek-Trek Tertentu
"Memang sangat disayangkan. Ketika memikirkan fakta bahwa saya takkan bisa balapan di beberapa sirkuit spesial tertentu, rasanya tak menyenangkan. Namun, jika Anda balapan di trek tertentu tanpa penggemar, seperti Mugello, rasanya juga sama tak menyenangkan, walau trek itu fantastis," ujar Dovizioso seperti yang dikutip MotosanGP, Minggu (24/1/2021).
Tiga kali runner up MotoGP ini juga mengomentari fakta bahwa kejuaraan ini harus berlangsung tanpa penonton sepanjang 2020, dan kemungkinan tahun ini juga, akibat pandemi Covid-19. Dovizioso mengaku awalnya senang tak perlu repot meladeni kerumunan fans di paddock, namun berubah pikiran beberapa seri berikutnya.
"Pada awal musim, saya pikir bakal menyenangkan takkan ada penonton sama sekali. Sebelum balapan, tekanan di paddock jadi berkurang, kami bisa melakukan apa pun yang kami mau tanpa harus berhenti (bertemu fans). Namun, beberapa balapan setelahnya, apalagi saat meraih hasil baik, rasanya sungguh janggal," kisahnya.
Ternyata Butuh Semangat dari Penggemar
Dovizioso pun makin merasakan keanehan ini di MotoGP Austria. Pada 2019, ia meraih kemenangan dan diiringi sorakan penonton di tribun saat melewati garis finis, dan disambut kawan-kawan baiknya di tikungan pertama. Namun, tahun lalu, ia justru disambut kesunyian saat melewati garis finis.
"Saat saya menang di Austria, saya sungguh kaget pada sensasinya, karena adrenalin usai melewati garis finis sungguhlah berbeda. Saat balapan di trek yang spesial seperti itu, Anda butuh penggemar dan juga teman-teman yang menanti Anda di sana," pungkas juara dunia GP125 2004.
Musim ini, MotoGP bertekad untuk menggelar balapan sebanyak mungkin meski Covid-19 masih merebak di mana-mana. Penonton tampaknya juga masih belum diperbolehkan hadir di sirkuit penyelenggara.
Sumber: RaceSport, MotosanGP
Video: Gaya Rambut Valentino Rossi dari Masa ke Masa
Baca Juga:
- Valentino Rossi: Moto2 'Sekolah' Hebat, Lulusannya Langsung Garang di MotoGP
- Andrea Dovizioso: Suka Masa Bodoh, Jack Miller Rider yang Tepat untuk Ducati
- Franco Morbidelli Bangga Pernah Latihan Bareng Valentino Rossi dan Marco Simoncelli
- Pro-Kontra Rider MotoGP Soal Pemangkasan Pekan Balap Jadi 2 Hari
- Sudah Dibahas Sejak Lama, Igora Drive Malah Batal Jadi Trek Cadangan MotoGP
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Demi 'Perkenalan', Andrea Dovizioso Siap Dipanggil Repsol Honda Uji Coba di Qatar
Otomotif 25 Januari 2021, 19:15
-
Februari, Keputusan Repsol Honda Soal Andrea Dovizioso Bakal Diambil
Otomotif 25 Januari 2021, 18:50
-
Vakum dari MotoGP, Andrea Dovizioso Galau Bakal Kangen Trek-Trek Spesial
Otomotif 25 Januari 2021, 11:05
-
Andrea Dovizioso: Suka Masa Bodoh, Jack Miller Rider yang Tepat untuk Ducati
Otomotif 24 Januari 2021, 16:07
-
Crew Chief Marc Marquez Lebih Pilih Stefan Bradl Ketimbang Andrea Dovizioso
Otomotif 20 Januari 2021, 13:55
LATEST UPDATE
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55























KOMENTAR