
Bola.net - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, resmi akan pensiun dari MotoGP pada akhir musim nanti, yakni keputusan yang bikin banyak penggemar balap motor patah hati. Uniknya, meski punya prestasi mentereng, ia ogah disebut sebagai 'GOAT' (Greatest of All Time) alias yang terbaik sepanjang masa.
Sembilan kali juara dunia ini menyatakan, GOAT merupakan julukan yang berlebihan. Ia mengaku lebih sepakat jika dirinya disebut sebagai 'salah satu' pembalap terbaik yang pernah ada di Grand Prix. Sikap ini pun tak pelak merupakan salah satu alasan mengapa Rossi sangat dicintai oleh komunitas balap motor.
Tak hanya bertalenta hebat, Rossi juga berkarakter supel, easy going, dan humoris. Karakter ini pula yang membantu MotoGP jadi populer, hingga ia dianggap telah melakukan apa yang dilakukan Michael Jordan terhadap NBA, membuat kejuaraan yang mereka geluti tak jadi sekadar olahraga, melainkan juga 'budaya'.
Bikin Perasaan Penonton Tergugah

Rossi pun yakin hal inilah yang membuatnya unik jika dibanding legenda-legenda MotoGP lainnya. Namun, ia mengakui, popularitas membuat hidupnya berubah total dan sangat sulit menjaga privasi. "Saya rasa perbedaan terbesar antara saya dan para rider hebat MotoGP lainnya adalah popularitas," tuturnya via MotoGP.com.
"Jujur saja, saya juga tak tahu mengapa. Tapi atas beberapa alasan tertentu, saya membuat orang-orang mendekat pada dunia balap. Tanpa saya, orang takkan tahu soal MotoGP, GP125, dan GP250, terutama di Italia. Saya telah melakukan sesuatu yang mengubah emosi orang normal," ungkap rider berusia 42 tahun ini.
"Pada satu sisi, saya bahagia karena ini rasanya spesial. Tapi di lain sisi ini berat untuk kehidupan pribadi saya. Saya selalu hidup dalam tekanan, jadi saya harus mengubah gaya hidup. Namun, saya selalu mencoba menjalani hidup senormal mungkin dan tak banyak berubah. Saya pun menikmatinya," lanjut Rossi.
Sungkan Disama-samakan dengan Michael Jordan

Di lain sisi, Rossi mengaku sungkan jika jasanya pada MotoGP disama-samakan dengan jasa Michael Jordan pada NBA, meski dirinya masih kerap takjub banyak orang di berbagai belahan dunia merayakan kehebatannya dengan memakai banyak atribut VR46, salah satu contoh kecilnya adalah pemakaian stiker nomor balapnya.
"Tak baik jika saya bilang saya layak dibandingkan dengan Michael Jordan. Namun, menyenangkan jika orang lain yang mengatakannya. Juga menyenangkan jika orang memang berpikir begitu. Banyak orang mengenali saya di berbagai negara. Contohnya di Thailand, Anda melihat banyak stiker 46 di skuter orang-orang. Jadi, rasanya spesial," ungkapnya.
"Kini situasinya berbeda dibanding saat saya masih berusia 22 tahun. Dulu, saya sungguh menderita dan semua ini sangat berdampak pada kehidupan pribadi saya. Alhasil, saya harus mengatur hidup saya dengan cara berbeda. Kini saya sudah tua dan saya bisa lebih menikmatinya, meski tetap sulit dijelaskan," tutup Rossi.
Sumber: MotoGP
Baca Juga:
- VR46 Akui Sodorkan Kontrak Ducati pada Valentino Rossi Saat Liburan
- Davide Brivio: Saya Jadi Manajer yang Baik Berkat Valentino Rossi
- Menolak Pisah, KTM Serius Minta Danilo Petrucci Ikut Reli Dakar 2022
- Buntut Insiden Baju Balap Quartararo: MotoGP Perkenalkan Sistem Pesan Dasbor Terbaru
- Tak Buruk di Styria, Valentino Rossi Bidik 10 Besar di MotoGP Austria
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Valentino Rossi Ungkap Keunikannya Dibanding Para Legenda MotoGP Lain
Otomotif 12 Agustus 2021, 14:04
-
VR46 Akui Sodorkan Kontrak Ducati pada Valentino Rossi Saat Liburan
Otomotif 12 Agustus 2021, 12:55
-
Davide Brivio: Saya Jadi Manajer yang Baik Berkat Valentino Rossi
Otomotif 12 Agustus 2021, 11:41
-
Tak Buruk di Styria, Valentino Rossi Bidik 10 Besar di MotoGP Austria
Otomotif 12 Agustus 2021, 08:21
-
Dani Pedrosa-Valentino Rossi Saling Angkat Topi atas Hasil di MotoGP Styria
Otomotif 10 Agustus 2021, 09:56
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR